Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Aksi Hidup Baik Ibu Sutriyati terhadap Pelestarian Lingkungan

Lestari alamku, lestari desaku
Di mana Tuhanku menitipkan aku
Kami 'kan bernyanyi di purnama nanti
Nyanyikan bait padamu negeri

cerita ibu ibukota bidang pelestarian lingkungan

Sepenggal lirik lagu “Berita Cuaca” yang pernah dipopulerkan oleh penyanyi Gombloh seolah membuka mata hati Blogger Eksis tentang alam. Aku sadar bahwa alam bisa menjadi sahabat bagi manusia karena lingkungan dan makhluk hidup menjadi suatu ekosistem yang saling berhubungan sehingga diharap keseimbangan selalu tercipta selaras dan serasi. Apalagi isu perubahan iklim terus mengancam negeri ini.
   
      Apabila kita tak peduli dan tak mau antisipasi perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi saat ini, bukan tidak mungkin kalau anak dan cucu kita nanti akan merasakan ketidaknyamanan dalam hidup. Edukasi sejak dini harus diperlukan untuk mengubah perilaku kita agar sadar lingkungan. Hal ini penting dilakukan demi menggugah hati nurani untuk membuat wajah bumi tidak rusak lagi.

       Keterbatasan lahan hijau juga disebut menjadi penyebab krisis ekologi yang setiap hari menjadi sorotan khususnya di kota Jakarta. Konon kita masih belum bisa memberi porsi pada tanaman-tanaman yang seharusnya tumbuh di lingkungan rumah kita. Pemandangan kota hanya disuguhi gedung-gedung pencakar langit sementara taman kota jarang sekali dikunjungi karena alibi kesibukan yang tak pernah henti.

  Penghijauan bagai sebuah resolusi untuk memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Penghijauan perkotaan harus menjadi kegiatan pengisian ruang terbuka demi mengelola kondisi lingkungan dan membuat jalur semakin hijau. Bumi ini memang sudah berusia lanjut, tapi diperlukan peran kita sebagai penghuninya untuk membuat wajah baru ibukota menjadi ramah lingkungan.

Di tengah keterbatasan, aku coba memahami bahwa masih ada sosok ibu yang mampu jadi inspirasi dalam bidang lingkungan. Ia peduli tak hanya untuk diri sendiri. Pemikiran dan sumbangsihnya didedikasikan secara sukarela untuk keluarga, masyarakat, dan ibukota. Panggil saja Ia dengan sebutan Eyang Uti.
Ibu Sutriyati sebagai nominasi dari Ibu Ibukota 2019
Beliau mampu mengolah lingkungan sekitarnya punya wajah baru yang lebih teduh. Kontribusinya terhadap lingkungan didukung oleh partisipasi masyarakat yang bergerak untuk lingkungan hidup secara berkelanjutan. Wawasannya tentang lingkungan dipelajari secara autodidak.

Lulusan sarjana Ilmu Ekonomi dari Universitas Padjajaran ini mampu mengambil peran sebagai ibu ibukota yang peduli terhadap lingkungan. Idenya dalam merawat lingkungan memiliki semangat tinggi untuk ditanamkan kepada lapisan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya yang berada di kawasan Komplek KOSTRAD, Kelurahan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Jatuh cintanya terhadap tanaman sudah dirasakan sejak kecil.

Kini, Ibu Sutriyati aktif di organisasi kemasyarakatan yang disebut PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Dalam organisasi tersebut, program kerja yang dimiliki langsung di bawah binaan KWT (Kelompok Wanita Tani). Dari situ, para wanita diberdayakan untuk turut berpartisipasi dalam kepedulian terhadap lingkungan. Awalnya, Ia menjadi bagian dari wanita yang mendapat pembinaan. Sampai akhirnya, Ia berhasil membina lingkungan karena ilmu yang telah didapat langsung diaplikasikan terhadap alam.
Taman Herbal yang berwawasan lingkungan
Taman herbal di depan rumah Ibu Sutriyati

Ibu Sutriyati pun mulai menjadikan rumahnya sebagai tempat berkarya dan lingkungan sekitarnya sebagai lahan hijau yang mampu memberi manfaat bagi masyarakat. Pekarangan rumahnya dimanfaatkan untuk menanam tanaman herbal. Sementara di lingkungan sekitar rumahnya ada LORGA (Lorong Tanaman Obat Keluarga). Lorong ini menjadi tempat tanaman-tanaman hortikultura (seperti pangan, tanaman hias, tanaman obat, dan tanaman pelindung) yang tumbuh hijau menghiasi domisilinya.


lorong tanaman obat keluarga (LORGA)

Ibu Sutriyati juga merintis kebun bibit di lingkungan RW tempat tinggalnya bersama para kader PKK. Warga sekitar dapat mengambil bibit tanaman di rumah bibit untuk ditanam pada pekarangan masing-masing. Hal tersebut dilakukan supaya keragaman pangan mampu memenuhi kebutuhan rumah tangga masing-masing warga.

    Seluruh hidup Ibu Sutriyati ingin diabdikan bagi lingkungan di Jakarta. Sebagai tokoh pegiat lingkungan, Ibu Sutriyati juga kadang mengalami kendala dalam melestarikan lingkungan sekitar. Ada saja tanaman yang hilang, tangan-tangan usil yang merusak, dan gangguan hama. Jika kendala tersebut berasal dari manusia, maka Ia tak segan untuk mengajak dialog bagi mereka yang masih acuh tak acuh terhadap lingkungan. Sementara untuk hama, Ia harus berjuang dengan pengendalian mekanis (seperti menggunting tanaman) atau pengendalian kimia (menggunakan pestisida buatan).
sistem vertikultur yang disebut juga sistem tanam bertingkat
Wadah yang digunakan memiliki luas yang terbatas.
Dengan begitu bisa hemat pupuk

Keterbatasan lahan tak menjadi penghalang untuk membuat lingkungan sekitar semakin hijau. Ia menerapkan sistem vertikultur atau sistem tanam bertingkat. Pada konsep ini, Ia menggunakan ragam penopang sebagai pengganti pot seperti rak susun, pipa, hingga botol air minum bekas. Untuk media tanamnya, Ia terbiasa menggunakan media tanam berupa air bukan tanah. Media tanam ini lebih dikenal dengan sebutan hidroponik karena lebih ramah lingkungan.

Latar belakang konsep bercocok tanam tersebut membuat Ibu Sutriyati telah menanam lebih dari 156 jenis tanaman. Ada yang ditanam di pekarangan rumah. Ada juga yang ditanam pada lorong. Beberapa diantaranya terdapat tanaman langka yang sudah sulit ditemukan.


lorong hijau yang menjadi aksi hidup baik dari inisiatif Ibu Sutriyati

       Dari semua jenis tanaman, aku sempat terkejut saat ada pohon Durian yang tertanam di depan rumahnya. Baginya, pohon tersebut bisa menyerap karbon dari gas asam-arang di udara dan melepaskan oksigen. Jika tidak ada pohon, maka kekurangan oksigen di udara bisa tercipta dan manusia akan sulit sekali untuk bernafas.
pohon atau tanaman bisa memenuhi kebutuhan oksigen manusia


     Tanaman-tanaman yang menjadi bagian dari kelestarian lingkungan tumbuh subur karena ada beberapa yang dibuat LRB (Lubang Resapan Biopori). Fungsi dari lubang resapan biopori yaitu untuk menyerap air hujan. Selain itu, tempat untuk membuat pupuk sayur dari olahan sampah rumah tangga. Selama 3 bulan, sampah dapur dari sisa-sisa sayuran atau makanan basi yang dimasukkan ke dalam LRB bisa menjadi pupuk. Dengan demikian keseimbangan alam pun terjaga. Setelah diberi pupuk sayur dalam jangka waktu 1 bulan, biasanya tanaman bisa langsung dipanen atau dipetik hasilnya.

daun mint yang wanginya harum dan berkhasiat untuk batuk dan sesak nafas
contoh tanaman obat yang ditanam

pelestarian lingkungan dengan menanam tanaman di lahan terbatas

tanaman kaktus yang membuat suasana lingkungan makin humanis
contoh tanaman kaktus yang menghias belakang rumahnya


Apa yang telah dikerjakan terhadap lingkungan mendapat apresiasi dari kelurahan, kecamatan, Provinsi DKI Jakarta, tingkat nasional, sampai internasional. Berkat inisiatifnya, Ibu Sutriyati pernah menjadi Juara Nasional Program Kampung Iklim, Juara Nasional di Gabungan Kelompok Tani, Juara Nasional di Koperasi Tani, dan Penerima Penghargaan Kalpataru tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2016 dalam kategori Pembina Lingkungan. Taman yang ada di depan rumahnya juga dinobatkan sebagai Juara 1 Taman Bejo (Bintang Toedjoe) dalam Lomba Pemanfaatan Tanah Pekarangan (PTP) dengan Tanaman Obat Keluarga (Taman Herbal BEJO) se-DKI Jakarta.
penghargaan lingkungan yang persah diraih Ibu Sutriyati

Atas ragam prestasi yang diperoleh, Ibu Sutriyati yang usianya sudah 78 tahun ingin sekali menyelamatkan bumi atau lingkungan yang kritis supaya kelestariannya terjaga. Jangan sampai ada tanaman yang terancam punah. Kalau bukan kita yang menjaganya, lantas siapa lagi?!

lingkungan harmonis di DKI Jakarta
Ibu Sutriyati memegang sertifikat penghargaan yang pernah diraih

Ibu Sutriyati menyadari bahwa Ia tak pantas untuk berdiam diri. Ia harus terus terjun ke lingkungan supaya hidupnya bisa berguna terhadap masyarakat. Ia banyak belajar dari alam karena baginya jalan yang diambil mampu menyadarkan masyarakat untuk memiliki alam dan isinya.

    Dari tanaman obat yang ditanam bisa menjadi pertolongan pertama bagi warga yang mendadak sakit. Lebih dari itu, jika ada warga sekitar yang butuh sayuran atau bumbu dapur, tanaman pangan yang ditanamnya bisa dipetik atas seizinnya. Beberapa tanaman juga dijual kembali saat Car Free Day (CFD) di pusat kota dan biaya penjualannya dikembalikan lagi kepada warga untuk merawat bersama tanaman baru agar bisa dibudidayakan kembali.


      Kepedulian terhadap lingkungan juga ditunjukkan dengan kegiatan daur ulang dari kemasan sampah plastik dan sampah kertas. Ia bersama kader PKK lain membuat ragam kerajinan tangan sehingga bisa menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual. Kreasi produknya sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

tas dari kemasan plastik


buku catatan dari limbah plastik
buku catatan dari limbah plastik


produk kreatif dari sampah kertas
tempat tisu dan vas bunga dari sampah kertas


sepasang selop dari sampah plastik

Bentuk perjuangan terhadap lingkungan terus didarmabaktikan sampai kini. Ia hanya ingin menghindari kerusakan-kerusakan lingkungan terjadi di muka bumi. Ia berharap lebih banyak generasi yang peduli untuk merawat lingkungan dengan telaten dan merawat dari hati karena jika hal tersebut tak dilakukan maka akan merugikan diri sendiri. 

Pesan Ibu Sutriyati untuk para generasi muda “Jangan berdiam diri selagi kamu masih punya waktu. Jangan sia-siakan waktumu dan terjunlah untuk lingkungan dimanapun kalian berada karena lingkungan itu menjadi pijakan untuk kita bisa eksis ke depan sehingga kita wajib memelihara dan menjaga lingkungan. Intinya, apa yang kamu kerjakan hari ini untuk lingkungan akan bermanfaat di hari depan kemudian.

pekarangan rumah dengan tanaman buah, sayur, dan obat
TAMBUSABAT (Tanaman Buah, Sayur, dan Obat)
Terima kasih Ibu Sutriyati yang telah memberiku inspirasi untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanaman. Engkau telah menghadirkan suasana lingkungan sekitar yang humanis dan harmonis. Semoga saja peran yang Engkau lakukan bisa menjadi warisan bagi lintas generasi. Aku berharap lingkungan ibukota bisa terus terjaga secara berkelanjutan karena maju kotanya akan membuat bahagia para warganya.

Damai saudaraku, suburlah bumiku
Kuingat ibuku dongengkan cerita
Kisah tentang jaya nusantara lama
Tenteram kartaraharja di sana

sayangilah tanaman sama seperti kamu menyayangi ibumu
Sayangilah tanaman sama seperti kamu menyayangi ibumu!!


"Ikuti cerita #AksiHidupBaik lainnya di akun Youtube dan Instagram @ibu.ibukota"

1 komentar: