Menurut Curran dan Seaton (2003), dua perspektif mendominasi  perdebatan tentang media baru di Inggris, yaitu Perspektif Neophiliac  dan Perspektif Pesimis Budaya.
Dari 2 perspektif tersebut, Blogger Eksis lebih condong ke Perspektif Neophiliac.
Alasannya, karena saya termasuk dalam golongan individu Neophilia.
          Neophilia berasal dari bahasa Yunani kuno yang terdiri atas dua kata yaitu neo (baru) dan philia (cinta).  Secara harfiah, neophilia dapat diartikan sebagai kecintaan terhadap  hal baru.  Secara logika, seseorang yang memiliki kecintaan terhadap  sesuatu hal, maka ia akan cenderung berusaha mencari hal tersebut untuk  mendapatkannya. Demikian juga dengan orang yang memiliki kecintaan  terhadap hal baru (neophilia). Baik secara sengaja ataupun tidak, mereka  juga akan memiliki kecenderungan untuk mencari hal-hal baru tersebut.  Hal ini dilakukan untuk memenuhi kepuasannya sebagai bentuk aktualisasi  id yang bersifat irasional.
          Biasanya, seseorang dengan kepribadian neophilia memiliki  kecenderungan untuk bahagia karena mampu menyesuaikan diri dengan  kondisi lingkungan yang dinamis dan terus menghadirkan segala hal yang  baru. Selain itu, para neophiliacs cenderung selalu menginginkan  pengalaman yang baru dalam hidupnya karena mereka cenderung mudah bosan  dengan apa yang dialami atau dimilikinya saat ini. Terdapat beberapa  faktor yang mengindikasikan seseorang dianggap memiliki kecenderungan  neophilia atau tidak. Faktor-faktor tersebut meliputi penerimaan  terhadap perubahan sosial, nostalgia, kebiasaan yang unik, adanya  perubahan secara personal, keberanian untuk mengambil resiko, dan  meremehkan sesuatu yang bersifat normatif. Kriteria-kriteria inilah yang  menjadi dasar pengukuran terhadap individu apakah individu tersebut  memiliki kecenderungan neophilia atau tidak.
            Dalam kaitannya terhadap New Media, perspektif neophiliac memandang  New Media sebagai pembangkit rasa ingin tahu seseorang untuk mencari  variasi dan perbedaan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan  komunikasi (Information and Communication Technology/ICT)  membuat arus globalisasi terasa makin deras mengalir ke seluruh penjuru  dunia. Menghapus batas-batas ruang antar negara, bahkan menghapus batas  jarak dan waktu.
          Perspektif neophiliacs mencoba mengungkap pengaruh positif dalam keberadaan New Media  seperti kemajuan informasi yang mudah diperoleh sehingga mengakibatkan  hampir dalam segala aspek kehidupan berkembang dalam waktu yang tidak  lama. Ide-ide, informasi, gagaan, tulisan, karya atau bahan-bahan mentah  yang dapat dimuat dalam New Media membuat hidup serba cepat, persaingan  pun semakin ketat.
    Dilihat dari karakteristik new media diatas, tentu komunikasi  virtual dapat dengan mudah terjadi. Kemudahan-kemudahan yang ditawarkan  membuat manusia berkeinginan untuk dapat lebih memanfaatkannya. Salah  satu kemudahan yang ditemukan di new media biasa disebut dengan istilah anything goes  dalam dunia maya. Maksudnya, new media dalam dunia virtualnya  menawarkan adanya ruang privat dan ruang publik. Namun semuanya  diputuskan oleh individu sendiri (individual choice) sebagai pengguna apakah ingin menggunakan media ini untuk privasi identitasnya atau ingin serius go public.
         Inilah suatu fenomena yang dihadirkan dalam cyberspace yang  menyediakan ruang-ruang sosial seperti dunia nyata. Ruang-ruang tersebut  merupakan simulasi dari ruang sosial yang kita miliki di dunia nyata.  Namun kedua ruang sosial tersebut memiliki karakteristik berbeda. Dalam  ruang sosial dunia nyata kita akan memiliki kebersamaan yang bersifat  sosial, solidaritas sosial dalam sebuah ruang atau tempat seperti  kampung, dan didalamnya kita selalu dapat berkomunikasi secara face to face  (tatap muka). Sebaliknya, interaksi kita tidak akan terasa kondisi  demikian dalam ruang sosial. Kita harus memerlukan imajinasi kolektif  didalam sebuah tempat yang imajiner menelusuri aliran bit-bit data dalam jaringan komputer. Itulah hakikat ruang sosial dalam cyberspace sebagai simulasi dari ruang sosial di dunia nyata. Sadar atau tidak sadar ruang-ruang dalam dunia cyber ini justru mempengaruhi ruang sosial di dunia nyata kita.
  Perspektif neophiliacs juga memandang new media sebagai  sarana pemuas kebutuhan karena memberikan kemajuan dan perkembangan bagi  kehidupan manusia. Kebutuhan akan akses dan koneksi yang lebih cepat  dan murah sudah tidak perlu dicari lagi. Jaringan dan pergaulan yang  luas dari new media akan mengizinkan manusia untuk dapat  terhubung dengan komunitas atau masyarakat lain yang berbeda. Hal ini  akan membuka pikiran dan pengetahuan masyarakat. Ditambah dengan hypertextual dari new media  yang akan memperluas jendela informasi terhadap masyarakat. Selain itu,  masyarakat akan lebih dituntut untuk aktif mencari dan mengembangkan  diri. Tuntutan seperti ini diharapkan menjadi sebuah perubahan yang baik  juga dalam masyarakat. Masyarakat yang sebelumnya memegang keterikatan  secara fisik dalam ruang dan waktu yang nyata kini secara perlahan telah  berubah dan mengakui dirinya sebagai seorang Neophiliacs.
*Opini ini dibuat dalam Forum ke-7 untuk Mata Kuliah New Media & Society Format E-Learning Universitas Mercu Buana Program Kelas Karyawan Fakultas Komunikasi Jurusan Penyiaran.