Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Kemenko Polhukam RI Melawan Hoax dengan Konten Kreatif



Kemenko Polhukam RI melawan hoax

         Pesta demokrasi telah berlangsung dengan damai. Sebagai bangsa yang besar, kita telah membuktikan bahwa persatuan dan kesatuan diatas segalanya. Semangat kebangsaan begitu terasa dari Sabang sampai Merauke. Kearifan lokal selalu diutamakan meski suku, adat, dan budaya yang ada di Indonesia begitu beragam.

          Namun, dibalik penyelenggaraan Pemilu 2019 telah ditemukan hampir 209 hoax pada bulan April 2019 pada kategori politik. Kabar bohong ini telah diidentifikasi, diverifikasi, dan divalidasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Biasanya informasi yang disebar menyerang pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai politik peserta pemilu maupun penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu.
         Sungguh terlalu! Berita-berita kebohongan tersebut sangat meresahkan Blogger Eksis sebagai bagian dari warga net. Informasi tersebut memaksaku untuk lebih selektif dalam mencari referensi digital saat membuat konten kreatif. Aku tidak ingin terjebak polarisasi media sosial yang kadang tidak diimbangi dengan kesehatan literasi digital para netizen yang lebih mengutamakan hal yang bersifat viralitas.
         
segmentasi pengguna media sosial


          Berdasar hal di atas, Kemenko Polhukam RI bersama Kominfo mengajak teman-teman Blogger Plus Community untuk melawan hoax dengan konten kreatif. Acara ini digelar di Ruang Apung, Perpustakaan Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat (21/5/2019). Adapun pembicara yang hadir dalam acara hari ini, yaitu Bapak Kol Beben Nurpadillah (Kabid Media Massa Deputi 7 KemenkoPolhukam), Ibu Dewi Rahmarini (Kepala Seksi Produksi Konten dan Diseminasi Informasi Polhukam Kominfo), Eyang Wicaksono atau Ndoro Kakung (Pegiat Media Sosial), dan Mas Yan Kurniawan (Fotografer Drone Emprit).
          Dari acara yang aku hadiri hari ini, aku sadar bahwa hoax yang menyebar sering diakibatkan banyak warga net yang menelan mentah-mentah semua informasi yang mereka dapat. Ibarat ketika mereka diberi makanan, mereka lebih langsung menelan tanpa berpikir panjang apakah makanan itu sehat atau tidak untuk tubuhnya. Disinilah kita butuh amunisi untuk membuat konten kreatif demi melawan hoax di dunia maya.
     Sebagai netizen yang positif, kita diharap tidak terprovokasi dan bisa menyaring setiap berita yang kita terima dengan jelas keberadaannya atau sumber berita. Hal ini dilakukan karena hoax mampu mengancam keretakan yang terjadi diantara kita. Blogger harus menjadi agent of change bersama Kemenko Polhukam yang telah menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan Kementerian dalam penyelenggaraan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan.
          Jangan sampai setelah Pemilu berakhir justu persatuan bangsa terusik. Coba deh kita ingat lagi bahwa sudah 73 tahun kita bersama merawat negeri ini di atas ideologi keberagaman. Lantas, kenapa harus ada perpecahan yang bisa menyebabkan national disorder.
          Sudah saatnya kita bersinergi dan meninggalkan segala bentuk konflik kepentingan dengan literasi digital. Biar bagaimanapun Indonesia harus tetap maju sehingga apa yang pernah kita torehkan untuk bangsa ini tidak terkesan sia-sia. Kita sebagai blogger bisa melawan hoax dengan memperkuat literasi digital yang tangguh.

peran Polhukam Republik Indonesia
Blogger bisa ikut berpartisipasi menjaga pertahanan dan keamanan negara melalui konten kreatif

            Menurutku, literasi digital itu merupakan ketertarikan, sikap, dan kemampuan kita dalam menggunakan teknologi digital untuk mengakses, mengelola, mengintegrasikan, menganalisis, membangun pengetahuan baru, dan mengkomunikasikan segala informasi yang didapat agar tercipta interaksi yang efektif. Kita bisa memulai literasi digital dengan membuat konten kreatif sebagai penangkal. Misal, coba kita buat konten-konten hiburan dengan gambar atau meme yang diisi dengan kata-kata humor. Ingat, konten kreatif itu bukan konten yang bernada persuasif alias memaksa.

     Adapun tips dari Blogger Eksis dalam membuat konten kreatif yaitu:
1.     Buat judul menarik
Jadikan judul konten yang kita buat sebagai gambaran konsep. Jauhkan dari kata-kata negatif atau click bait yang kadang tak relevan dengan isinya. Gunakan diksi yang fasenya sama sehingga terlihat menarik perhatian.
2.     Isi konten tanpa menyinggung SARA
Jauhkan isi konten yang kita buat dengan hal-hal yang memuat kebencian, permusuhan, dan keresahan masyarakat. Para produsen hoax biasanya memandang segala sesuatu hanya dari 1 sudut pandang saja (fanatisme) sehingga berasumsi memecah belah NKRI. Kita harus perbanyak riset dari berbagai sudut pandang agar konten yang dihasilkan memiliki fakta yang tak bisa diputarbalikkan.
3.     Bijak bermedia sosial
Setelah konten berhasil dibuat tentu kita akan berbagi kepada para pengikut setia di media sosial. Kemudahan mereka untuk merepost konten tersebut begitu cepat. Maka, kita harus membagikan konten-konten yang ada sesuai dengan segmentasi yang kita tuju. Kita harus membedakan mana berita yang layak untuk disebarluaskan, mana yang masih bersifat opini pribadi saja.

          Yuk, kita jadi netizen cerdas mulai dari sekarang. Lawan hoax demi menjaga NKRI bukan hanya tanggung jawab Kemenko Polhukam saja, tetapi semua elemen masyarakat terutama blogger juga harus berperan agar teknologi internet yang kita gunakan bisa selalu sehat. Dengan begitu suasana apapun pasca Pemilu bisa tercipta iklim yang kondusif.


Salam literasi digital!!

1 komentar: