Keluarga dari mama banyak yang merantau dari Medan ke kota Bandung. Mereka pilih merantau ke kota kembang tersebut karena udaranya yang masih sejuk. Beberapa sepupu aku juga hijrah dari kota kelahirannya untuk melanjutkan pendidikan tinggi alias kuliah di kota itu. Ada yang masih kuliah, sudah bekerja, bahkan sampai berkeluarga karena mendapat jodoh disana.
Berhubung mereka masih muda, mereka lebih memilih untuk menyewa sebuah rumah sebagai tempat tinggal selama di Bandung. Walau menyewa, mereka tak lupa selalu menyisihkan tabungan untuk membeli rumah suatu saat nanti. Itulah potret kalangan milenial terkini yang sudah mulai melek investasi.
Tinggal di rumah kontrakan memang jadi
langkah umum yang ditempuh banyak orang. Alasan utama adalah tingginya
harga properti atau memang karena hanya ingin tinggal sementara di suatu
tempat. Seperti apa yang dialami keluargaku tadi. Jika rindu akan kampung halaman, mereka pasti akan kembali ke kota kelahirannya untuk memajukan segala potensi yang ada di desa.
Bandung memang dipilih kaum urban karena memiliki kedua faktor ini.
Seperti apa yang diungkap oleh kompas.com. Meski
sudah terbilang padat, Bandung tetap jadi salah satu kota yang perputaran roda
ekonominya terus meningkat dan berimbas juga pada properti. Tingginya harga properti memang tidak
bisa dihindari di kota besar seperti Bandung.
Selain karena perputaran ekonomi, adanya keterbatasan lahan menjadi hal yang banyak disoroti. Permintaan yang sangat tinggi tidak
sebanding dengan ketersediaan properti. Maklum, Bandung tidak hanya dihuni
oleh warga lokal saja, tetapi juga oleh warga pendatang yang jumlahnya pun tidak
sedikit.
Dari warga pendatang ini ada yang
menetap permanen dan ada pula yang menetap sementara. Mereka yang menetap sementara misal mahasiswa yang melanjutkan studi di Bandung. Kota ini sudah dikenal karena banyak sekali memiliki perguruan tinggi negeri dan swasta yang beberapa diantaranya telah menjadi
universitas unggulan dan favorit di Indonesia.
Lalu, warga pendatang banyak yang lebih pilih untuk menetap
sementara karena mendapat tugas atau pekerjaan. Khusus untuk yang menetap sementara,
sudah jelas menempati kontrakan rumah di Bandung jadi langkah yang akan
diambil. Pilihan yang sama juga akan diambil
oleh warga lokal yang mencari hunian baru, namun mereka hanya memiliki budget terbatas.
Memilih kontrakan rumah di Bandung,
membuat sepupu-sepupu aku tak perlu mengeluarkan uang dalam jumlah
banyak seperti halnya membeli. Toh, mereka hanya menetap sementara di kota Bandung. Kondisi demikian akan memudahkan saat sewaktu-waktu mereka harus pindah.
Penyesuaian terhadap kebutuhan tersebutlah yang harus kita perhatikan. Misal, kita hanya tinggal beberapa bulan saja karena pekerjaan dan
sebagainya. Tentu akan lebih efisien memilih kontrakan rumah di Bandung yang
disewakan per bulan.
Sementara kalau mahasiswa yang mungkin
menghabiskan waktu tahunan untuk menyelesaikan studi, maka mencari kontrakan
rumah di Bandung bisa jadi lebih efisien. Biasanya tarif sewa akan lebih
murah jika kita mengambil jangka waktu yang lebih lama. Percaya deh! Soalnya keluargaku juga juragan kontrakan di Jakarta 😀 😁
By the way, untuk memilih kontrakan rumah di Bandung juga jadi hal yang
gampang-gampang susah sih. Itu opini dari sepupu aku. Doi bilang pilihannya itu cukup banyak, tapi belum tentu semua
sesuai kebutuhan kan?
Ya, sama halnya dengan
membeli, menyewa pun meski hanya sementara, tetap saja perlu berbagai
pertimbangan. Selain berpengaruh pada kenyamanan, memilih kontrakan ini juga butuh sikap hati-hati supaya lebih efisien. Kalau asal-asalan, bisa saja kita
tidak betah dan bertahan beberapa minggu saja, lalu ingin pindah lagi. Kalau sudah begini, selain lebih
repot, uang yang dikeluarkan pun jadi lebih banyak bukan?
Duh! bukan aku banget deh. Analoginya sama juga sih kaya kita mau cari pasangan yang bikin nyaman. Kalau ternyata si pujaan hati itu nggak setia, kita akan merasakan kenangan mantan yang ditinggal saat lagi sayang-sayangnya. Ups.. keceplosan curcol...
Baiklah, untuk membantu kamu dalam memilih
pasangan, eh bukan maksudnya kontrakan rumah di Bandung. Ada beberapa tips mudah ala Blogger Eksis yang bisa dicoba,
misal:
1. Perhatikan lokasi dan akses
ke berbagai fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, pusat
perbelanjaan dan sebagainya. Utamanya, tentu harus dekat ke pusat
aktivitas kita dalam keseharian. Seperti sepupu aku yang masih mahasiswa, dia itu cari kontrakan rumah di Bandung
yang dekat ke kampus. Begitu juga yang udah kerja, dia cari yang cenderung dekat ke kantor. Kalau pun tidak terlalu dekat, pastikan aksesnya mudah dengan ketersediaan transportasi umum yang memadai. Pastikan juga kenyamanan lingkungan yang aman dan tidak rawan bencana seperti banjir atau tindak
kejahatan.
2. Kebersihan jangan luput dari
perhatian ya!
Kalau lingkungan kontrakan itu kotor atau
jorok, kita akan merasa tidak nyaman. Bahkan, bisa berpengaruh pada kesehatan dalam jangka panjang.
Kondisi fisik bangunan juga perlu
dicek sih. Pastikan masih layak dengan sirkulasi udara yang baik dan dapat cahaya
matahari yang cukup.
Tak kalah penting adalah
ketersediaan air bersih. Air itu tergolong kebutuhan utama dalam keseharian.
Bayangkan saja jika kita menempati kontrakan rumah di Bandung tapi tidak ada
air bersih? Atuh aku mah bakal gak betah karena susah mandi dan minum.
3. Tentu memilih rumah kontrakan juga harus disesuaikan
dengan kemampuan finansial. Coba deh, kamu pilih kontrakan rumah di Bandung yang cukup beragam
dan menarik seperti yang bisa kamu cek di www.99.co/id.
Dari sekian banyak pilihan, pada akhirnya harus dipilih tentu yang sesuai kebutuhan saja. Jika kita tinggal
sendiri, mungkin rumah dengan 1 kamar tidur saja cukup. Lain lagi kalau kita sudah memiliki keluarga kecil
dengan satu anak, maka pilihan kontrakan rumah di Bandung dengan 2 kamar tidur
harus diprioritaskan.
Untuk mahasiswa yang kebanyakan
memilih kos-kosan, sebenarnya dengan mencari kontrakan rumah di Bandung terus
mengajak teman-teman untuk tinggal satu atap kontrakan bareng tentu bisa jadi pilihan murah meriah. Cuma ingat, cari teman yang sejenis untuk tinggal bareng. Kalau berlawanan jenis bisa digerebek sama pak RT terus dikira lagi kumpul kebo 😂
Selain biaya sewanya bisa dibagi,
fasilitas kontrakan rumah di Bandung biasanya lebih lengkap seperti ada dapur
dan ruang tamu. Bahkan ada juga yang sudah dilengkapi dengan perabotan sendiri. Suasana ini tentu tidak ditemukan di
kos-kosan yang berupa kamar atau petakan saja.
Tapi, rumah kontrakan juga memiliki
aturan yang membuat kita tidak akan seleluasa di rumah sendiri mereun. Biasanya aturan itu terkait soal
perawatan bangunan rumah. Dimana ada hal-hal yang tidak bisa atau
tidak boleh kita lakukan. Hal yang dilarang biasanya terkait dengan perubahan dekorasi
seperti mengecat dan sebagainya.
Pokoknya mah tenang ajah kalau tinggal di rumah kontrakan, kamu tetap bisa
memasukkan sentuhan personal ke dalam kontrakan rumah di Bandung meski
propertinya bukan milik kamu. Intinya rumah kontrakan pun bisa
dibuat senyaman mungkin kok seperti
layaknya rumah sendiri.
Misalnya, jika tidak boleh
mengecat, kita bisa menghias dinding dengan wallpaper
atau cutting sticker pilihan
sendiri. Kalau kamu berjiwa kreatif alias nyeni, pas sewa kontrakan rumah di Bandung dengan ukuran terbatas juga bisa bebas bereksperimen dengan memanfaatkan area dinding secara maksimal.
Contohnya membuat rak dan dijadikan tempat
buku, pajangan alias pernak pernik, hingga untuk tanaman. Pada dinding
tambahkan juga cermin besar untuk membuat ilusi ruangan jadi terlihat lebih lebar.
Penambahan karpet juga bisa jadi pilihan
untuk memisahkan ruangan sehingga kita tidak perlu lagi menggunakan sekat
sebagai pembatas yang hanya akan mempersempit rumah. Lagipula karpet bisa menutupi
kekurangan yang ada di area lantai ditambah bisa mempercantik ruangan juga ceunah.
Berikutnya adalah memanfaatkan setiap space. Sepupu aku biasa memanfaatkan ruang di bawah
ranjang sebagai tempat penyimpanan. Dia juga sering pilih furnitur multifungsi
yang bisa dijadikan untuk ruang penyimpanan alternatif. Misal, ranjang yang di bagian
bawah ada laci penyimpanan. Laci itu bisa kita gunakan untuk menyimpan foto kenangan saat bersama si mantan kan 😅
Memiliki tempat penyimpanan seperti
itu cukup penting di rumah berukuran terbatas. Tujuannya agar terlihat rapi
sehingga rumah tampak lebih luas dan nyaman.
Manfaatkan juga furniture portable atau
foldable. Itu loh furniture yang menggunakan kursi dan meja
lipat. Kalau sudah dipakai bisa segera dilipat dan saat menyimpan tak perlu butuh banyak area.
Selain dekorasi menarik dan kerapian,
kebersihan juga menjadi kunci dalam membuat kontrakan rumah di Bandung terasa
nyaman. Area yang perlu mendapat perhatian
khusus adalah dapur dan kamar mandi. Usahakan untuk membersihkan area ini
secara rutin.
Untuk dapur, sebaiknya kita bersihkan setiap kali selesai
menggunakannya. Noda bekas minyak goreng, bumbu
dapur dan lainnya saat menempel ke dinding atau bagian dapur bila dibiarkan
terlalu lama, bisa jadi sulit untuk dibersihkan.
Oya, jangan biasakan menumpuk
sampah hingga berhari-hari di dalam rumah yaa. Selain membuat tidak nyaman dan
menimbulkan bau, sampah-sampah itu bisa mengundang hewan atau serangga
yang bersarang di dalam rumah seperti tikus, semut dan kecoa. Anggap saja rumah kontrakan yang disewa itu seperti rumah sendiri yang kita punya.
Ternyata tinggal di rumah kontrakan
pun bisa menyenangkan ya?
Semoga bermanfaat!
Memgontrak menjadi pilihan tepat memang selagi belum bisa membeli rumah sendiri. Dengan begitu, minimak kita tidak menyusahkan orang tua. He...
BalasHapusDi Bandung sekarang udaranya gak sedingin dan sesegar zaman dulu. Tapi masih lebih enak dibanding di Jakarta ehehe. Btw, saya juga saat ini masih kontrak rumah. Alhamdulillah nyaman banget dan berasa rumah sendiri sih. Gimana kita pinter nata rumah dan pilih yang akses juga fasilitasnya bagus.
BalasHapusrumah ngontrak atau rumah sendiri perlakuanya sama aja karena kalau gak kita rawat juga bikin gak betah
BalasHapusYa memang Bandung kota yang bikin nyaman, aku juga berharap suatu saat bisa tinggal di Bandung. Ngontrak dan bikin suasananya lebih nyaman kayak tips ini
BalasHapusSebelum punya rumah sendiri Aq juga kontraktor (ngontrak sana-sini), begitu abis nikah, kita Berdua Langsung cuss cari kontrakan. Biar bisa menata kehidupan sendiri
BalasHapusSebelum punya rumah sendiri Aq juga kontraktor (ngontrak sana-sini), begitu abis nikah, kita Berdua Langsung cuss cari kontrakan. Biar bisa menata kehidupan sendiri
BalasHapusBandung memang kota memikat.
BalasHapusSaya jadi ingat pas merantau di Jakarta. Saya juga ngontrak rumah bareng 2 teman. Jadi patungan.
Setelah 2 saudara kandung saya nyusul, kami ngontrak bareng dan lebih enak dan nyaman.
Tapi sekarang enak sih. Cari rumah kost atau kontrakan bisa lewat medsos bahkan ada website juga.
Suka dukanya jadi anak kost dulu pindah sana sini,, tapi krna kost jdii bisa mandiri wlw jauh dari orang tua,, skrg mah enak nyari kost bisa lwt medsos dulu mah nanya 2 sama orang
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbandung emang enak buat dihuni yaaaa
BalasHapusWah gak banget deh numpuk sampah di rumah berhari2. Meski cuma rumah kontrakan sebaiknya dijaga kebersihannya jg.
Kayak pesen ortu2 jaman dulu, walau kontrak rumah, jaga baik2 anggap rumah sendiri, biasanya akan cepet kebeli rumah sendiri, katanya, eh tapi it works on me :D
Kalau tipsnya dipake buat di Jakarta bisa ga tuh? Memang sedang mencari kontrakan yang nyaman dan terjangkau
BalasHapusDulu, setelah lama tinggal di Lampung dan Bogor, aku pengen pindah ke Bandung. Kerja dan cari rumah di sana, tapi beberapa kali main ke Bandung macetnya paraah. jadi enggak berminat lagi. Tinggal di Bogor sebelum punya rumah, aku ngekos. Dulu agak susah cari kos kosan yang sesuai he..he...kebanyakan kos kosan yang dekat dengan kampus harganya gak sesuai dengan budget he..he... Tapi semakin senang, semakin ke sini kaum milenial semakin sadar akan pentingnya investasi.
BalasHapus