Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Peringati Hari Diabetes Sedunia, Sun Life Indonesia Ajak Masyarakat Lebih Peduli

Peringatan Hari Diabetes Sedunia

           Pada bulan puasa lalu, Blogger Eksis sempat menulis beberapa artikel tentang diabetes. Hal ini penting dilakukan karena tingkat literasi yang mengangkat topik diabetes masih rendah. Banyak lintas generasi yang masih gagal paham bahwa epidemi diabetes terus meningkat setiap tahun.
         Fakta terkait diabetes justru harus diulas lebih lanjut karena penyakit diabetes mulai memberi sugesti kepada publik. Faktor genetik atau penyakit keturunan membuat diabetes menjadi perhatian apalagi setelah ada pernyataan muncul bahwa “Tidak ada 1 orang Indonesia yang di dalam tubuhnya tidak punya gen diabetes”. Oleh karena itu, diabetes mulai membuat fenomena seperti sarang laba-laba.
        Penyakit yang disebut dengan penyakit kencing manis ini memang patut diwaspadai semua kalangan. Penyebab utama yaitu kandungan gula darah yang berlebih di dalam tubuh. Maka, pola hidup sehat juga berperan dalam risiko terjangkit diabetes.
Deasy Noviyanti sebagai MC acara dari Sun Life Indonesia
    
        Supaya lebih banyak khalayak paham terhadap penyakit diabetes, maka World Health Organization (WHO) telah menetapkan Hari Diabetes Sedunia sejak tahun 1991. Tepat tanggal 14 November 2019 lalu, aku menghadiri peringatan World Diabetes Day (WDD) yang diselenggarakan oleh Sun Life Indonesia. Tema yang diangkat tahun ini, yaitu Komitmen Sun Life Meningkatkan Kesadaran Diabetes di Indonesia. Acara yang digelar di KantorKuu Coworking Agro Space, Jakarta Selatan menghadirkan para pembicara yang ahli dibidangnya seperti Dr. Dante Saksono Harbuwono (Divisi Metabolisme-Endokrinologi, Departemen Penyakit Dalam, Universitas Indonesia), Ananto Pambudi (Senior Manager, Corporate Communications, and CSR Sun Life Indonesia), dan Ibnu Jamil serta Kelly Tandiono (Duta Kampanye ‘Live Healthier Lives’).
       Pengenalan terhadap penyakit diabetes mulai dijelaskan bahwa diabetes menjadi penyakit kronis yang disebabkan oleh pankreas yang tidak mampu memproduksi insulin yang mencukupi atau tubuh tidak dapat menggunakan jumlah insulin yang ada secara efektif. Insulin adalah hormon yang mengatur gula darah dalam tubuh. Akibatnya, gula darah berlebihan bisa menimbulkan penyakit yang disebut diabetes. 
      Ada kelaparan di dalam sel dan kebanjiran di dalam darah. Sel-sel yang berada pada jaringan tubuh dari atas kepala sampai ujung kaki memerlukan produksi insulin yang baik. Jika seorang pasien diabetes tidak bisa mengendalikan penyakitnya, kemungkinan besar komplikasi dalam tubuh mulai tak seimbang dan menyerang fungsi jaringan tubuh yang lain. Misal, sel mata tak bisa merespon insulin dengan baik sehingga mata bisa mengalami kebutaan. Begitu juga saat sel pada kaki sudah tak kuat sehingga kaki para penderita diabetes harus diamputasi.
      Lebih parah lagi, komplikasi Diabetes bisa menyebabkan kematian. Faktanya, kita bisa melihat beberapa orang yang terkena diabetes dan meninggal secara tiba-tiba. Pertama, mereka bisa terkena serangan jantung karena sirkulasi darah pada otak dan organ-organ penting di dalam tubuh sudah terhambat. Kedua, mereka bisa mengalami hipoglikemia yaitu kondisi saat gula darah melonjak sangat tinggi sehingga berpotensi stroke atau koma. Ketiga, mereka mengalami gagal ginjal karena ginjal yang dimiliki sudah tak lagi berfungsi untuk menyaring limbah dari darah. 
         “Hasil survei FKUI RSCM menemukan 1 dari 8 orang di Jakarta terkena Diabetes, dan 2 dari 3 orang yang terkena Diabetes tidak mengetahui kalau dirinya terkena diabetes. Peningkatan pemahaman dan upaya pencegahan terhadap diabetes menjadi sebuah keharusan. Terdapat tiga gejala klasik diabetes yang dikenal istilah 3P, yaitu Poliuri atau sering buang air kecil, Polifagi atau sering merasa lapar, dan Polidpsi atau sering merasa haus. Penurunan berat badan tanpa disertai dengan sebab yang jelas, juga menjadi ciri yang perlu diperhatikan. Sayangnya, masyarakat masih kerap abai terhadap gejala ini. Faktanya, hanya 30% penderita diabetes di Indonesia yang memahami tentang diabetes dan cara penanganannya”, ujar Dr. Dante dalam sesi pemaparannya.
Dr. Dante Saksono sedang menjelaskan fakta tentang diabetes

      Penyakit diabetes semakin rentan terjadi pada orang yang obesitas, memiliki kebiasaan merokok, dan jarang melakukan olahraga. Demi mendeteksi penyakit diabetes dalam diri kita, disarankan untuk rutin melakukan medical check-up. Rutinitas pemeriksaan berkala ini bisa menjadi tren populer minimal sekali dalam 1 tahun untuk mengurangi risiko terhindar diabetes. Jadikan rutinitas ini sebagai pola hidup sehat yang melalak.
      Supaya reaksi kekhawatiran kita semakin berkurang terhadap ancaman diabetes telah ditetapkan tema Hari Diabetes Internasional yang mengusung konsep “Keluarga dan Diabetes”. Konsep ini akan melakukan advokasi bahwa pola hidup sehat dalam lingkungan terdekat seperti keluarga mampu memberi dukungan untuk menghadapi masalah kesehatan global seperti diabetes. Misal, Smart People bisa menerapkan kegiatan berfaedah seperti makan bareng, olahraga bareng, dan edukasi bareng.
pola hidup sehat untuk pasien diabetes

           MAKAN BARENG
         Makan bareng keluarga bukan hanya sekadar kumpul di meja makan secara bersama. Masing-masing anggota keluarga harus saling mengingatkan makanan dan minuman apa saja yang layak untuk dikonsumsi. Kita harus paham bahwa setiap tubuh manusia memerlukan asupan porsi nutrisi yang sesuai dengan kondisi. Contoh, seorang istri harus menyiapkan makanan bagi suami yang menderita diabetes.
       Bagi kamu yang merasa berat badannya sudah berlebih, kamu juga disarankan untuk melakukan diet yang seimbang. Dengan memperhatikan pola makan, kita bisa membatasi asupan karbohidrat seperti nasi, mie, atau roti tawar. Kurangi makanan dengan kadar gula tinggi dan ganti makanan yang memiliki karbohidrat kompleks sehingga akan dicerna lebih lambat.

         OLAHRAGA BARENG
      Aktivitas fisik seperti olahraga semakin berkurang di tengah kesibukan. Sebagai generasi muda, kita jangan bangga akan gaya hidup rebahan. Kita harus terus berkeringat sehat supaya tubuh yang bergerak mampu kontrol gula darah didalam tubuhnya. Maka, manfaatkan waktu luang dengan olahraga bareng orang-orang kesayangan di akhir pekan.
     Pilihan gaya hidup aktif secara fisik bisa dilakukan dengan langkah sederhana seperti jalan kaki. Olahraga ringan ini sangat terjangkau. Kita akan tersugesti bahwa kemanapun kita pergi, kalau dekat jalanin aja!
   Beberapa olahraga lain yang memiliki ketahanan atau resistensi juga bisa dilakukan oleh para penderita diabetes. Seperti yoga, bersepeda, dan berenang. Olahraga bisa dipilih setelah pasien terlebih dahulu konsultasi kepada dokter. Sebelum melakukan olahraga, jangan lupa untuk pemanasan di awal.
     Sebaiknya selalu ajak orang terdekat untuk memantau waktu olahraga, waktu istirahat, dan keselamatan selama berolahraga. Jika perlu cek selalu kadar gula darah sebelum dan sesudah melakukan olahraga. Jangan biarkan juga tubuh kita mengalami dehidrasi saat berolahraga.

         EDUKASI BARENG
     Banyak fakta diabetes yang mengkhawatirkan karena penyakit ini sudah jadi permasalahan global. Dari tahun 2016, Sun Life sudah memiliki program #TeamUpAgainstDiabetes. Program ini menggabungkan konsep edukasi, donasi, dan kompetisi lari yang diadakan setiap tahun.
    Sebelumnya, bersama Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Sun Life Indonesia telah aktif memberi edukasi dan penanganan terbaik bagi para penderita diabetes di Indonesia. Kemitraan ini diawali dengan peresmian klinik edukasi diabetes yang dibangun di RSCM pada 2015. Dilanjutkan dengan ragam kegiatan edukasi bareng yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit diabetes. 
       Pada akhir tahun 2018 lalu, Sun Life Indonesia juga memberi dukungan dalam bentuk pembuatan kaki palsu dan sepatu diabetes untuk keberlangsungan dan peningkatan kualitas hidup para penderita diabetesInisiatif Sun Life patut diapresiasi karena telah menyebarkan semangat hidup sehat melalui aksi nyata demi menghadirkan generasi Indonesia yang lebih berkualitas.
    Sejalan dengan program tersebut, Sun Life Indonesia kembali mengadakan Resolution Run 2020. Acara lomba lari dari Sun Life ini menjadi program donasi tahunan yang bertujuan untuk melawan penyakit diabetes. Setiap pembelian tiket untuk mengikuti beberapa kategori lari, maka kamu turut menyumbangkan dana untuk proses penyembuhan para penderita diabetes.
Program Resolution Run 2020 dari Sun Life Indonesia

       Daripada kamu stres akan kerjaan, mending kita mulai hidup sehat tanpa stres sehingga minim risiko diabetes. Mulai kelola stres dan biasakan #LiveHealthierLives dengan memiliki asuransi dari Sun Life. 

Jika ada yang bertanya,
“Kapan waktu terbaik untuk mempunyai asuransi?... .”
         Jawabannya adalah KEMARIN. Karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di hari esok. Sampai sejauh ini, Sun Life menerima risiko penyakit kritis seperti diabetes asal memenuhi standar yang berlaku. Para calon nasabah bisa mengisi kuesioner terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat risiko penyakit yang dialaminya. Setelah itu, tinggal menunggu pertimbangan dari pihak asuransi.
Sun Life Indonesia ajak masyarakat lebih peduli terhadap diabetes
         Rutinitas-rutinitas di atas tentu bisa menghapus stigma bahwa Diabetes tak mampu disembuhkan. Seiring dengan penelitian dan penemuan obat yang berkembang, Diabetes sudah dapat dihindari dan diobati. Kurangi asupan gula dan mulai hidup sehat dari sekarang! #LebihBaik Fight Diabetes!!

1 komentar: