Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

11 Tahun Kompasiana, Aku Masih Sayang Padamu Selamanya

Coba engkau rasakan
Cinta yang begitu kan mengesankan

Yakin pasti dapatkan
Kemesraan yang penuh bintang… .

Meski Blogger Eksis sudah jarang menulis pada platform Kompasiana, tapi aku sangat bangga pernah bergabung dalam beberapa komunitas yang ada di Kompasiana. Aku pernah bergabung pada Kompasiaers Only Movie enthusIast Klub (KOMIK), Kompasianer Penggila Kuliner (KPK), KOmpasianer biCara EKonomi (KOCEK), Kompasianer Ulas & Tulis Buku (KutuBuku), Mudasiana, CLICKompasiana, dan Rumpies The Club. Dari komunitas ini, aku mendapat banyak relasi, inspirasi, dan rezeki yang terus mengalir sebagai seorang blogger. Rasanya begitu senang saat aku bisa terdeteksi sebagai penulis di dunia maya yang tak hanya sekadar ilusi.

Saat aku menulis di Kompasiana, aku seolah memiliki jati diri. Aku punya wadah yang mampu menyalurkan hobi menulis yang aku geluti. Passion ini membawaku pada limpahan rezeki untuk menjadikan blogger sebagai profesi.
     Tak ada Kompasianer muda atau tua. Semua melebur jadi satu untuk saling  berinteraksi. Bersama Kompasianer, aku bisa aktif bersosialisasi.
     Tak ada lagi waktu yang terbuang percuma. Meski kadang aku tak menulis, aku pasti akan membaca tulisan-tulisan yang menarik perhatian. Tak bisa dipungkiri, para Kompasianer selalu menghadirkan tulisan yang bernyawa.
Ketikan yang aku baca pada platform Kompasiana selalu punya cerita yang berbeda. Dibalik kisah selalu tersimpan hikmah yang bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan. Keluh kesah seolah mampu membuat platform Kompasiana terus berbenah dari yang hanya sekadar Sharing and Connecting menjadi #BeyondBlogging.

Wajah baru Kompasiana selalu berganti setiap tahunnya. Para Kompasianer kadang datang dan pergi tanpa pamit. Namun, itu semua menjadi bagian dari metamorfosa yang membuat Kompasiana tetap kokoh sebagai situs citizen journalism terpopuler.
Aku sayang dengan Kompasiana karena tulisan-tulisan yang ada didalamnya memiliki esensi kritis yang luar biasa. Gelagat para Kompasianer dalam mengemas informasi mampu memperkaya siapa saja yang membaca. Sudut pandang Kompasianer tak terbebani pada aturan media daring mainstream yang kadang terlihat tak bebas. Ketajaman saat memandang masalah tak terlihat kaku karena bahasa cair mampu hadir pada setiap artikel yang bisa menjadi sumber referensi. 

Rasa sayangku kadang bertambah terutama saat berkesempatan hadir pada acara kopi darat yang diselenggarakan oleh Kompasiana. Dari karya yang pernah ditulis biasanya akan mengundang diskusi seru saat pertemuan itu. Cara berpikir jernih antar para Kompasianer memutuskan kita untuk selalu bertukar pikiran agar tak lagi memandang hal dari satu sudut pandang saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar