Sudah seminggu lebaran berlalu. Blogger Eksis masih menanti kapan cair THR seperti tempo jadi pekerja kantoran dahulu. Harap maklum, aku masih betah jadi pekerja lepas. Bisa dipastikan tak ada THR lagi tahun ini!
Ya
beginilah nasib memilih karir sebagai narablog yang punya penghasilan tak
tentu. Cuma bisa pasrah sambil terus berdoa supaya ada klien-klien baik yang
memberi upah atau bonus dari karya yang aku hasilkan. Minimal, ada saldo untuk
membeli paket internet menyatukan Indonesia.
Demi
antisipasi tetap memberi THR tahun ini, aku pun sering menyisihkan sebagian pendapatanku
tiap bulan. Bagiku, bisa beri THR pada tetangga, keponakan, atau sepupu jadi
momen paling menyenangkan. Ada doa baik yang biasa kerabat atau kolega panjatkan
setelah aku memberi THR kepadanya.
Sebelum lanjut curhat tentang kisah THR
aku tahun ini, aku mau minta maaf terlebih dahulu bila postingan blog kali ini
memang lebih terasa curcolnya. Haha
Sampai hari ini, aku bisa memastikan
bahwa THR habis. THR disini harus disamakan persepsinya terlebih dahulu. Memang
THR itu merupakan akronim dari Tunjangan Hari Raya. Cuma saat THR diberi pada
tetangga dan keluarga, aku lebih sering menyebut dengan “Salam Tempel”. Tentu
saat momen lebaran, tak hanya sekadar salam-salaman. Sebagai orang yang sudah
punya penghasilan meski tak tetap, aku juga sudah menyiapkan amplop untuk
dibagikan setelah para tetangga atau sanak saudara bersalaman.
Tak
semua orang yang salaman denganku langsung dibagi. Aku biasanya hanya memberi
THR atau salam tempel kepada anak kecil atau orang yang belum punya pekerjaan
sama sekali. Nominalnya, cukuplah buat anak-anak itu beli jajanan atau camilan.
Sementara buat mereka yang belum punya pekerjaan, biasanya aku sarankan agar uang
THR bisa dibelikan kuota internet atau paket data. Tujuannya tentu supaya
mereka tak ketinggalan informasi pekerjaan. Apalagi cari pekerjaan zaman now
tak lagi dilihat dari koran, para pencari kerja harus memanfaatkan jaringan
internet stabil untuk membuka info lowongan kerja pada situs-situs web yang
tersedia.
Kembali ke topik THR tadi. “Kok bisa mudah habis ya?” Entah pertanyaan ini yang selalu muncul dalam benakku atau para pembaca juga turut merasakannya. Kadang, kita memang sudah punya target THR lebaran yang menyenangkan. Nyatanya, mengatur keuangan terkait THR itu tak seindah dalam bayangan. Meski ada saja berkah ramadan atau ketiban rezeki nomplok yang tidak disangka. Justru alokasi THR malah melampaui batasnya.
Berbekal pengalaman kerja sebagai bankir, aku sebenarnya termasuk orang yang piawai menyimpan uang. Hanya saja ketika dihadapkan untuk pembagian THR, semua bisa melebihi anggaran yang ditetapkan. Usut punya usut, THR habis bukan karena terlalu besar nominal yang dibagikan. Ternyata, aku memang banyak kebutuhan saat lebaran dan setelah Ramadan. Kok bisa? Makanya, terus baca curhat ini sampai bawah yah!
Sejak tahun lalu, lebaran selalu berlangsung pada bulan Mei. Makanya, sudah dua tahun belakangan ini ada 4 momen yang selalu aku rayakan secara bersamaan. Mulai dari momen lebaran, momen ulang tahun, momen arisan keluarga, dan momen halalbihalal. Ceritanya 4 momen tersebut berhasil diadakan tahun lalu, hampir 100 orang yang hadir pada waktu itu.
Aku
memang punya keluarga besar dari kedua orangtua yang silaturahminya tanpa
batas. Super duper capek dan sibuk pastinya saat harus mengadakan 4 momen sekaligus
di rumah. Ibarat bikin event tahunan atau hajatan yang harus menyiapkan
katering, camilan, bingkisan, pakaian, kue ulang tahun, tumpeng, amplop THR, dekorasi,
dan pernak pernik lebaran serta ulang tahun lainnya. Jelas dong semua itu
cenderung aku yang urus. Aku seperti berubah jadi sosok EO dadakan.
Begitu
tahu lebaran 2022 ini juga jatuh pada bulan Mei, maka keluarga lebih suka
mengadakan momen-momen silaturahmi tanpa batas di rumahku. Hanya saja yang
membedakan tahun ini yaitu empat momen tersebut diadakan setelah 2 minggu
lebaran, tepat hari Sabtu, tanggal 14 Mei 2022 nanti. Target atau goals
dari pelaksanaan momen tersebut yaitu untuk merajut silaturahmi bagi mereka
yang sibuk atau jarang bertemu. Selain itu, aku meyakini bahwa Allah SWT akan
menjanjikan kemudahan dan pahala bagi siapa saja yang mampu memperpanjang tali
silaturahmi dan memudahkan urusan saudaranya. Ibarat internet menyatukan Indonesia,
aku harus bisa menyatukan keluarga.
![]() |
3 jenis amplop THR yang dipersiapkan untuk momen lebaran tahun ini |
Alhamdulillah,
persiapan untuk momen tersebut sudah 80%. Tinggal cek lagi beberapa dekorasi
yang dipakai dan bingkisan yang bisa dibawa sanak saudara setelah pulang ke
rumahnya masing-masing. Konsep perayaan momen kurang lebih sama seperti tahun
lalu. Hanya saja tamu yang datang dipastikan sekitar 30-50 orang saja.
Mengingat, papaku sudah jadi almarhum dan mama sampai detik ini masih betah di
kampung halamannya.
Tradisi
lebaran dalam momen-momen perayaan ini sejujurnya tak pernah aku kalkulasikan.
Bagiku, momen silaturahmi tanpa batas yang diadakan setahun sekali memang wajar
dan wajib dilakukan. Ibaratnya, seperti investasi karena setiap silaturahmi bermakna
membuka pintu rezeki. Bukankah Rasulullah pernah bersabda:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi."
(HR. Abu Hurairah)
Walau THR habis, silaturahmi tanpa batas tak boleh terkikis.
Terbukti bahwa silaturahmi tak hanya memberi berkah dan bahagia bagi pelakunya.
Aku sebagai anggota keluarga yang menjadi tuan rumah atau orang yang dikunjungi
tak luput dari rasa gembira. Dengan pertemuan pada empat momen silaturahmi
tanpa batas itu, aku bisa merasakan bahwa keluarga masih peduli dan saling
memegang teguh rasa persaudaraan yang erat.
Ikatan tali silaturahmi tanpa batas terhadap sesama manusia juga
menjadi bentuk ketaatan muslim kepada Allah SWT. Ada hablum minallah dan
hablum minannas yang terjalin sebagai upaya peningkatan akhlak terpuji
seorang hambanya. Jangan lupa untuk saling memaafkan dengan niat dan hati yang
suci sehingga momen-momen silaturahmi tak hanya sekadar seremoni. Abadikan
setiap momen silaturahmi yang kamu lalui dengan unggah konten ke media sosial
pakai jaringan IndiHome sebagai penyedia layanan internet menyatukan Indonesia.
“Belum
tentu kita bisa bertemu dengan momen
silaturahmi tanpa batas
tahun depan kan?!?”
“Belum tentu kita bisa bertemu dengan momen
silaturahmi tanpa batas
tahun depan kan?!?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar