Sebagai milenial yang besar di Jakarta sejak lahir, rasanya kota ini menyimpan ragam cerita. Sejak Blogger Eksis masih sering bolak balik ke warnet sampai bisa pasang internet rumah, seolah Jakarta menjanjikan suatu peradaban digital yang ‘wah’. Apalagi aku punya sosok almarhum ayah yang berasal dari Betawi. Tentu, aku harus belajar memahami seperti apa adat istiadat yang berlaku di kota ini.
Di tengah kesibukan untuk bertahan hidup sambil terus mengejar mimpi-mimpi, ibukota memang selalu dipandang sebagai tempat wujudkan semua impian. Tapi, Jakarta Hajatan pada tahun ini seolah hanya akan menjadi kenangan saat ibukota nantinya dipindahkan. Percayalah, selalu ada harapan lebih baik ke depan.