Saat ini Bentara Budaya tengah rayakan ulang
tahun yang menginjak usia ke 42. Umur memang tak terlalu penting sebab
kreativitas tidak bisa diukur dengan angka. Hal yang paling penting dan menarik
perhatian Blogger Eksis yaitu saat Bentara Budaya pernah memberi ruang bagiku
untuk baca puisi. Daya cipta puisi dari seorang temanku mengajak jiwaku yang
senang dengan karya sastra untuk usir rasa bosan kala itu. Aku pernah tampil
bersama seni karawitan di Bentara Budaya Jakarta. Itu hanya sepenggal kenangan
masa lalu sebelum pandemi.
Aku merasa bahagia saat kembali ke Bentara Budaya. Tapi, kali ini bukan sebagai pelaku seni melainkan hanya menjadi bagian dari penikmat seni. Sebenarnya acara seni yang aku tonton juga bukan di BBJ, tetapi di gedung sebelah yang lebih megah yaitu Menara Kompas. Dari lantai 8 daerah Palmerah, aku nikmati dan maknai ingatan dalam Pameran Seni Rupa bertajuk Komunikasih VS Komunikacau. Pertemuan saat pembukaan pameran tersebut diisi dengan pentas Repertoar “Lakon Tragedi Otak yang Bermigrasi” pada (26/9)