Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Kontrol Gula Darah Menuju Ramadan Penuh Berkah



makanan manis untuk berbuka puasa
contoh makanan yang mengandung gula (IG @sobatdiabet)


“Jus, jus apa yang nggak bisa terasa manis?... .
Jus a friend with you!!”

         Siapa sih yang nggak keki kalau hanya dianggap teman oleh gebetan. Padahal sudah banyak jurus pendekatan sama si doi. Namanya juga cinta kadang harus belajar ikhlas ketika rasa sayang tak berbalas.
Ah, sudahlah! Senyum manisku rasanya tak cukup untuk menemani hari-harinya. Doakan saja doi mendapat pasangan terbaik buat hidupnya. Lebih baik aku fokus beribadah puasa karena bulan Ramadan sebentar lagi tiba. Dengan begitu aku bisa mengejar pahala dan lebih dekat kepada Sang Pencipta.

Momen dari bulan Ramadan yang paling dinantikan yaitu saat azan berkumandang. Berbuka puasa menjadi hal yang ditunggu bagi mereka yang menjalankan ibadahnya. Ada kepuasan tersendiri setelah menahan hawa nafsu selama seharian penuh.
Berbukalah dengan yang manis!” Kalimat ini sering kita dengar dan membuat sugesti bagi banyak orang saat berbuka puasa. Seolah dalam kalimat tersebut ada anjuran yang harus disegerakan. Namun, dalam hadist yang pernah aku baca ternyata berbuka dengan yang manis tak dijelaskan secara eksplisit.
Dari Salman bin Amir radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda ”Bila kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma karena kurma itu barakah. Kalau tidak ada kurma, maka dengan air karena air itu mensucikan. (HR. Abu Daud dan At-Tirmizy).
Seperti itu isi hadistnya. Jadi, jangan memaksakan untuk selalu ada makanan manis seperti kolak, biji salak, sirup, es buah, dan sebagainya untuk takjil pilihan nanti. Apalagi anak zaman now diprediksi lebih banyak order junk food melalui aplikasi jasa pesan makanan secara daring saat berbuka puasa. Sesungguhnya berbuka dengan makanan dan minuman yang manis belum tentu selalu menyehatkan.

                 ~ Eat less sugar. You’re sweet enough already ~


Stop Hipoglikemia untuk Raih Berkah Saat Ibadah Puasa

talkshow tentang kontrol gula darah

Ibadah puasa bisa berjalan dengan baik selama kita mampu mengontrol kadar gula darah. Saat berpuasa dari pagi sampai senja, gula darah akan terus menurun karena tidak mendapat asupan makanan dan minuman. Padahal gula darah menjadi sumber energi utama tubuh kita.
Jika kita tidak memantau kondisi gula darah dengan cermat, maka hipoglikemia bisa menyerang siapa saja. Hipoglikemia merupakan gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula dalam darah berada di bawah normal, yaitu kurang dari 70mg/dL. Gangguan pada tubuh ini akan semakin berat dirasakan jika kita termasuk dalam pasien Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2).
Diabetes tipe 2 adalah kondisi tinggi kadar gula (glukosa) dalam darah. Orang awam seperti aku sering menyebut kondisi ini sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula. Jika gula darah dibiarkan terus tinggi, kita bisa berisiko mengalami berbagai komplikasi diabetes berbahaya. Sungguh mengerikan?!

orang-orang yang berisiko hipoglikemia

waspada terhadap gejala hipoglikemia
Semua informasi tersebut Blogger Eksis dapat saat menghadiri talkshow “Waspada Hipoglikemia Saat Berpuasa” yang dilaksanakan pada Jum’at, 26 April 2019. Acara talkshow diadakan di DoubleTree, Hotel Hilton, Jakarta. Semua peserta yang hadir dalam talkshow juga berkesempatan untuk cek gula darah yang didampingi oleh tim MSD Indonesia sebagai perusahaan biofarmasi global terkemuka.
Turut hadir sebagai pembicara, dr. Suria Nataatmadja selaku Medical Affairs Director Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia. Dalam arahannya beliau mengatakan “MSD berkomitmen mendukung kelancaran ibadah puasa para pasien DMT2 dengan melakukan serangkaian kegiatan edukasi melalui media dan blogger. Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap risiko hipoglikemia dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.”
Pernyataan tersebut sejalan dengan tagline yang diusung oleh perusahaan MSD Indonesia yaitu ‘Inventing for Life’. Perusahaan MSD memang selalu menyuguhkan obat-obatan dan vaksin untuk berbagai penyakit yang ada di dunia demi menghadirkan solusi kesehatan yang inovatif. Beranjak dari hal itu, MSD Indonesia selalu meningkatkan akses layanan kesehatan melalui program dan kemitraan yang menjangkau para pemangku kepentingan.
Jelang bulan Ramadan ini, upaya yang dilakukan oleh MSD Indonesia semakin kuat karena hipoglikemia memiliki risiko dan dampak pada pengobatan diabetes. Biasanya di bulan Ramadan, kejadian hipoglikemia relatif lebih sering terjadi dibanding pada saat di luar bulan Ramadan. Para pasien diabetes dituntut untuk menjaga keseimbangan kadar glukosa darah agar selalu berada dalam kondisi aman.
“Selama Ramadan, terjadi peningkatan insiden hipoglikemia yang signifikan pada pasien DMT2. Hal ini dikarenakan pasien DMT2 mengalami kekurangan zat gula dari makanan yang dicerna dan diserap, sehingga kadar gula dalam tubuh menurun secara drastis. Oleh karena itu, sebelum menjalani puasa, penting bagi pasien DMT2 melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapat rekomendasi manajemen puasa yang tepat dan meminimalisir risiko hipoglikemia,” ujar Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD sebagai Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI).
Ternyata penyakit Diabetes Melitus juga tak lagi menyerang mereka yang punya riwayat keluarga saja. Gaya hidup anak muda yang katanya serba kekinian bisa diserang dengan cepat oleh penyakit ini. Ada yang berani untuk melakukan deteksi dini terhadap penyakit diabetes??
Sebut saja mas Osy Machrosin. Aku mendengar langsung pengalaman dia yang terkena penyakit diabetes mellitus tipe 1 di usia 25 tahun. Gaya hidup yang tidak terkontrol membuat resistensi insulin semakin menjadi virus. Resistensi insulin ialah kondisi ketika sel-sel otot, hati, dan lemak tidak dapat menggunakan insulin dengan optimal. Oleh sebab itu, tubuh kita membutuhkan lebih banyak insulin supaya kadar glukosa dalam tubuh bisa tetap stabil karena diabetes sudah tak kenal usia.
Resistensi insulin juga bisa disebabkan oleh kelebihan berat badan atau obesitas. Maka, para peserta yang hadir diberi pita ukur untuk mengetahui lingkaran perut saat talkshow berlangsung. Perempuan harus memiliki lingkar perut standar yang tidak lebih dari 80 cm, sedangkan pria harus memiliki lingkar perut standar yang tidak lebih dari 90 cm. Jika ada yang melebihi, tandanya kita harus diet tipis-tipis untuk mengembalikan kondisi tubuh dalam batas normal.
kampanye stop hipoglikemia untuk kesehatan jiwa raga

Berarti, kita harus menentukan menu buka puasa yang tepat dan sehat untuk mengganti energi yang telah hilang. Makanan dan minuman manis seperti pisang goreng dan teh, nyatanya tak punya gizi yang cukup untuk mengganti raibnya nutrisi dari tubuh. Hidangan manis seperti itu justru bisa menurunkan gula darah secara drastis dan mengakibatkan tubuh menjadi lemas kemudian mengantuk. Kalau sudah begitu, kita bisa ketinggalan ibadah salat tarawih dan tadarus Al Qur’an.
Makanya, aku menyarankan untuk hidangan berbuka yang manisnya lebih alami dan mengandung serat yang tinggi. Misal kurma, jus buah atau smoothies, dan buah kering.  Buah-buahan tersebut mampu mengontrol gula darah sehingga tidak melompat lebih tinggi. Jika kamu butuh minuman manis yang mengenyangkan, coba deh minum madu karena nilai gizi yang terkandung didalamnya cukup menguntungkan bagi tubuh.
          Lebih lanjut bagi para pasien DMT2 juga dianjurkan untuk konsumsi makanan yang melepas energi secara lambat, contoh biji-bijian, beras merah, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak. Dengan demikian pasien tersebut bisa menghindari makanan yang mengandung lemak jenuh begitu tinggi.
          Sudah siapkan berbuka puasa dengan menu yang sehat??
kumpulan komunitas penderita diabetes disebut sobat diabet

         Jangan cuma kebersihan hati saja yang baru untuk menyambut bulan Ramadan yang penuh kesucian, kita juga harus memperhatikan kesehatan tubuh sehingga metabolisme tetap terjaga. Penyakit Diabetes itu tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa kita kontrol. Jangan lupa kunjungi dokter untuk mendapat rekomendasi manajemen diabetes selama bulan puasa.
Ubah gaya hidup menjadi lebih sehat sehingga terhindar dari penyakit ini dikemudian hari. Buat jadwal olahraga juga yaa sambil ngabuburit di bulan Ramadan nanti. Lalu, saat berbuka puasa tidak perlu dengan hidangan yang manis. Berbukalah dengan yang setia karena yang manis belum tentu setia Eeaaa*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar