Sebagai makhluk ciptaan Allah SWT kita diberi kenikmatan luar biasa. Kenikmatan bisa melihat, bisa mendengar, dan bisa merasakan dengan akal sehat serta perasaan. Tentu Allah memberi kenikmatan itu dengan fungsi dan manfaat. Allah hanya mau kita senang berbagi atau suka berbuat baik atas apa yang kita punya terhadap orang yang membutuhkan. Cara inilah yang bisa menggambarkan rasa syukur kita atas apa yang dimiliki.
Banyak cara untuk berbuat baik dan berbagi. Dalam Islam, cara mudah untuk membersihkan harta yaitu berzakat. Zakat dianggap sebagai kekuatan ekonomi syariah yang dapat diandalkan kaum muslim di Indonesia. Zakat diramu menjadi keharusan bagi kaum muslim, mukallaf. Ini diperjelas dalam ayat yang berbunyi:
“Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil
usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya kecuali dengan
memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."
(QS. Al-Baqarah: 267)
Zakat berasal dari kata zaka secara bahasa berarti “tumbuh” dan
“berkembang”. Menurut UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, zakat
adalah harta yang wajib dikeluarkan seorang muslim atau badan usaha. Kemudian, zakat
diberikan kepada yang berhak menerimanya seusai dengan syariat islam. Bagi umat
muslim, zakat merupakan ibadah wajib yang tidak hanya bersifat vertikal kepada
Allah tetapi juga bersifat horizontal kepada sesama manusia. Minimnya, zakat
wajib dikeluarkan 2,5% setiap tahun. Inilah yang membuat uang keluar dari
simpanan dan berputar dalam sektor riil sehingga ekonomi syariah bergerak dan
masyarakat secara otomatis turut membangun ekonomi suatu negara.
Kemunculan banyak orang baik yang senang berbagi atau berzakat di
Indonesia membuat negara ini mendapat predikat sebagai negara paling dermawan
menurut Charity Aid Foundation (CAF) dalam laporan World Giving Index
tahun 2018 dan 2021. Sikap dermawan masyarakat Indonesia dipengaruhi budaya gotong
royong dan nilai keagamaan melalui zakat, infaq, dan sedekah untuk saling membantu
dan memberi.
Gerakan kebaikan dan lembaga pengelola dana zakat, infaq, dan sedekah pun mulai bermunculan. Dibentuklah Forum Zakat (FoZ) sebagai asosiasi atau wadah berhimpunnya Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di seluruh Indonesia. Upaya produktif yang dilakukan FoZ yaitu membuat program unggulan berbasis sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan dakwah bersama 196 lembaga yang sudah dinaunginya. FoZ berniat mendukung lembaga zakat lebih akuntabel dan profesional dalam pengelolaannya sehingga mampu mengentaskan kemiskinan dan menuntaskan jurang ketertinggalan umat. Untuk itu, FoZ menjadi inisiator kegiatan Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022 pertama sebagai bentuk kolaborasi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas dengan konsep festival kebaikan.
Blogger Eksis berkesempatan meliput acara diskusi ruang tengah di Kopi Ko Acung, Menteng, Jakarta Pusat (7/12). Sebagai pra-event Indonesia Giving Fest – Zakat Expo 2022, diskusi singkat tersebut membahas kontribusi dan dampak zakat sebagai bentuk kebangkitan dan pemulihan ekonomi umat. Beberapa perwakilan dari organisasi pengelola zakat seperti Dompet Dhuafa dan Baznas (Bazis) DKI Jakarta juga turut hadir menyampaikan momen berbagi yang pernah dilakukan lembaganya masing-masing.
“Masyarakat Indonesia memiliki semangat berbagi dan gotong royong yang kuat. Kemudian didorong upaya Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), yang didistribusikan kepada penerima manfaat menjadi program yang produktif," kata Agus Budiyanto selaku Direktur Eksekutif Program Zakat.
Dalam
diskusi siang itu, Ia juga menambahkan “Pada Indonesia Giving Fest - Zakat
Expo 2022 nanti, kami akan menghadirkan seluruh lembaga yang aktif dalam
Gerakan Zakat dengan berbagai program unggulannya dan relawan terbaiknya untuk
saling berkolaborasi serta menegakkan syiar zakat. Tentu ini akan meningkatkan
ekspos Gerakan Zakat kepada masyarakat yang sudah menunaikan zakat maupun belum
menunaikan zakatnya”
Deputi
Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko
PMK, Ir. Aris Darmansyah Edisaputra, M. Eng. berharap, “Kegiatan Indonesia
Giving Fest yang digelar teman-teman gerakan zakat akan menampilkan juga
berbagai hasil dari program pemberdayaan yang dilakukan para OPZ ini. Kegiatan
tersebut akan menjadi suatu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat terkait
pengelolaan zakat. Selain itu, program-program pemberdayaan membuktikan
bahwasannya banyak cara baik yang bisa dilakukan dan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat demi kemaslahatan umat,” ucapnya.
Chiki Fawzi sebagai perwakilan dari influencer yang sering terlibat dalam campaign zakat pun menuturkan “Zakat itu suatu bentuk kewajiban kita sebagai orang Islam. Lembaga zakat harus tetap relevan dengan nilai-nilai masa kini untuk mensyiarkan kebaikan. Senang berbagi akan memberi sumber kebahagiaan bagi diri sendiri. Ingat selalu kata Rasul, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat. Maka, semua orang itu bisa berbuat baik dan bisa menularkan kebaikan,” tuturnya bersemangat.
![]() |
Festival kebaikan pertama dan terbesar di Indonesia (dok. IG @IndonesiaGivingFest) |
Dari
diskusi hari itu, aku mulai mengingat kembali betapa penting zakat dalam
kehidupan perekonomian umat. Keindahan atau keajaiban bersedekah tentu juga
sering aku dan kamu rasakan setelah menjalankannya. Semoga kita diberi nikmat
sehat untuk hadir pada pagelaran Indonesia Giving Fest - Zakat Expo 2022
yang akan dilaksanakan pada 23 - 25 Desember 2022 di Tennis Indoor Senayan,
Jakarta.
Senang berbagi bukan tentang seberapa besar dan seberapa mahal yang kita beri. Ini hanya tentang seberapa tulus dan ikhlas saat memberi. Momen terindah dalam hidup yaitu saat kita bisa berbagi hal positif, kebaikan, dan rasa bahagia bersama orang lain. Mari! Tunjukkan rasa senang berbagimu hari ini, jangan tunda lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar