Keamanan di ruang digital menjadi hal paling utama dan krusial yang harus diperhatikan untuk menghindari insiden peretasan (cybercrime) yang tidak diinginkan. Apalagi bagi kita yang sudah melek digital. Penggunaan gadget, baik berupa ponsel dan laptop harus punya keamanan data yang penting diprioritaskan. Jangan sampai data-data privasi kita tersebar dan menjadi target atau incaran para pelaku tindak kejahatan digital.
Dengan gadget dalam genggaman tangan yang selalu ada dalam keseharian, kita mudah sebar data pribadi tanpa disadari. Terutama, bagi mereka yang selalu tak bisa lepas dengan gadget dari bangun tidur sampai tidur lagi. Biasanya, mereka ini termasuk dalam golongan netizen yang menjadikan ruang digital bak kebutuhan pokok. Pencegahan terkait keamanan di ruang digital harus dilakukan sedini mungkin.
Blogger Eksis juga sering menemukan link situs web ilegal yang dibagikan melalui WhatsApp atau Telegram Grup. Banyak orang yang belum mengenali dan mengetahui bahwa saat link situs diklik, maka secara otomatis kita akan mengunjungi situs web berbahaya. Kondisi seperti ini membuat kita harus berhati-hati saat selancar di internet dan menerima link situs yang mencurigakan.
Publik
harus beradaptasi secara cepat untuk bertahan hidup di era digital. Identifikasi
potensi-potensi berbahaya saat mengirim atau menyebarkan data pribadi, terutama
e-KTP. Beri watermark (penanda) sebelum e-KTP tersebut dibagikan. Nomor
Induk Kependudukan (NIK), tempat tanggal lahir, dan tanda tangan juga harus
dilindungi supaya tidak tersebar luas dan dipalsukan. Filter atau saring
kembali berkas atau dokumen mana saja yang boleh dibagikan atau tidak.
Ruang digital
sejatinya bisa buka potensi dan banyak peluang. Dibalik itu, kejahatan digital
juga makin marak apalagi saat gadget sudah terinfeksi virus atau malware.
Perlindungan data atas kerugian yang tidak terduga harus dilakukan. Hanya kita
sebagai pengguna yang mampu pegang kontrol dan kendali untuk menjaga keamanan
data di ruang digital. Hal ini dilakukan supaya kita bisa menjauh dari serangan
hacker dan scammers yang masif.
Edukasi
terkait keamanan di ruang digital ini aku dapat saat menghadiri Community
Workshop di 7Shades Coffee Cipete Utara, Jakarta Selatan pada Sabtu,
21 Mei 2022. Hadir sebagai pembicara dalam workshop tersebut yaitu Andri
Hutama Putra (President Director of ITSEC Asia) dan Ani Berta (Content
Creator). Mantap betul! Bisa mengenal langsung perusahaan cybersecurity
dari Indonesia yang sudah ada sejak tahun 2004, ITSEC Asia.
Dengan tagline “Security Delivered”, lini bisnis ini fokus pada pelatihan terhadap proyek keamanan digital yang signifikan. Layanan Business to Business (B2B) yang terintegrasi menjadikan bisnis ini seperti solusi mutakhir yang canggih. Usaha ini sadar akan transformasi digital yang terus berkembang. Bila dahulu information technology (IT) hanya sebagai support (pendukung) saja, maka IT jadi bagian dari core (inti) untuk semua sendi kehidupan.
Beberapa trik keamanan di ruang digital juga dibagikan oleh Teh Ani Berta, diantaranya:
1. Verifikasi konten apa saja yang layak dibagikan kepada publik melalui media sosial. Saring sebelum sharing!
![]() |
Teh Ani Berta berbagi trik seputar keamanan digital |
2. Edukasi
mulai dari diri sendiri, dekati lingkungan keluarga, dan sasar teman-teman untuk
lebih mawas diri saat berbagi data pribadi di ruang digital.
3.
Aktifkan fitur notifikasi untuk melihat update paling baru dari kegiatan
apa saja yang direkam oleh gadget atau sistem artificial intelligent
(AI). Sebab semua habbit pengguna saat berselancar internet akan
terserap mudah dan menentukan iklan digital mana yang akan tampil atau terlihat
nantinya. Jangan lupa, untuk pengguna aplikasi pesan instan untuk selalu
aktfikan fitur two authentication supaya pesan atau chat yang
kita kirim terdeteksi dengan jelas.
4. Gali
terus value dari masing-masing potensi di ruang digital. Jangan pernah
berhenti belajar untuk mengenal fitur atau layanan kontrol yang bisa mengamankan
data-data secara virtual. Misal buat kluster email, kata sandi yang kuat
pengamanannya, dan gunakan aplikasi anti virus atau anti pencurian data.
5. Berbagi konten yang relevan untuk hindari tweet war, hate speech, dan sebaran hoax (berita bohong).
Setelah
datang ke acara ini, aku jadi mulai sadar bahwa gadget telah menjadi pasangan
hidup selama ini. Tak hanya sebagai pasangan, bahkan pendamping hidup karena aku
juga mengais rezeki dari ruang digital yang membuka potensi lebar. Semoga aku,
kamu, dan kita bisa makin bijak berinternet sehingga keamanan di ruang digital
berlaku untuk semua yang sudah melek teknologi. Monitor terus gadget yang ada
dalam genggaman tangan, niscaya keamanan data-data digital kita tetap terjaga
secara nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar