Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Qwords; Pilihan Tepat untuk Pelayanan Koneksi yang Lebih Cepat



Blogger Eksis masih ingat di akhir tahun 2011, tepatnya tanggal 25/12/2011, tiba-tiba aku ingin memiliki sebuah blog. Atas dasar ingin mengikuti sebuah lomba blog tentang pemerintahan, aku pun mulai membuat blog dengan belajar secara otodidak. 


Lama-kelamaan ketika aku ingin menekuni profesi sebagai blogger, terlintas dalam benakku untuk memiliki top level domain di awal tahun 2017. Memang di tahun yang masuk dalam era digital ini, perkembangan blog dan internet semakin intens sehingga aku harus berani move on dari domain blog gratisan ke domain blog berbayar.

Ev Hive Bukan Sekedar Coworking Space Biasa

Coworking Space Terbaik

Industri ekonomi kreatif digital di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami kemajuan yang pesat. Indikator atau ‘bahan bakarnya’ terlihat dari mulai banyak para pelaku kreatif yang tersebar di seluruh Indonesia. Seperti para pekerja mobile untuk pengembang aplikasi, desainer, programmer, arsitek, seniman, penulis, hingga kalangan entrepreneur itu sendiri. Perkembangan tersebut juga diikuti dengan mulai bermunculan bisnis coworking space yang semakin menjanjikan.

Filosofi Kopi 2: Tentang Duka, Luka, dan Wanita yang Bertemu Ego Para Pria



Blogger Eksis di Kafe Filosofi Kopi     Berawal dari sebuah buku laris karya Dewi Lestari, cerita Filosofi Kopi divisualisasikan ke dalam bentuk film sejak tahun 2015. Berlanjut dari hal itu, karya ini menjadi inisiasi sebuah kedai kopi yang juga dinamakan Filosofi Kopi. Tak berhenti sampai situ, Web Series Filosofi Kopi pun tayang melalui YouTube hingga akhirnya di tahun 2017 ini hadir kembali tayangan audio visual layar lebar berjudul Filosofi Kopi 2: “Ben & Jody”.

Ngeblog itu Bisa Membuktikan Eksistensi Diri



Waktu memang berlalu begitu cepat. Tak terasa aku sudah menjadi bagian dari Warga WB. Umur WB yang sudah 6 tahun ternyata juga sama dengan umur blogku. Meskipun tahun-tahun dahulu aku selalu ragu untuk menulis di blog karena terlalu banyak budaya copy paste yang menjamur di jagat maya. Alhasil, aku menjadi blogger pasif dengan konten tulisan yang bisa terhitung dengan jumlah jari.

Semenjak masuk dalam komunitas WB, aku semakin mantap menekuni profesi menjadi Blogger. Bulan kelahiran Komunitas Warung Blogger pun sama dengan bulan kelahiran ku. Mungkin ini yang disebut jodoh pasti bertemu. hehehe…

Kamu Siap Ikut Management Trainee Bersama Miracle Agency?








PRUDENTIAL itu asuransi terdepan di Indonesia yang senantiasa mengutamakan para pemegang polis dalam memberi solusi yang fokus pada kesehatan, kesejahteraan dan rasa aman. Dibalik kesuksesan produk Prudential tersebut ada perusahaan agensi yang bekerja sama dengan nama Miracle Agency.

Ini Baksoku! Mana Baksomu?


Blogger Eksis makan bakso
Kamu lagi di sekitar kawasan Blok M atau Melawai? Mau makan siang atau makan malam? Sekaligus cari tempat untuk nongki bareng keluarga atau teman-teman? Nah ini dia, rekomendasi dari aku. Langsung ke Dapur Blok M dan pilih Bakso BOM Mas Erwin yaa. Makanan favorit aku ini ada di Jalan Melawai Raya.






Kartini, Putri Bangsawan yang Jadi Kebanggaan dalam Film Kartini



Ketertarikan Blogger Eksis dengan film Kartini muncul sudah sangat lama. Hal ini dimulai sejak wacana produksi film tersebut digaungkan tahun lalu bertepatan dengan tayang film Surat Cinta Untuk Kartini. Blogger Eksis pun tidak sabar untuk segera menontonnya. Akhirnya, Blogger Eksis terpilih menjadi salah satu yang beruntung bisa menyaksikan film Kartini sejak awal tahap special screening pada hari Rabu, tanggal 5 April 2017 silam bersama rekan-rekan KoMiK (Kompasianer Only Movie enthusIast Klub) di Plaza Indonesia.

Surat Cinta Untuk Kartini; Film Fiksi yang Dijejali Eksekusi

Film Surat Cinta Untuk Kartini menjadi kisah fiksi yang diadaptasi dari sejarah. Ada pelepasan diri dari tradisi dan adat istiadat. Ada perjuangan terhadap kelas sosial. Namun, semua itu dijejali dengan eksekusi yang basa-basi.


Keputusan kreatif yang dibuat oleh rumah produksi MNC Picture untuk film Surat Cinta Untuk Kartini menjadi pertanyaan dari awal bagi Blogger Eksis. Apakah mereka akan membawa pada penceritaan sejarah atau penceritaan fiksi?. Aku coba menjawab bahwa penceritaan film ini terbawa ke arah fiksi sehingga kemasan terlalu ringan untuk dicerna.

Indonesia Movie Review: Surat Cinta Untuk Kartini



R.A.Kartini adalah sosok ikonik dari kalangan priyayi yang melambangkan perjuangan wanita Indonesia. Kita semua tahu nyata sejarahnya. Bagaimana Ibu Kartini memperjuangkan kesetaraan perlakuan dan derajat kaum wanita ditengah zaman penjajahan. Bagaimana Ibu Kartini mendirikan sekolah untuk anak-anak pribumi sehingga mereka bisa mengenyam pendidikan. Semua ada di buku. Hanya kadang kita enggak tahu seperti apa sih pribadi seorang Kartini. Dilihat dari foto, sepertinya beliau orang yang pendiam dan thoughtful


Alhamdulillah, Blogger Eksis dapat tiket gratis lagi setelah ikut kuis di akun twitter @BrandOutlet_ID yang menjadi salah satu brand clothing online shop di bawah naungan MNC Group. Kali ini ogut pun nonton film Surat Cinta Untuk Kartini pada Senin, 11 April 2016 tepatnya di Blok M Square saat ada meet n greet dengan sutradara (Azhar Kinoi Lubis), Sarwadi (Chicco Jerikho), dan Ningrum (Christabelle Grace Marbun). Ogut gak sabar mau lihat Kartininya divisualisasikan dalam versi seperti apa. So, I was excited going into this movie.

Pengalaman Perdana Ikut Media Development Program NetMedia



Tidak seperti biasanya, dengan penuh semangat aku bangun sekitar jam 4 subuh. Setelah mandi dan shalat subuh, taksi yang semalam sudah dipesan oleh abangku tiba di rumah. Rencananya, jam 6 memang sudah harus berangkat. Berhubung taksi sudah menunggu sebelum jam 6 justru aku sudah berangkat. 


Perjalanan lancar bebas kemacetan, namun jalan yang masih senggang justru membuat pengemudi taksi itu mengantuk. Ia pun memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan tol untuk sekedar mencuci muka dengan botol air minum yang dibawa. Setelah melanjutkan perjalanan, kami melewati beberapa gerbang tol. Kami pun sepakat untuk keluar di gerbang tol Sentul. Setelah keluar tol, justru kami kebingungan karena tidak ada yang tahu lokasi persis Sentul International Convention Center (SICC). Aku pun memutuskan untuk bertanya dengan warga sekitar. Ibarat pepatah, “Malu bertanya, sesat di jalan”.

Salah satu penduduk asli Bogor yang aku temui menyarankan untuk memutar balik taksi dan jalan lurus saja ke arah Desa Babakan. Tapi, ia bilang jalan tersebut macet jika dilalui pagi hari karena arus mobilitas kendaraan yang begitu padat. Ia pun menyarankan agar taksi kembali masuk tol dan keluar lagi di gerbang tol Sentul Selatan. Nanti dari pinggir tol bisa terlihat lebih jelas Gedung SICC. Aku pun mengikuti petunjuknya yang kedua.

Taksi melaju masuk kembali ke gerbang tol untuk mengambil tiket. Saat tiba di gerbang tol Sentul Selatan yang begitu ramai antrian kendaraan, pengemudi taksi langsung masuk ke Gerbang Tol Otomatis (GTO). Setelah dicoba membayar tol dengan menggunakan kartu e-money, transaksi pun gagal dilakukan. Aku juga sempat meminjamkan kartu e-money milikku dan transaksi masih tetap gagal. Aku langsung memanggil petugas disekitar dan Ia membantu kegagalan tersebut. Ternyata, kegagalan transaksi disebabkan karena di gerbang tol sebelumnya, kami mengambil kartu tol bukan melakukan tap dengan e-money sehingga di gerbang tol berikutnya akan mengalami kendala. Beberapa mobil juga tampak mengalami kejadian seperti kami. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi yaa karena bisa menyebabkan kemacetan panjang di gerbang tol.

Setelah keluar tol dan belok kiri mengarah ke gedung SICC, kami pun sudah disambut dengan bendera-bendera atau panji-panji yang bertuliskan NET TV. Berarti, ini tidak akan nyasar lagi dalam hatiku. Namun, kemacetan masih panjang karena semua mobil bergantian keluar masuk area parkir yang sudah disiapkan panitia. Akhirnya, argo pun sudah mencapai Rp. 300.000,- aku memutuskan untuk turun dari taksi karena gerbang utama SICC tampak sudah dekat lagi. Selain itu, aku juga sudah kebelet pipis efek cuaca dan AC yang dingin di taksi pagi hari itu. 

 Wow banget! Lokasi toilet agak jauh dari arena utama, aku pun harus berjalan tergesa-gesa kembali. Sampai toilet pun, aku harus kembali mengantri karena beberapa peserta juga bergantian keluar masuk toilet itu.

Keluar dari toilet, semua terasa ‘plong’. Di TKP sudah ada puluhan ribu generasi milenial yang datang untuk mewujudkan mimpi bekerja di NET Media. Aku pun langsung menuju panggung utama yang terdapat seorang pria dan seorang wanita berseragam Net TV (crew dari Net TV) bertindak sebagai host di hari itu untuk memandu peserta masuk dan mengantri sesuai ID masing-masing. Host hanya menyebutkan jalur antrian untuk nomor peserta 1 sampai dengan 15000 yang bisa masuk melalui gate yang sudah ditentukan. Sementara aku memiliki nomor peserta 35039.

Aku pun langsung mengambil posisi mundur dan mencari tempat duduk di pagar taman yang berdinding keramik. Sebelah kanan dan kiri yang duduk disitu juga masih menunggu instruksi karena mereka memiliki nomor peserta 30ribuan juga. Lalu, sempat terdengar desas-desus bahwa nomor peserta di atas 30ribu bisa mengikuti psikotes dengan batch 2 yang dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB. Aku pun sempat geram karena sudah jelas tertera dalam undangan bahwa aku dijadwalkan mengikuti psikotes dalam kelompok gelombang pertama (batch 1) yang dimulai pukul 09.00 WIB.

Tak lama, aku mendengar arahan kembali dari host yang memberi instruksi untuk nomor peserta 30ribuan masuk ke dalam ruangan. Setelah masuk, ternyata para peserta harus duduk kembali lesehan sambil menunggu peserta yang sudah masuk terlebih dahulu diatur tempat duduknya di dalam ruangan. Dalam beberapa menit, seluruh peserta disuruh berdiri kembali dan mulai memasuki ruangan auditorium sambil dibagikan kertas soal test yang akan diujikan hari itu.

Aku pun langsung mendapat tempat duduk di tribun atas. Acara belum dimulai karena masih banyak para peserta yang belum masuk ke ruangan. Sementara itu, beberapa peserta diminta untuk naik ke atas panggung sambil wawancara singkat dan menunjukkan kepiawaiannya sesuai posisi yang dilamar. 

 Acara pun dimulai. Setelah pembukaan, beberapa jajaran manajemen hadir melakukan sambutan.  Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB, Psikotes pun segera dimulai. Para peserta harus menyelesaikan terlebih dahulu soal hitungan penjumlahan deret angka dari atas ke bawah (tes pauli) yang dilanjutkan dengan menjawab sekitar 20-30 soal tes psikologi DISC. 

Tes Pauli atau tes koran. Bagi yang belum pernah melakukan tes ini pasti agak sedikit bingung. Untung saja, aku sudah pernah melakukan tes ini sebelumnya. Tes ini dikerjakan pada kertas segede gaban yang terdapat angka dari 0-9 dengan deret acak dari atas sampai ke bawah, yang mana harus kita jumlahkan dan dalam beberapa kesempatan sesuai instruktur tes, kita wajib memberi garis atau jeda sementara dalam penyelesaian hitungannya. Hasil dari penghitungan bisa ditulis antara dua angka yang dijumlahkan. Perlu dipahami jika hasil penghitungan itu merupakan bilangan puluhan, peserta hanya boleh menuliskan hasil angka yang satuannya saja.

Tes kedua yaitu tes DISC atau tes kepribadian. Strategi untuk mengisi pertanyaan ini cukup mudah. Kita hanya perlu menjawab jujur apa adanya karena jawaban yang kita berikan menggambarkan diri sendiri.



Seluruh tes hanya diselesaikan sekitar 2 jam. Selebihnya para peserta terlalu lama mendengar kata-kata sambutan. Setelah tes selesai, para peserta pun belum boleh keluar ruangan karena harus mendengar sambutan kembali yang disampaikan oleh Bapak Triawan Munaf selaku kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEkRaf). Dalam sambutannya, Ia menyatakan bahwa industri kreatif termasuk eksponensial karena telah menyumbangkan 800 triliun untuk pendapatan negara. Sektor perfilman, musik, dan games startup akan menjadi pengembangan BeKraf agar sektor-sektor tersebut menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Tepat pukul 14.00 WIB, para peserta batch 1 diperbolehkan keluar ruangan. Begitu keluar auditorium, aku langsung bergegas mencari mushalla untuk menjalankan perintah utama Sang Pencipta. Aku pun tak lupa berbisik kepada bumi dan berharap didengar oleh langit. 

Selesai shalat dzuhur, aku segera mencari akses transportasi online menuju Stasiun Kereta Api Bogor. Berhubung saat itu sedang ada kisruh antara transportasi online dan angkutan umum di sana, aku dan peserta tes lainnya agak kesulitan mendapat transportasi tersebut. Dari ketiga aplikasi transportasi online yang aku gunakan, aku bisa mendapat transportasi menuju stasiun dengan menggunakan UberMotor. Sepanjang perjalanan menuju stasiun, kang UberMotor juga menceritakan tragedi yang sedang terjadi di Bogor. Seram juga sih dengar ceritanya. Apalagi mereka seharusnya tidak perlu merebutkan penumpang, toh sama-sama mencari rezeki di jalan.

Sampai stasiun Bogor, perut ku terasa lapar. Aku memutuskan makan siang yang sudah kesorean dengan menyantap soto mie khas Bogor. Setelah makan siang selesai, aku menyempatkan diri kembali untuk mencari mushalla dan menunaikan shalat Ashar. Begitu selesai shalat, aku langsung naik kereta api jurusan Jakarta.

Malam itu aku tidak langsung pulang karena aku sudah memiliki agenda lain yaitu menghadiri peringatan hari ulang tahun Sapardi Djoko Damono yang ke-77 tahun di Bentara Budaya Jakarta (BBJ). Aku pun sempat turun naik kereta untuk sampai di stasiun kereta api Palmerah yang terdekat dari lokasi acara.
Sampai di BBJ waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB. Aku tidak bisa mengikuti acara dari awal yang sudah dimulai sejak pukul 18.30 WIB. Begitu banyak undangan yang menghadiri acara malam itu. Aku pun cukup menikmati acara sampai selesai, meski tidak mendapat tempat duduk.
Dari BBJ aku sampai ke rumah sekitar pukul 11 malam. Aku langsung bergegas tidur karena sudah tampak lelah dan masih berharap aku bisa bermimpi bekerja di Net Media.

Keesokan harinya, pengumuman lolos psikotes tiba dan bisa langsung dilihat pada web Net Media. Aku telah berusaha semampu yang aku bisa. Aku juga sudah mengikuti prosedur yang berlaku. Bersikap untuk selalu tenang dan optimis akan lanjut ke tahap berikutnya. Namun, terjadilah apa yang tidak diharapkan; nomor ID peserta aku tidak ada di daftar pengumuman yang lolos psikotes. Lumayan ngedrop melihat hasilnya. But, life must go on.


Tidak pernah menyerah dan selalu berusaha lebih baik akan mendapatkan hasil yang luar biasa menuju masa depan yang lebih baik. Mungkin belum rezeki*

Sensasi Wisata Kuliner di Food Garden



Jakarta Food Garden

Hari ini, tepat tanggal 19 Maret 2017, Blogger Eksis hadir dalam Event March Fiesta di Food Garden, daerah Cakung, Jakarta Timur. Event ini diselenggarakan sebagai launching zona kuliner (food court) yang dinamakan Food Garden dengan luas lahan mencapai 1,7 Ha. Food Garden mulai dibuka terhitung tanggal 18 Maret 2017 oleh Sami Miettinen, Presiden Direktur PT. Mitra Sindo Sukses yang didampingi para owner dari berbagai tenant yang siap menyediakan santapan lezat bagi para pengunjung.

Film Salawaku: Mengenal Lebih Dalam Maluku


       Jelang Hari Film Nasional 2017, kebangkitan perfilman Indonesia tumbuh subur. Sineas lokal mulai membuat film dengan variasi genre yang berbeda. Menurutku, jika cerita dalam film tersebut mampu menyentuh secara personal, film itu akan menjadi bagus. Karya yang baik selama ini ialah film tentang manusia (karakter), tentang apa yang dirasakannya, kepedulian, dan juga identifikasi seseorang pada kehidupannya.

Film-Salawaku

The Chocolate Chance: Menonton Film Ini Ibarat Konsumsi Cokelat Ada Pahit Manis Menggigit



"Waktu adalah hal paling kejam yang bisa mengombang-ambingkan seseorang. Detik ini kau bisa tertawa, tidak menutup kemungkinan bisa saja kau menangis beberapa menit kemudian karena pada dasarnya manusia itu hidup dalam ketidakpastian. Manusia hidup dalam sekumpulan kejutan yang tidak tentu, layaknya terpidana mati yang belum tahu kapan akan dieksekusi." 

(Novel Chocolate Chance hal. 24)

Investasi Apartemen di Signature Park Grande oleh Pikko Group



Memiliki investasi yang berkualitas namun tetap terjangkau adalah idaman bagi semua orang. Siapa sih yang tidak menginginkannya? Terlebih investasi bisa memenuhi kebutuhan kita di masa mendatang karena nilai jual yang memiliki peluang.

Namun memilih investasi tinggi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab investasi akan semakin berharga jika digunakan untuk simpanan jangka panjang. Kita tentu berharap terus mendapat nilai investasi yang lebih dan menunjang gaya hidup kita. Apalagi jika kita mau investasi properti, berupa apartemen. Kita harus memiliki berbagai pertimbangan. Apakah lokasinya strategis? Apakah harganya terjangkau? Apakah fasilitasnya oke? Dan berbagai pertimbangan lain.

Press Release: BNI Java Jazz Festival 2017





Jakarta International Java Jazz Festival diadakan untuk ketiga belas kalinya. Event ini digagas pertama kali oleh PT. Java Festival Production yang telah berhasil mengorganisir festival musik di Indonesia setiap tahunnya. Bank Negara Indonesia (BNI) juga masih menjadi sponsor utama untuk kedua kali secara berturut-turut demi mendukung terselenggaranya acara ini. Event festival musik tahunan ini diadakan pada akhir pekan di minggu pertama awal bulan Maret. Untuk tahun ini, event akan dilaksanakan selama tiga hari, pada tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2017 dengan tetap membawa misi mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia. Hal ini yang menjadi dasar digelar event JJF dan menjadi wujud nyata dedikasi Java Festival Production sebagai perusahaan industri kreatif di Indonesia yang dikelola secara profesional untuk menyajikan hiburan berkualitas Internasional.


Tahun ini JJF tertantang untuk kembali memperkenalkan seni Indonesia kepada dunia dengan membuat ondel-ondel dan batik betawi bermotif Monas sebagai tema untuk desain konsep acara ini. Setelah sebelumnya berhasil mempromosikan batik dan wayang sebagai ikon festival musik ini menjadi bentuk kebudayaan yang membanggakan Indonesia di mata dunia. Kini, JJF akan mengembangkan kebudayaan khas Jakarta yang siap menyemarakkan perhelatan festival musik di tahun 2017 ini.

Area JIExpo Kemayoran dipilih untuk menjadi lokasi digelarnya event tahunan ini karena lokasi yang strategis dan mampu menampung pengunjung dalam jumlah banyak. Adapun JJF tahun ini masih diramaikan dengan penampilan musisi internasional dan dalam negeri. Beberapa musisi internasional yang akan hadir, Elliott Yamin (Juara American Idol 3), Incognito, Ne-Yo, Michal Martyniuk Quartet Cristina Morrison, Sergio Mendes, The Lao Tizer Band feat Chieli Minucci & Eric Marienthal, Naughty by Nature, Mezzoforte, Nik West, The Chick Corea Elektric Band, Bebel Gilberto, Arturo Sandoval, Anthony Strong, Wojtek Pilichowski, Renegade Brass Band, Nicholas Payton Afro, Caribbean Mixtape, Leonardo Amuedo, Christina Morrison, Kinga & Irek Glyk. Sedangkan untuk deretan musisi nasional yang sudah dipastikan tampil, diantaranya ada Afgan, Glenn Fredly, Tulus, Barasuara, Andien, Monita Tahalea, Dira Sugandi, HiVi, Endah n Rhesa, The Groove dan masih banyak lagi. 😀😃

Selama festival berlangsung, beberapa musisi akan mempersembahkan penampilan khusus dan siap menghipnotis penonton dengan suara merdu hasil kolaborasi antara musisi luar dan dalam negeri yang hanya ada di JFF 2017. Mereka akan tampil di 14 panggung yang terdiri dari 10 panggung indoor dan empat panggung outdoor. Arena panggung tahun ini terhitung lebih banyak dari perhelatan 2016 lalu yang hanya terdapat 10 panggung secara keseluruhan.

Untuk menyaksikan penampilan para musisi berbakat tersebut. Saat ini, Java Festival Production juga masih menjual tiket reguler seharga Rp. 300.000,- untuk mengikuti acara selama 1 hari dan tiket untuk mengikuti acara selama 3 hari dijual seharga Rp. 750.000 (dengan kuota terbatas). Tiket JJF 2017 bisa langsung dibeli melalui situs resmi www.javajazzfestival.com

Untuk info lebih lanjut, silakan update di sosial media, Twitter (@javajazzfest), Instagram (@javafestpro), Facebook (@Java Jazz Festival), Line (@JavaFestPro) dan YouTube (JavaJazzFest).

Sampai jumpai di BNI Java Jazz Festival 2017 ke-13

Jadilah ! bagian dari festival musik terbesar tahun ini*



(Tulisan ini ditulis sebagai portfolio saat Blogger Eksis melamar sebagai Social Media & Media Relations di Java Festival Production tahun 2016)

Humanisme dalam Bahasa Audio Visual

Festival Film Pendek

Pada hari Jum’at, tanggal 20 Januari 2017 lalu, Blogger Eksis menghadiri Malam Anugerah Festival Film Pendek Indonesia (FFPI) 2016 di Bentara Budaya, Jakarta Barat. Dengan tema humanisme, seluruh peserta sudah mencapai babak final dengan karya film pendek masing-masing. Tema humanisme dipilih karena selama ini banyak orang yang mengetahui tentang arti dari humanisme tersebut, namun sulit divisualkan secara konkret. Dari semua karya yang masuk, semua sineas muda Indonesia pun berupaya menciptakan film yang menonjolkan kualitas dengan muatan kearifan lokal daerah masing-masing.

Teka-Teki Dark Memory yang Siap Menghantui



‘Only years of practice will teach you the mysteries and bold certainty of a woman, who treads at random, yet tramples on nothing… .’

“… . Aku berlari di dalam hutan. Aku semangati diri sendiri di puncak kepanikan. Aku mencari jalan keluar, mencari bantuan. Antara sadar dan tidak, aku melihat iblis itu di atas, sayapnya terbuka lebar. Sekarang aku tak berdaya. 

Tidak ada yang bisa dilakukan ..



Aku harus keluar dari sini. Jalan terus … .”


Rachel Saunders seorang wanita yang bekerja sebagai editorial berada disebuah hutan yang gelap nan kelam. Hanya napasnya sendiri, satu hal yang didengarnya. Ada iblis tak dikenal yang mendorong Rachel untuk terus berjalan. Rachel berjalan tanpa arah di dalam hutan. Seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Ini sungguhan. Bukan hanya mimpi. Ia pun bertanya dalam hati “Dimana aku? Apa yang terjadi padaku? Siapa aku?...” 

Teka-teki untuk mencari identitasnya pun dimulai. Rachel terus berpikir sesuatu yang hilang dalam dirinya selama berada di Skotlandia. Untung saja, ada kekasih Rachel yang khawatir terhadap keberadaannya bernama Jonathan Lauder, yang masih berada di Inggris. Jonathan memutuskan untuk pergi dan meninggalkan semua pekerjaannya menuju Skotlandia demi menemui Rachel. Meskipun tak ada kabar yang pasti dimana Rachel berada pasca menghadiri pemakaman sahabatnya, bernama Jenny Dougal.
Kehilangan sosok Jenny membuat Rachel kehilangan ingatannya. Ia menderita amnesia. Hal-hal yang baru saja dialaminya sungguh penuh ilusi. Ia hanya bisa mengingat masa lalu saja. Walaupun Jon sempat putus asa mencari Rachel, mereka pun dipertemukan karena Rachel berusaha mengingat nomor ponsel Jon dengan susah payah.

Pertemuan mereka penuh keterasingan karena Rachel belum pulih ingatan seluruhnya. Jon pun memutuskan untuk mendampingi Rachel menyusun teka-teki peristiwa yang baru saja dialaminya. Mereka mulai mengurutkan kejadian dari hal-hal terakhir yang dilakukan oleh Rachel dan meminta kesaksian dari orang-orang yang ditemui Rachel sebelum dinyatakan hilang. Mereka juga mendatangi satu per satu tempat yang bisa memulihkan ingatan Rachel untuk mendapatkan petunjuk.

“ … Ada sesuatu di sana. Akan tetapi, Aku tidur di tempat lain, di bawah bintang-bintang 

di hutan… .”


Upaya yang mereka lakukan tidak sia-sia. Satu per satu petunjuk didapatkan meski menguras emosi menyakitkan. Ketidakpercayaan Rachel akan takdir kematian yang menimpa sahabatnya menjadi trauma mendalam. Petunjuk demi petunjuk juga membuka kembali masa lalunya yang abu-abu. Ilusi berada di ambang batas menuju ke belakang lalu ke depan dan suatu saat bisa kembali ke belakang. Semua masih menjadi teka-teki.

Satu petunjuk yang menguatkan, mereka dapatkan dari sebuah penginapan The Old Wheel. Di dalam kamar no.5, tempat Rachel menginap sebelum pergi menghilang ditemukan sebuah coretan gambar aneh hasil karya dari Rachel yang mendeskripsikan seekor burung atau kelelawar bahkan tampak seperti serigala. Begitu ambigu gambar itu dibuatnya seolah menggambarkan kematian. Namun, Rachel meyakinkan bahwa gambar itu yang ada bersamanya dalam gelap di hutan.

Itu lebih daripada gambar karena objek tampak bergerak dan hidup berkeliaran. Sosok yang ada dalam gambar hidup itu selalu mengikuti Rachel di tengah kedukaan saat melepas Jenny pergi untuk selamanya.  Sepasang mata itu menjadi bayangan dan selalu berada dibalik sarang atau dedaunan lalu terus menatapnya tajam. Namun dari apa yang dilihatnya, Rachel tidak bisa merasakan kebahagiaan ataupun kedamaian. Justru menyisakan kerisauan bahwa Jenny memang masih ada di kehidupan.

Jadi, apakah petunjuk dari gambar itu mampu mengungkap peristiwa apa yang telah terjadi dengan Rachel sehingga Ia kehilangan ingatannya? Apakah Rachel benar-benar berada di hutan atau Ia berada di dalam sarang tanpa batas kesadaran antara masa lalu dan sekarang? Apakah semua kejadian yang dialaminya hanya mimpi atau murni kenyataan? Semua tabir gelap akan teka-teki itu terungkap jelas dalam novel Dark Memory.

***

            Design cover novel Dark Memory memiliki ilustrasi sepasang mata yang menatap tajam cukup mencekam. Didominasi warna hitam yang mengungkap kedukaan membawa para pembaca agar siap mengikuti teka-teki tentang kematian.

            Ada beberapa kelemahan yang tampak dalam buku ini. Kejadian pulihnya ingatan Rachel Saunders terkesan mendadak, masih kurang didramatisir. Kata berimbuhan pun masih ada dan berulang sehingga narasi dibeberapa part kurang asyik dibaca. Harus diperhatikan kembali tata bahasa atau pemilihan kata (diksi) yang lebih pasti. Misalnya “Wanita itu menatap ke kejauhan…. (hal. 26). “Jalan kecil itu berakhir di tepi hutan cemara yang lebat ditingkahi banyak rumah mewah dari kayu dan batu bata. Rachel ingat pernah melihatnya kemarin. (hal. 113). Perumpamaan yang digunakan pun terlalu berlebihan, sebagai contoh “.. matanya kosong seperti buta. Buta dan bisu…”. Majas seperti ini terlalu banyak makna atau ambigu.

Bagiku, buku ini lebih mengarah kepada hal-hal yang bersifat menegangkan belum menakutkan. Membaca prolog novel ini begitu deskriptif dan membutuhkan imajinasi panjang untuk membayangkan. Namun, dibalik itu semua ada banyak hal yang begitu membanggakan.


Bab 1 begitu penuh narasi. Bercerita tentang kondisi amnesia yang imajinatif. Enam halaman tersaji hanya sebagai deskripsi yang menguatkan kisah untuk mempertanyakan tentang jati diri atau kehilangan ingatan (amnesia). Pembaca seolah diajak masuk untuk gali informasi sosok wanita yang lupa diri. Pembaca seperti mencari kepingan teka-teki lain yang muncul dengan sendirinya berdasarkan penuturan saksi-saksi peristiwa. Pembaca akan semakin penasaran dengan membolak-balikkan buku dari halaman satu ke halaman berikutnya.
Keunggulan novel ini dibanding novel-novel lain dengan genre sejenis terletak juga pada penokohan yang detail. Pembentukan karakter Rachel Saunders sebagai seorang yang keras kepala begitu bagus. Penulis mampu menyampaikan dengan dialog, emosi, dan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Rachel. Karakter lain, seperti teman-teman Jenny dan Rachel juga dimunculkan secara tepat. Aktivitas keseharian atau setiap gerakan tokoh yang terlibat didalam dan diluar peristiwa dijelaskan secara runut, teratur, dan lengkap.

Bab 2 dibuat untuk Rachel Saunders menelusuri jejaknya dan berusaha mengembalikan ingatannya. Banyak data dan fakta yang disajikan sebagai petunjuk untuk memecah teka-tekinya. Ada suspence (hal yang mengejutkan) ketika terungkap masa lalu dan kepribadian ganda yang dialami oleh seorang Rachel. Setting atau latar dalam setiap cerita pun tersampaikan dengan kompleks. Bahkan, deskripsi tempat mengenai semua papan reklame atau pengumuman tertulis lengkap disajikan dengan jelas untuk menambah informasi pembaca.

Ada suatu ucapan Jon di bab ini yang aku suka,

“Aku mencintaimu lebih dari yang kau kira, dan aku tersiksa sekali kalau kau tidak percaya padaku. Kita mungkin tidak akan ada di sini kalau saja kau terbuka padaku sejak awal. Kalau saja kau mengizinkan aku hadir di pemakaman bersamamu – sebagaimana mestinya seorang kekasih – ini semua mungkin tidak akan terjadi. Kau lupa betapa khawatirnya aku. Betapa sampai sekarang pun aku masih khawatir!”

       Ucapan di atas memiliki emosi jiwa yang mampu mempengaruhi pembaca untuk semakin berimajinasi. 

Apalagi di bab ini banyak imajinasi-imajinasi liar yang nakal untuk konsumsi para pembaca novel dewasa. Seluruh percakapan memang terkesan formal layaknya sedang menonton film Hollywood. Pembaca pun diajak membayangkan sebuah film thriller yang begitu memberikan impresi disetiap teka-teki. Aku pun berharap novel ini memang bisa diadaptasi menjadi sebuah film agar menjadi inspirasi.

Bab 3 pembaca akan dihadapkan pada kata kunci untuk memecahkan teka-teki. Segala yang ada sebelum hari ini adalah mimpi buruk. Terkadang kenyataan dan mimpi sulit sekali untuk dibedakan. Tapi, mimpi buruk yang kita alami jelas bukan ilusi.
Overall, aku sebagai pembaca puas membaca novel ini hingga tuntas. Pembaca diajak menelusuri buku dengan alur campuran (maju-mundur-maju). Beberapa bab dibuat secara khusus dengan menceritakan peristiwa atau apa yang telah terjadi di masa lalu (flashback). 

***

Book Blogger

Aku menjadi salah satu blogger yang beruntung menghadiri event peluncuran novel Dark Memory pada tanggal 28 Desember 2016 lalu di Gramedia Central Park. Aku berkesempatan mendapat berbagai inspirasi dari seorang penulis, bernama Jack Lance. Sang penulis novel Dark Memory.

Jack Lance menulis buku sejak berumur 6 tahun. Ia terus belajar menulis untuk menghasilkan tulisan demi tulisan yang selanjutnya Ia revisi kembali setiap tulisannya. Sebelum novel ini, Jack Lance telah menulis buku The Day You Die yang juga diterbitkan oleh penerbit Bhuana Ilmu Populer (BIP). Novel tersebut sudah masuk cetakan ke-2 karena menjadi best seller. Novel ini juga diadaptasi jadi film layar lebar yang berjudul “Night Eyes”.
Setiap novelnya memiliki keunikan dengan kemasan genre horror didalamnya. Alasannya, Ia selalu menggunakan pendekatan supernatural yang berbeda dipandu dengan genre cinta (romance) agar lebih menyatu. Jack mengungkap, kesulitan menulis novel Dark Memory itu terletak saat menjaga konsistensi misteri agar semakin lama pembaca harus merasakan sensasi seru atau penuh nuansa horror.
Jack Lance memang suka dengan cerita-cerita menyeramkan sejak kecil karena Ia masih menganggap dirinya sebagai anak kecil. Hingga Ia lupa dirinya sudah dewasa. Anak-anak di Eropa lebih senang dengan cerita, film, dan games yang bernuansa horror sehingga Ia suka dengan dunia misteri dari kecil. Ia berharap novel ini disukai semua kalangan di Indonesia, seperti di Negara Jerman dan Negara Rusia.
 
Sebagai penulis, Jack Lance tak pernah menyerah. Ia beberapa kali juga ditolak oleh penerbit. Namun, Ia tidak beranggapan bahwa penolakan oleh penerbit sebagai suatu kegagalan. Ia memandang semua itu sebagai proses belajar dalam hidup. Ia juga selalu terbuka menerima kritik untuk membuat karyanya menjadi lebih baik lagi karena seorang penulis harus mampu menerima saran tentang tulisannya.
   Novel Dark Memory pun telah diterbitkan oleh 13 penerbit dari seluruh dunia. Jika novel Dark Memory menjadi Best Seller, Jack Lance bisa saja hijrah tinggal di Indonesia untuk meramaikan dunia literasi terkini dengan menulis buku kembali. Adapun diakhir pertemuannya kala itu, Ia memberikan tips untuk para penulis :

1.     Tentukan alasan kenapa tulisan kita harus dibaca
2.   Biarkan tulisan mengalir tanpa sugesti atau jangan pernah merasa penulis lah yang paling benar.
3.     Kecamkan pada setiap tulisan agar memiliki struktur dengan data dan fakta.

Semoga review aku di atas menggugah semangat kalian untuk berburu buku ini karena ada banyak teka-teki dalam ingatan yang penuh kegelapan siap menghantui* 

 

With Jack Lance (Author Dark Memory Novel)