Ibarat
manusia, usia 57 tahun menjadi midlife (masa paruh baya). Biasanya orang
yang sudah menginjak usia ini tentu sudah punya banyak pencapaian dalam hidup.
Seperti Telkom Group yang pada tahun 2022 sudah berkiprah selama 57 tahun
menyediakan layanan telekomunikasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Bukan
hanya layanan IndiHome yang sudah dikenal. Kontribusi untuk Indonesia lebih
baik terus dibangun dari segi infrastruktur, pelayanan, pengembangan sumber
daya manusia, sampai menyentuh akses telekomunikasi tanpa batas. Berawal dari
konvensional hingga capai inovasi digital yang berkelanjutan sampai saat
ini.
Blogger Eksis mengenal produk Telkom saat pakai telepon rumah dulu. Tujuh digit angka yang menjadi nomor telepon rumah selalu aku hafal. Kalau tersesat dimanapun, orangtuaku selalu bilang 'sebutkan saja nomor telepon itu supaya bisa dikontak ke rumah'.
Bagi
mereka yang tidak punya telepon rumah, biasanya sering berlama-lama berdiri di
pinggir jalan untuk pakai telepon umum dengan memasukkan uang receh (logam).
Bila mau telepon sambil duduk, mereka tak segan pergi ke wartel. Sementara aku
yang sudah pasang telepon rumah justru tinggal angkat gagang telepon sambil
duduk manis. Kadang kalau lagi iseng, aku justru membolak-balikkan buku kuning
tebal yang biasa dikenal dengan Yellow Pages. Buku yang berisi daftar
telepon para pelanggan Telkom, baik individu maupun korporat.
Ada pengalaman flashback yang paling seru saat aku menggunakan telepon rumah. Aku pernah berulang kali menelepon sosok aktris cilik yang menjadi idola. Sinna Sherina Munaf yang mulai tenar sejak main dalam film bioskop Petualangan Sherina. Saat membeli album kaset soundtracknya, ada nomor telepon rumah yang bisa dihubungi. Aku pun pernah mencoba dan senang bukan kepalang saat teleponku diangkat oleh idola. Memang benar panggilan itu tersambung, tapi sayangnya para penggemar hanya bisa dengar suara rekaman dari sosok idola yang diteleponnya.
Banyak sekali kenangan bersama telepon rumah. Mulai dari telepon rumah yang pakai boks atau digembok karena tagihan membengkak. Pernah juga, aku memanfaatkan telepon rumah untuk ikut kuis-kuis di radio maupun televisi. Hingga akhirnya, perkembangan teknologi melaju pesat. Telepon rumah mulai tergantikan dengan pager dan berlanjut ke telepon genggam atau dikenal dengan istilah ponsel pintar sekarang.
Sejak
2017, aku juga memutuskan untuk pakai sim card Telkomsel pada smartphone
yang aku miliki. Telkomsel masih dianggap sebagai internet provider
paling mahal untuk kalangan ke atas. Hanya saja, aku tak ada pilihan dan harus
mempercayakan layanan Telkomsel perihal komunikasi antar kota. Saat itu, aku
ditugaskan di NTT dan hanya sinyal Telkomsel yang menjangkau wilayah perbatasan
Indonesia dan Timor Leste tersebut.
Produk
Telkom lain yang aku pakai yaitu layanan uang elektronik (e-money). Beberapa
tahun silam, kita mengenal dengan istilah T-Cash. Di bawah naungan Telkomsel, layanan
ini makin berkembang menjadi brand yang disebut LinkAja sejak awal 2019.
Sampai sekarang, aku masih memanfaatkan layanan non tunai ini untuk berburu
promo produk tertentu saat belanja di minimarket atau jajan di merchant
yang bekerja sama.
Demi
hadirkan infrastruktur telekomunikasi yang merata di seluruh Indonesia hingga
pelosok, Telkom Group juga punya layanan internetnya Indonesia yang populer dikenal
publik dengan sebutan IndiHome. Kontribusi ini diwujudkan seiring dengan
pemenuhan hak yang sama sehingga semua bisa akses internet dan menggunakan
teknologi digital tanpa batas. IndiHome sebagai layanan fixed broadband
milik PT Telkom Indonesia (persero) Tbk sudah berhasil menyediakan manfaat tak
terbatas bagi masyarakat luas dalam tiga layanan utama seperti internet,
telepon, dan tv interaktif. Apalagi jumlah pelanggan IndiHome sudah mencapai
lebih dari 8,6 juta dalam skala nasional.
Kontribusi-kontribusi dari Telkom Group selama perjalanan 57 tahun tercermin dari tagline yang diusung “The World in Your Hand” (dunia dalam genggaman Anda). Motto ini seolah membawa pesan moral bahwa Telkom Indonesia sudah membuat segala jenis bentuk komunikasi lebih mudah, lebih menyenangkan, dan lebih menarik hingga menyentuh ranah digital. Terciptanya literasi digital dan ekonomi digital tentu hadir sebagai bentuk optimalisasi yang berhasil akselerasi Indonesia yang beragam.
Kabar terkini yang penulis dapat, PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin) sebagai anak usahanya baru saja meresmikan Second Gateaway Manado di Kantor Telkom Witel Sulawesi Utara (SulUt). Gateway Manado ini menjadi gerbang jalur komunikasi internasional kedua yang diinisiasi Telkom Group. Kehadiran tol digital menjadi wujud nyata perjalanan yang terus melaju baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses internet cepat di kawasan timur Indonesia. Kontribusi digitalisasi ini membuktikan internet sebagai teman siapa saja tanpa memandang kasta atau golongan status sosial ekonomi di Indonesia.
Lini bisnis Telkom Group yang terus bertumbuh mencerminkan transformasi digital terpercaya. Dari semua anak perusahaannya, sepengamatanku IndiHome juga makin populer mendapat banyak apresiasi positif masyarakat di dunia maya dan dunia nyata. Banyak inovasi digital lain yang juga terus hadir mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus mensejahterakan masyarakat untuk beraktivitas tanpa batas. Dirgahayu Telkom Group dan teruslah menghadirkan terobosan-terobosan paling mutakhir untuk digitalisasi Indonesia yang menjangkau semua kalangan. Maka, akses komunikasi dan teknologi bisa merata dari layanan internet provider terbaik. Terus bawa perubahan dan berjayalah semua kontribusinya untuk Indonesia lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar