Kembali ke Ancol demi Liburan yang Kekinian

         Libur akhir tahun sudah di depan mata. Namun, momen liburan yang dijalankan oleh Blogger Eksis selalu punya cerita tersendiri. Aku memilih liburan kali ini ke tempat rekreasi yang punya ikatan emosional karena seberapa sering aku ke tempat ini, rasanya aku selalu ingin berkata: AKU PASTI KEMBALI.

Kembali Ke Ancol. Frase tersebut selalu terngiang dalam ingatan. Keindahan dan kelengkapan destinasi selalu dihadirkan oleh Taman Impian Jaya Ancol sebagai pusat rekreasi yang berkesan, menyenangkan, dan tak kan tergantikan.
Pengalaman demi pengalaman membawa pada cerita baru karena Ancol selalu memberi inovasi seru dengan karakter tempat wisata yang menarik. Setelah bulan September lalu, aku sempat mengunjungi Dunia Fantasi. Sebenarnya aku juga ingin kembali ke Sea World selang beberapa minggu dari hari itu, tapi ada pekerjaan lain yang harus aku selesaikan. Tibalah waktunya, aku kembali ke Ancol pada tanggal 18 dan 19 Oktober 2019 lalu.

Sebagai tempat wisata, Ancol memenuhi kriteria 3A (Akses, Amenitas, dan Atraksi). Unsur 3A ini sejalan dengan program strategis, Visit Wonderful Indonesia yang digagas oleh Kementerian Pariwisata. Apalagi kepemilikan Ancol juga sudah dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga bukan tidak mungkin berwisata di Ancol bisa menjadi sumber devisa negara.

Akses menuju Ancol tentu mudah karena dekat sekali dengan jalan tol jika dijangkau menggunakan kendaraan pribadi. Sementara para pengguna transportasi publik bisa memanfaatkan bus TransJakarta, kereta api, atau layanan taksi online (taksol). Apalagi salah satu brand transportasi daring yang dikenal dengan sebutan GRAB punya akses gratis untuk masuk Ancol sehingga bisa mengantar pengunjung sampai tiba pada destinasi yang diinginkan.

Harga Tiket Masuk (HTM) Ancol terbilang murah karena tiap individu dikenakan tarif sebesar 25 ribu rupiah. Untuk mobil dikenakan tarif sebesar 20 ribu rupiah dan motor dikenakan tarif sebesar 15 ribu rupiah. Setelah membayar di gerbang loket utama, kita tinggal memilih mau ke tujuan destinasi wisata yang mana.

Jika kamu hanya ingin berkeliling di sekitar Ancol, kamu bisa memanfaatkan moda transportasi yang sudah disediakan, seperti:

·        Bus Wara-Wiri

           Sesuai namanya, bus ini akan melintas 22 titik di kawasan Ancol. Kita tinggal naik dan bilang dengan pengemudi ingin turun di kawasan yang mana. Bus hanya beroperasi mulai pukul 08.00 – 19.00 WIB.

·        Sepeda

Kawasan Ancol yang begitu luas memang belum terlihat ramah bagi para pejalan kaki. Kita bisa memilih alternatif transportasi seperti sepeda yang disewakan di beberapa titik lokasi. Tarif sewa bervariasi, kisarannya Rp 20.000 per jam. Jangan takut tidak kebagian karena ada ratusan jumlah sepeda yang disewakan khusus bagi pengunjung Ancol.

Tarif penyewaan untuk menggunakan fasilitas di Pulau Bidadari

·        Mobil Golf

Fasilitas mobil ini memiliki kapasitas yang banyak dan bisa disewa dengan tarif Rp. 90.000 per 15 menit atau Rp. 150.000 per jam. Mobil golf akan menjadi pilihan tepat untuk berkeliling Ancol bersama keluarga. Terutama, saat kita memutuskan untuk menginap di hotel-hotel yang ada dalam kawasan Ancol.

·        Gondola

Melihat pemandangan Ancol dari atas ketinggian akan memberi sensasi tersendiri. Para pengunjung bisa naik kereta gantung yang berada 21 meter di atas permukaan laut. Panorama Ancol bisa kita nikmati dengan membayar tiket naik Gondola sebesar Rp 30.000/orang (weekdays) dan Rp 40.000/orang (weekend).

  Jika akses sudah aman, maka amenitas harus diperhatikan. Amenitas dalam pariwisata berhubungan langsung dengan fasilitas yang tersedia. Sarana dan prasarana harus menunjang para wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata. Hal ini terkait juga dengan kebersihan dan keramahtamahan didalamnya.

Objek wisata yang terletak di pesisir Jakarta bagian utara sudah  memiliki suasana alam yang menyejukkan. Dengan pemandangan pantai, kita bisa menikmati rekreasi untuk lepas penat dari segala kesibukan yang menjemukan. Tak perlu diragukan lagi fasilitasnya. Ketika kita ke Ancol, maka kita akan mendapat VITAMIN SEA yang luar biasa.

Unsur lain dari wisata di Ancol yaitu Atraksi. Wisatawan yang datang tak hanya sekadar menikmati pesona tempat wisata ini. Ada banyak wajah baru dari Ancol yang membuat para pengunjung tak mungkin cukup rekreasi di Ancol selama sehari saja.

  

Nah, apa saja yang bisa kamu datangi selama di Ancol?

Yuk, ikut aku jelajah Ancol kembali.

1.     Pulau Bidadari yang Instagramable

Tren wisata ala generasi milenial ditentukan dari spot foto yang ikonik. Milenial yang melek terhadap digital butuh tag lokasi untuk memamerkan fotonya di media sosial. Kondisi tersebut sudah menjadi kebiasaan saat kita bepergian ke suatu tempat.

Update status dan unggah foto seolah menjadi bagian dari itinerary para wisatawan. Sinyal internet diperlukan karena akan menjadi saluran yang membuka percakapan virtual dari dinding media sosial. Dari situ perjalanan wisata akan membuktikan bahwa “I was here” supaya netizen +62 tidak bisa nyinyir dengan ungkapan “no pict HOAX”.
   Kembali ke Ancol yang ternyata kawasannya tak hanya sebatas di wilayah Jakarta Utara saja. Dari Ancol, kita bisa menyeberang lautan menuju area Kepulauan Seribu. Memang sedikit mahal, namun waktu yang ditempuh terasa lebih cepat dibanding jika wisatawan naik kapal dari dermaga Kali Adem, Muara Angke. Kondisi kapal juga terlihat lebih baik dan nyaman sehingga kita bisa selamat sampai tujuan.

         Dari gugusan pulau yang ada di Kepulauan Seribu, aku memilih untuk mengunjungi Pulau Bidadari. Dari Ancol menuju pulau ini sangat cepat hanya sekitar 15-30 menit saja. Semakin tak sabar aku menjejakkan kaki ke pulau seluas 6 hektar ini. Apa mungkin aku bisa bertemu dengan bidadari yang mampu jadi pujaan hati??

        Saat masuk ke kawasan ini, semilir angin berhembus lirih menyambut kedatangan para blogger dan vlogger. Semilir angin terasa nikmat diterpa nyiur kelapa yang menyejukkan suasana. Suara alam ini hangatkan jiwa kami.

       Alunan musik Gambang Kromong menghentak langkah kaki kami. Penyambutan dengan tarian Ondel-Ondel khas Jakarta begitu menarik. Ditambah dengan sajian welcome drink berupa bir pletok yang mampu melepas dahaga.

      Pulau Bidadari ini bisa dikunjungi seharian penuh atau sampai menginap. Jika hanya sehari, aku rasa kurang karena banyak spot foto yang bisa dieksplorasi. Belum lagi kita harus kembali ke Ancol sebelum pukul 3 sore karena jika melewati jam itu biasanya lautan yang kita seberangi memiliki ombak yang semakin tinggi.

Wisatawan yang ingin bermalam di Pulau Bidadari bisa memilih 43 cottages yang terdiri dari 5 tipe kamar seperti dormitory, 3 bedrooms, 2 bedrooms, 1 bedrooms, dan deluxe. Masing-masing cottage yang menggemaskan memiliki arsitektur khas dengan bertahan pada unsur lokal alias Jakarta tempo doeloe. Nama-nama cottage juga unik karena diambil dari nama-nama jalan yang ada di Jakarta, misal Cikini, Kemayoran, Condet, Pecenongan, Senen, Gandaria, dan Senayan.

Ayo, kamu mau pilih penginapan yang mana 
untuk melepas lelah?

Sarana lain yang bisa kita nikmati juga begitu banyak. Ada musala, tempat karaoke, jogging track, 2 aula serba guna, restoran, dan toko cenderamata. Namun, pantai di Pulau Bidadari tidak disarankan untuk berenang. Oleh karena itu, belum lama mulai dibangun kolam renang yang memiliki sea view lebih kekinian.

Pohon-pohon di Pulau Bidadari juga terlihat langka. Ada pula hutan mangrove yang tumbuh dan spot foto berupa ranting-ranting kering yang membuat nuansa pantai semakin terasa. Cocok sekali memang bagi para pengabdi feed IG untuk menghabiskan waktu berfoto di pulau ini.

       Jika stok foto kamu masih kurang, petualangan masih bisa dilanjut dengan mencari momen di situs sejarah. Pulau Bidadari memiliki Benteng Martello yang menyimpan kenangan sejarah didalamnya. Situs sejarah yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya ini masih tampak asli dilengkapi dengan meriam dan per penggerak pintu zaman dahulu untuk menambah jejak sejarah yang masih berbekas. Aku jadi teringat sebuah kalimat bijak yang mengatakan bahwa “Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menarik pelajaran dari sejarahnya.”

Konon Pulau Bidadari juga punya atraksi unik lain, yaitu tarian bola api pada malam hari dan wahana renang bersama lumba-lumba. Semoga saja aku bisa kembali lagi ke pulau ini untuk menyaksikan semuanya. Minimal, aku bisa duduk di tepi pantai sambil berjemur di atas hamparan pasir putih dan memandang alam yang eksotis. Dijamin hatiku terasa damai selama di Pulau Bidadari.

2.   Pasar Seni Seru Lagi

Lanjut dari Pulau Bidadari, rombongan blogger dan vlogger mengunjungi Pasar Seni. Kami bisa menemukan pernak-pernik hasil kerajinan dan seni yang dipamerkan langsung oleh para seniman dan kolektor seni. Kawasan Pasar Seni terbuka selama 24 jam nonstop.

Koleksi karya seni tak hanya sebatas pada lukisan saja. Ada patung, kain batik, tenun, dan kerajinan lain yang terlahir dari tangan-tangan kreatif nan terampil. Cocok sekali buat para pencinta seni yang suka mengoleksi hasil karya seni.

Sebagai pusat kegiatan seni, para pengunjung Ancol bisa melihat langsung proses pembuatan karya yang dilakukan oleh para seniman berbakat. Kita bisa mendapat wawasan atas motivasi dari karya yang dibuat. Ibaratnya, kita bisa duduk bareng di dalam studio atau tempat berkarya para seniman.

Lebih dari itu, para pengunjung bisa gabung dalam Akademi Seni atau reKREASI setiap hari Sabtu pukul 09.00-12.00 WIB. Melalui program ini, ada pendidikan keterampilan yang bisa dicoba sesuai dengan bakat seni yang kita miliki. Hanya dengan membayar Rp 50.000 untuk masuk kelas, kita bisa ikut kelas pilihan. Seperti membatik betawi, merajut, hand lettering, mix media art, naïve painting, stone painting, kolase, membuat keramik, craft menghias topeng, graffiti, komik, dan masih banyak lagi.

Pada kesempatan hari itu, rekan-rekan blogger dan vlogger juga bisa langsung berkarya. Kami diberi kesempatan untuk craft menghias ranting sebagai dekorasi art installation dan membuat kerajinan dari tanah liat.

Foto bersama di panggung pentas seni

3.   StayCation di Putri Duyung Ancol

Hotel-hotel berbintang memang banyak berada di sekitar Ancol. Sebagai sobat pelancong, aku lebih memilih hotel yang berkualitas. Indikatornya sederhana, hotel itu bisa membuat tamu yang datang bagai raja atau ratu saat menginap. Pilihan menginap diputuskan untuk StayCation di Putri Duyung Resort.

Penginapan yang sudah hadir sejak tahun 1973 ini menawarkan 131 kamar yang dilengkapi fasilitas komplit. Ada ruang serba guna, ruang rapat, fasilitas olahraga, sampai sarana untuk perayaan wedding day. Ruang serba guna yang diberi nama Candi Bentar Convention Hall memiliki kapasitas yang paling banyak karena arena acara ini begitu luas.

          

             Setiap unit cottage diberi nama-nama ikan sehingga terasa unik

Spot terbaru dari Putri Duyung Resort yaitu infinity pool dan pirates ship kiddie pool. Dari spot ini, kita bisa mendapat magical view yang luar biasa bukan biasa di luar. Bersiaplah untuk menikmati waktu bersama keluarga tercinta sambil mengabadikan momen terindah dari tempat ini.

       Bangun tidur dari ranjang Putri Duyung Ancol membuat aku kembali bersemangat jelajah Ancol di hari kedua. Suasana kamar yang homey dan santuy ditambah pemandangan laut yang menawan membuatku betah menginap di tempat ini. Aku yakin liburan singkat bersama orang-orang kesayangan semakin terasa bak di pulau pribadi.

4.   Petualangan Bermain Air di Atlantis Water

 Dengan luas sekitar lima hektar, Atlantis Water Adventures bisa menjadi pilihan wisata air yang kekinian. Kolam renang yang sudah ada sejak tahun 1974 ini memang selalu menghadirkan promo yang menarik bagi pengunjung. Jangan heran jika tempat ini selalu ramai pengunjung.
Ditambah lagi wahana baru yang bernama Asthatirta. Wahana water park yang terbesar se-Indonesia ini memiliki 8 slide yang bisa dinikmati oleh anak-anak dan orang dewasa. Bersiaplah dengan pakaian renangmu dan basahilah tubuhmu seperti kamu sedang bermain di bawah air hujan.

         

Berenang di Atlantis nyaman karena kondisi air sudah difilter secara rutin.

Jangan lupa untuk coba wahana lain yang lebih mainstream. Kita bisa splash the happiness di kolam ombak, uji adrenalin di Crazy Slide bernuansa highest and longest slide, adu balap pakai matras di Rainbow Splash, naik donat bersama 4 orang teman di Dragon Race, bermain air di Kolam Arus, sampai uji nyali di Skybox or Water Outbound. Aku sudah mencoba bersama teman-teman dan wahana tersebut sungguh menantang jiwa dalam kebasahan.

Fasilitas-fasilitas lengkap di Atlantis Water Adventures

          4 destinasi wisata yang aku kunjungi di Ancol selama 2 hari turut membawa aku pada suatu konklusi kepuasan. Bisa dikatakan Ancol masih jadi primadona bagi mereka yang ingin menikmati nuansa pantai karena semua destinasi yang ada di kawasan ini terasa ramah dengan wisatawan. Menurutku, Ancol memang layak dikunjungi karena menghadirkan konsep One Stop Holiday yang bisa dijelajahi tanpa beban.

          Di akhir tulisan ini, aku ingin memberi sedikit trik bagi para pembaca yang akan kembali berwisata ke Ancol, seperti:

• Rencanakan titik tujuan wisata selama di kawasan Ancol. Ada begitu banyak atraksi dengan jarak yang berjauhan sehingga kita bisa memperkirakan waktu dan tak terjebak dalam antrian pengunjung yang ramai.
• Kenakan selalu pakaian yang nyaman. Padu padan dengan alas kaki seperti sandal, sepatu kets, atau sepatu olahraga yang tidak mudah lepas saat bermain dan harus berpindah dari satu destinasi ke destinasi lain. Pakai juga topi dan lotion pelindung UV untuk kulitmu sehingga penampilan saat wisata tetap terjaga.

Jadi, kapan kamu akan kembali ke Ancol? Coba deh rasakan sensasi liburan di Jakarta tanpa harus ke luar kota. Jangan lupa ajak keluarga, saudara, tetangga, dan teman-teman untuk membuat kenangan terindah setelah liburan dari kawasan Ancol ini.

Bersiaplah untuk liburan akhir tahun dari sekarang!

Selamat berlibur!!