Korupsi merupakan masalah
paling krusial bagi bangsa Indonesia. Tukar menukar kekuasaan atau jabatan dengan
uang hampir menjadi kegiatan rutin di semua tingkatan penyelenggara negara,
baik eksekutif, yudikatif maupun legislatif. Hal tersebut menjadi gambaran distrust
public (ketidakpercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga negara).
Sedemikian sistemiknya korupsi terjadi sehingga sistem birokrasi, politik,
ekonomi, dan hukum hampir tidak bisa berjalan tanpa ada uang pelicin atau koneksi.
Dari penyakit kekuasaan, korupsi menjalar hingga ke jantung kehidupan masyarakat.
Praktek suap-menyuap pun menjadi bagian dari realitas kehidupan sehari-hari di
masyarakat.
Tulis yang kamu cari
Halaman
Analytics
Adv
Anti Korupsi, Harga Mati bagi Aktivis Peduli
Menjadi Yang Terdepan
Ketika berpikir bahwa kita harus keluar dari
rutinitas yang membosankan, itulah kebangkitan dari orang-orang terdepan di
masa akan datang. Kita tidak ingin hidup dan mati layaknya bayangan yang tidak
pernah dilihat dan dikenang orang, bukan? Kita harus menjadi history maker dengan apa yang bisa kita
lakukan bagi diri sendiri maupun orang-orang disekitar kita. Kelak, nama kita
akan tersimpan abadi dalam hati orang-orang yang mengenal kita. Maka, mulailah
menjadi yang terdepan dan buatlah perubahan bagi bangsa ini.
Menjadi yang terdepan
merupakan proses menjadi seorang yang memiliki satu titik kemampuan dengan
sejuta fungsi bukan menjadi seorang yang memiliki jutaan titik yang tak
memberikan manfaat bagi lingkungannya. Inilah peranan yang harus dihayati jika kita
ingin menjadi seorang wakil rakyat. Program kerja yang kita buat harus direalisasikan
dengan skala prioritas profesional nan proporsional. Adapun program kerja yang
akan saya wujudkan seandainya menjadi anggota DPD-RI melalui 6S (Studi,
Strategi, Sosialisasi, Subsidi, Standarisasi, dan Stabilisasi) meliputi :
1. Studi
aspirasi yang merata melalui media internet, video, dan foto di berbagai
pelosok kota. Setiap orang bebas mengemukakan aspirasi yang bertanggung jawab
kepada Pemerintah melalui media tersebut untuk melaksanakan kehidupan demokrasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
2. Strategi
kajian pendidikan untuk semua melalui aplikasi infrastruktur terhadap
pembangunan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Didukung pula
apresiasi terhadap guru-guru berprestasi yang mumpuni.
3. Sosialisasi
permasalahan terkait hak penyandang cacat dan kesehatan masyarakat semisal
AIDS, narkoba, dan penyakit lainnya sebagai upaya kontrol sosial hak asasi
manusia di setiap daerah.
4. Subsidi
rutin terhadap anak-anak yatim piatu dan anak-anak jalanan yang berada dalam
lingkup rumah singgah/yayasan sosial berkredibel sesuai peraturan perundang-undangan
berlaku.
5. Standarisasi
budaya dan wisata sebagai upaya pengelolaan sumberdaya alam serta
sumberdaya ekonomi yang menjunjung tinggi konservasi nilai
pelestarian kearifan lokal. Diharapkan program ini mampu membentuk
mentalitas bangsa modern, tangguh dan adaptif terhadap dinamika perkembangan
zaman tiap-tiap daerah yang memiliki kekayaan kebudayaan yang harus diakui
statusnya sebagai identitas bangsa.
6. Stabilisasi
lingkungan sehat yang layak untuk keseimbangan alam melalui pengembangan
rancangan kebijakan (perundangan) yang relevan untuk mengatur tata ruang tiap-tiap
daerah. Hal ini berguna untuk alokasi pemanfaatan potensi sumber daya geografis
dan sumber daya ekonomi yang mencakup atmosfir ramah untuk bumi dan ramah untuk
lingkungan demi terselamatnya bumi untuk anak cucu.
Program
6S di atas akan dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai polemik yang terjadi
dalam bingkai kehidupan bangsa Indonesia. Hal ini bertujuan memberikan
pertanggungjawaban moral dan politis kepada pemilih dan daerah pemilihan
anggota DPD-RI. Dalam menjalankan program tersebut, jargon saya ‘Menjadi Yang
Terdepan’ akan konsisten dipegang teguh sesuai etika dan norma adat daerah yang
saya wakili serta kode etik maupun peraturan tata tertib DPD itu sendiri.
Menjadi yang terdepan bukan soal seberapa hebat dan
seberapa besar bakat yang kita miliki, melainkan bagaimana kita bertindak dan
memberikan perubahan bagi sekitar kita. Menjadi yang terdepan tidaklah sulit
dilakukan. Dibutuhkan tekad, kerja keras, dan kemauan tinggi untuk keluar dari
belenggu hidup yang biasa saja. Kecamkan pada bangsa tercinta ini, siapapun
kita di bumi pertiwi, entah penguasa ataupun rakyatnya, kita adalah sama dalam
memikul tanggung jawab bersama untuk keutuhan bangsa.
Menjadi
yang Terdepan; Never Ending Contribution!
Optimalisasi Sinergi Perwakilan DPD Mengatasi Ketertinggalan
Banyak masyarakat berusaha mencalonkan diri menjadi wakil rakyat. Para elite politik pun berlomba menjadi anggota DPD-RI dengan rayuan gombal janji-janji manis yang tidak sesuai porsi. Janji memberikan perubahan terhadap kehidupan rakyat agar hidup layak, hal itu memang sepertinya masuk akal, karena rakyat memiliki harapan yang sangat besar terhadap perubahan nasibnya.
Namun, apa yang terjadi, hari demi hari hanya kita
lewati dengan tontonan anggota dewan yang mahir bersandiwara dalam lakon pionir
kepentingan negara. Semua rakyat tersihir hingga enggan berpikir kedaulatan
suatu negara. Di negeri budaya timur yang semakin luntur, semuanya terkesan
bisa diatur. Keanehan sekeji apapun bisa membaur. Kebijakan pun bisa terbentur
jungkir balik sesuai keinginan yang mengatur.
Ketidakpedulian wakil rakyat terhadap mimpi
rakyatnya, disinyalir atas kurangnya integritas yang dimiliki dalam
menerjemahkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Mereka tidak mampu
berperan sebagai sosok teladan, melainkan hanya mampu berperan sebagai subjek
candaan. Hal ini dikarenakan, ucapan dan tingkah mereka hanya sebatas wacana
belaka tanpa realitas semata. Padahal, tiap-tiap pemimpin akan diminta
pertanggungjawabannya di akhirat kelak, maka menjadi wakil rakyat yang
selayaknya di pemerintahan tidak hanya sekedar formalitas.
Untuk menghindari opini-opini negatif tersebut,
seorang wakil rakyat harus bersemangat dalam menunaikan tugas sebaik-baiknya
dengan tetap menjaga mutu dan kualitas kerja tanpa harus main suap-suapan,
namun harus tepat janji. Jika ada kesempatan, Blogger Eksis pun tertarik mencalonkan
diri menjadi wakil rakyat untuk membuktikan bahwa janji yang sudah tercipta
bukan hanya menjadi bagian tanggung jawab aku tetapi juga tanggung jawab
bersama.
Seandainya saya menjadi anggota DPD, saya akan merekomendasikan KonSoLiDaSi :
Seandainya saya menjadi anggota DPD, saya akan merekomendasikan KonSoLiDaSi :
1. KONtrol
aspirasi masyarakat dan daerah melalui kewajiban anggota DPD yang menyerap, menampung, dan menindaklanjuti opini
umum dan tanggap atas permasalahan melalui metode yang disebut rekonstrukturisasi
dan reaktualisasi yang responsif. Selain itu, aku juga akan melakukan kontrol
pengawasan fungsi dan kewenangan anggota DPR melalui metode investigation reporting untuk menghasilkan
kinerja DPR yang produktif, komitmen kuat, dan pengambil keputusan yang bijak.
Diharapkan dengan metode kontrol aspirasi dan pengawasan ini, masyarakat akan
terlibat aktif mengawasi kebijakan pemerintah untuk publik sehingga tercipta
iklim trust and respect; sebuah
budaya yang saling percaya dengan adanya keterbukaan dan kejujuran.
2. SOsialisasi
kesadaran hukum untuk publik.
Hal ini diperlukan dalam mengatasi korupsi dan intervensi dari pihak lain melalui rehabilitasi regulasi untuk mewujudkan reintegrasi terhadap sense of belonging & sense of responsibility untuk kepentingan masyarakat luas berasaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. LIsensi kelayakan transportasi umum dan pihak-pihak pelayanan terkait yang mengutamakan keramahan lingkungan dalam reformasi birokrasi lingkungan hidup. Semoga program ini mampu mengatasi krisis lingkungan, kriminal, kemacetan, dan kerusakan jalan yang mendominasi kepentingan umum.
4. DArmabakti upaya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui jaminan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan dengan metode target yang tepat guna untuk perbaikan ekonomi yang signifikan.
5. SIaga akan situasi dan kondisi keamanan yang mengancam NKRI terutama di wilayah perbatasan demi mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal ini diperlukan dalam mengatasi korupsi dan intervensi dari pihak lain melalui rehabilitasi regulasi untuk mewujudkan reintegrasi terhadap sense of belonging & sense of responsibility untuk kepentingan masyarakat luas berasaskan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3. LIsensi kelayakan transportasi umum dan pihak-pihak pelayanan terkait yang mengutamakan keramahan lingkungan dalam reformasi birokrasi lingkungan hidup. Semoga program ini mampu mengatasi krisis lingkungan, kriminal, kemacetan, dan kerusakan jalan yang mendominasi kepentingan umum.
4. DArmabakti upaya peningkatan kesejahteraan rakyat melalui jaminan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan dengan metode target yang tepat guna untuk perbaikan ekonomi yang signifikan.
5. SIaga akan situasi dan kondisi keamanan yang mengancam NKRI terutama di wilayah perbatasan demi mempertahankan dan memelihara kerukunan nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Itulah KonSoLiDaSi yang akan Blogger Eksis lakukan sebagai
optimalisasi sinergi perwakilan DPD untuk mengatasi ketertinggalan. Ingatlah kalimat bijak,
“Hiduplah seperti hidupmu akan berakhir hari ini dan berkaryalah seperti
kita akan hidup selamanya”.
Langganan:
Postingan (Atom)