Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Festival Teater Pelajar, Paradigma Pendidikan yang Harus Jadi Bahan Ajar

 

festival-teater

   Dahulu saat SMA, Blogger Eksis memilih jadi anak teater atau ikut ekskul teater yang masih dipandang sebelah mata sama sekolah. Kegiatan seni budaya terkesan hanya buang waktu saja dan menjadi aktivitas langka yang favorit. Padahal ekstrakurikuler teater harus dipandang sebagai proses belajar yang bentuk paradigma pendidikan untuk cerdaskan kehidupan bangsa. Biasanya, sekolah yang fokus dengan kegiatan akademik justru mengabaikan non-akademik seperti ini. Sudah capek latihan teater, kadang sekolah tak setuju untuk menampilkan pentas atau pertunjukan diluar sekolah seperti ikut festival.

   Berbagai tantangan dalam berteater saat sekolah dulu juga banyak dialami teman-teman lain. Mulai dari tidak dapat izin orangtua untuk latihan sampai larut malam, sulit dapat pendanaan dari OSIS, hingga tidak ada regenerasi dalam setiap angkatan kelompok teater yang telah terbentuk. Aku paling merasakan terkait regenerasi ini karena hampir 2 tahun latihan teater harus gagal pentas akibat tak ada pendampingan dari kakak kelas atau alumni sekolah tersebut.

     

demo-ekskul
Pentas perdana saat masih SMA untuk kegiatan demo ekskul

     Pentas pertamaku justru terjadi saat acara demo ekskul di kelas XII. Dengan 5 anggota teater yang tersisa, kami tetap menampilkan yang terbaik untuk pertunjukan “Boneka”. Iya, kami tampil keliling sekolah sambil memperkenalkan teater dengan kostum dan gerakan ala boneka. Diiringi lagu “Secret Admirer” yang kala itu sedang hit. Di tengah penampilan para boneka, muncul sosok Iblis yang menggegerkan satu sekolah. Dari pentas perdana bernuansa horor itu, justru banyak anggota yang tertarik untuk gabung dalam ekskul teater.

    Pencapaian dan perjuanganku dalam Teater Air tak hanya berhenti sampai situ. Kami juga bertekad untuk ikut Festival Teater Pelajar (FTP) tahun 2006 yang menjadi ajang rutin tahunan. Tak disangka, Teater Air yang membawakan naskah “Kecoa-Coro” justru mendapat 4 piala sekaligus untuk kategori Juara 3 Aktor Terbaik, Juara 2 Grup Terbaik, Juara 2 Sutradara Terbaik, dan Juara 2 Penata Musik Terbaik. Kami bangga pernah mengharumkan nama sekolah pada masanya meski sempat dipandang sebelah mata. 

     Kini, aku ingin kembali ke masa itu. Awal tahun 2024 memutuskanku untuk kembali ke SMA. Persiapan harus segera dilakukan dari awal tahun karena biasanya Festival Teater Pelajar akan dilaksanakan pertengahan tahun nanti. Lebih baik persiapan lebih lama biar semua prosesnya bisa makin matang tanpa harus serba dadakan.

     Aku sadar dengan ikut kegiatan teater, aku bisa meluapkan ekspresi dan emosi yang tersembunyi. Daripada ikut terlibat berantem, anarkis, atau tawuran ada baiknya aktif terlibat dalam Festival Teater Pelajar. Melalui teater, kita justru bakal diajarkan untuk mengelola emosi, mengeluarkan ekspresi sesuai situasi, dan membentuk bakat minat dalam diri untuk bidang seni pertunjukan.

    Coba kita tengok fenomena yang terjadi hari ini untuk kalangan pelajar. Mereka punya keinginan untuk tampil dan mencari validasi melalui media sosial. Kegiatan Festival Teater Pelajar tentu bisa jadi wadah edukasi karena banyak lintas seni yang terlibat seperti seni peran, seni musik, seni tari, seni rupa, sampai seni grafis seperti multimedia. Makanya, teater menjadi multidisiplin ilmu yang paling lengkap di sekolah dan cocok menjadi bahan ajar sejak dini.


         Berkenalan dengan Festival Teater Pelajar Lebih Dekat

      Festival Teater Pelajar merupakan program dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah naungan Dinas Kebudayaan yang percaya bahwa institusi seperti sekolah paling bisa mewarisi program seperti Festival Teater Pelajar ini. Dinas Pendidikan juga dianggap potensial untuk sinergi penyelenggaraan festival sebab sekolah seolah menjadi pintu masuk atau gerbang proses belajar dalam internalisasi dan pelestarian kebudayaan, termasuk ilmu pengetahuan. Pendekatan program yang dilakukan tentu melalui konsep festival.

    Berawal dari festival teater sekolah, lanjut ke festival teater pelajar se-JaBoDeTaBek sampai akhirnya Festival Teater Pelajar selalu rutin diadakan 5 asosiasi teater yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta (Barat, Utara, Pusat, Selatan, dan Timur). Untuk wilayah Kepulauaan Seribu memang belum terbentuk asosiasi, biasanya mereka bergabung ikut festival ke wilayah Jakarta Utara atau Jakarta Barat. Festival Teater Pelajar atau yang biasa disingkat dengan FTP pun menjadi kegiatan tahunan agar para pelajar mendapat ruang untuk beraktivitas seni pertunjukan serta mengaktualisasikan diri sesuai bakat dan minat terhadap budaya. Hakikat dari seni pertunjukan itu sendiri merupakan cabang dari lintas disiplin ilmu seni lainnya sehingga siapapun yang ikut festival ini bisa berkolaborasi, kerjasama dalam tim, dan mampu menunjukkan kemampuan atau potensi dalam diri.

Salah satu poster yang didesain untuk ikut Festival Teater Pelajar tahun 2007

        Festival Teater Pelajar menjelma sebagai sarana pendidikan lewat produksi atau ruang kreativitas seni pertunjukan. Apalagi dalam berteater, kita perlu melewati proses panjang untuk latihan dan mempersiapkan produksi. Tidak semua generasi muda saat ini yang mau melewati proses karena semua yang terjadi kadang serba instan. Makanya, Festival Teater Pelajar juga bisa membentuk karakter para peserta tak hanya sekadar belajar studi keaktoran saja. Festival Teater Pelajar bisa dianggap sebagai revitalisasi mental bagi generasi muda sebab mereka bisa belajar empati saat latihan. Apalagi mereka akan mendapat peran baik yang di atas panggung atau di belakang panggung. Dalam berteater, semua akan punya porsi yang sama atau setara.

     Tema festival untuk tiap tahun biasanya ada. Tapi, tidak membatasi kreativitas dari masing-masing sekolah untuk bawa naskah pertunjukan yang seperti apa. Festival Teater Pelajar justru membawa misi pengenalan dan pendidikan seperti apa konsep pertunjukan harus diciptakan beradaptasi dengan tantangan zaman.

    Jenis pertunjukan yang tampil dalam Festival Teater Pelajar pun biasanya ada dua yaitu, drama musikal dan teater dramatik. Berhubung konsepnya festival, maka lebih ditekankan kompetisi secara kelompok. Sebab untuk kompetisi seni secara individu seperti monolog atau baca puisi sudah diakomodir kegiatan lain dalam Festival & Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N)

    Para peserta Festival Teater Pelajar biasanya terdiri dari pelajar SMA/K baik negeri maupun swasta yang sudah aktif dalam ekstrakurikuler di sekolahnya masing-masing. Makanya, festival ini menjadi sarana induksi supaya tiap sekolah yang berada di Jakarta punya kegiatan ekskul seperti teater. Ke depan, Festival Teater Pelajar yang menjadi bagian dari Program Dinas Kebudayaan DKI Jakarta ingin kolaborasi dengan Dinas Pendidikan supaya tumbuh sekolah-sekolah yang mengirimkan delegasinya dalam pentas atau festival tiap wilayah.

   Hal ini dikarenakan ada keseruan saat penyelenggaraan FTP berlangsung meriah. Biasanya, perspektif itu datang dari penonton. Banyak sekolah yang mewajibkan murid untuk nonton temannya yang bakal tampil. Bahkan, beberapa guru bahasa Indonesia atau pembina teater akan menugaskan para siswa untuk buat resensi atau ulasan pertunjukan setelah menyaksikan pementasan teater dari sekolahnya. Edukasi pun tercipta dalam bentuk dua sisi, baik dari sisi penampil maupun penonton.

  Beberapa sekolah yang ikut Festival Teater Pelajar juga bisa mendapat pengakuan publik (apresiasi) dan nilai tertingginya yaitu bisa menunjukkan prestasi. Apalagi kalau ada akreditasi sekolah, mereka bakal punya nilai plus yang membanggakan. Selain penghargaan untuk sekolah, dalam Festival Teater Pelajar juga ada apresiasi untuk beberapa kategori seperti Aktor dan Aktris Utama maupun Pendukung Terbaik, Penata Musik, Penata Artistik, Penata Kostum, Penata Make Up, Manajemen Produksi, sampai Desain Poster Terbaik. Siapa yang tidak bangga bila bisa mengharumkan nama sekolah ke tingkat Provinsi?!    

    Proses seleksi atau kurasi untuk ikut Festival Teater Pelajar (FTP) bersifat terbuka yang dilakukan masing-masing asosiasi teater tiap wilayah. Beberapa wilayah bahkan mengadakan kegiatan pendampingan terkait penulisan naskah, persiapan artistik, atau teknikal produksi lain yang kadang tak ditemui dalam pelajaran. Sementara penjurian dalam FTP dinilai oleh 3 juri yang terdiri dari perwakilan pegiat atau seniman teater yang sudah berpengalaman, perwakilan dari tiap asosiasi, dan aktor maupun penulis  yang dianggap mumpuni. Mereka akan memutuskan sekolah atau grup teater terbaik yang menang di tingkat kotamadya. 3 juara teratas akan lanjut pentas untuk tingkat Provinsi DKI Jakarta. Berarti, bakal ada 15 sekolah dari 5 wilayah DKI Jakarta yang akan berfestival di Taman Ismail Marzuki (TIM)

         Harapan ke depan pelaksanaan Festival Teater Jakarta tentu harus datang dari pihak sekolah terlebih dahulu. Dukungan dari sekolah, baik dalam bentuk anggaran maupun moril harus diupayakan. Biar kualitas seni teater yang ditampilkan di atas panggung jauh lebih menarik. Sekolah juga harus memandang teater sebagai bagian dari sub sektor ekonomi kreatif. Seni pertunjukan atau teater ini punya peran menjadi penyangga bahan ajar yang penting untuk sekolah. Kalau sudah ada anggaran untuk dukungan produksi, maka masing-masing sekolah bisa menunjukkan potensi seni pertunjukan dan punya tingkat prestise yang lebih tinggi lagi.

Beberapa wilayah memang sudah dapat bantuan dana produksi untuk tiap sekolah yang menjadi peserta, tapi masih belum merata. Semoga ke depan, ada sinergi Pemerintah antar Dinas Kebudayaan dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk membuat Festival Teater Pelajar menjadi lebih realistik lagi menjangkau semua sekolah. Sebab melalui kegiatan FTP tahunan ini sudah terbukti para peserta bisa meningkatkan keterampilan, merancang ide seni pertunjukan, sampai menampilkan pendidikan seni ke atas panggung. Dengan begitu, Festival Teater Pelajar bukan hanya sebatas kegiatan seni budaya saja, tetapi juga pembentukan karakter dan mental siapapun yang terlibat didalamnya. Ini bukan sekadar lomba, tapi justru membuka dan menggali potensi yang ada didalam diri. Kalau banyak pengguna TikTok dari kalangan pelajar yang mau eksis, kenapa mereka tak diarahkan saja untuk memilih jalan FTP untuk menjejakkan bakat dan minatnya. Semoga saja kecintaan terhadap seni teater bisa ditumbuhkan sejak dini sehingga terus membentuk pribadi seniman yang lebih produktif dalam berkreasi ke depan.

 

         Lantas, bagaimana bila usia anak-anak belum menjadi pelajar SMA?

Jangan khawatir, masih ada program Festival Teater Anak yang biasa digelar di Jakarta. Biasanya festival ini lebih terbuka tak sebatas untuk SD/SMP yang punya ekskul teater saja melainkan sanggar seni dengan segmentasi anak didalamnya. Tentu Festival Teater Anak punya tujuan untuk bangkitkan kepercayaan diri sejak dini dan berani tampil dihadapan banyak orang. Dampaknya akan membuat mereka bisa menjadi sosok yang lebih kreatif.

    Sudah saatnya partisipasi dalam berteater jangan hanya sebagai ekskul semata, tetapi harus menjadi sarana pendidikan anak di sekolah. Teater itu menjadi bagian dari metode membentuk karakter, kepribadian, dan pemikiran dari tiap pelajar. Manfaat pendidikan itu jauh lebih besar ketimbang merayakan festival saja. Teater bukan sekadar ekskul, harus jadi paradigma pendidikan yang berkembang dinamis sesuai bahan ajar agar makin banyak penikmat seni yang bisa menghayati secara keseluruhan bila kecintaan terhadap karya seni dibentuk sejak awal dari lingkungan pendidikan dan kebudayaan.

18 komentar:

  1. Wah, saya terkesan dengan perjuangannya menjadi anak teater hingga mengharumkan nama sekolah. Iya di jaman saya dulu, kegiatan non akademis memang dianggap tidak penting, padahal berguna tuk menyalurkan minat dan bisa menghilangkan stress di sela-sela kesibukan belajar.

    BalasHapus
  2. seru banget. kadang udah dewasa gini tuh suka nyesel kenapa dulu gak cobain banyak hal, termasuk ikut teater gini. sampai sekarang masih suka kepikiran gitu, karena kayaknya seru banget liat proses anak-anak teater tuh

    BalasHapus
  3. Dunia teater atau seni peran, perlu banyak pengorbanan waktu dan tenaga untuk diakui hasil karyanya.

    BalasHapus
  4. Harapan saya juga nih kalau ke depannya pelaksanaan Festival Teater Jakarta makin bagus, meriah dan persiapan semuanya matang.

    Teater ini jangan dianggap sepele apalagi dipandang sebelah mata ya...

    BalasHapus
  5. saya salut dengan teman2 yang mempunyai minat dan bakat untuk terjun ke dunia teater. btw dulu pas jaman saya sma kayaknya lum ada ekskul teater. adanya kabaret gitu. maklum angkatan jadul hehe

    BalasHapus
  6. Keren banget sudah ikut teater sejak SMA. Dulu zaman SMA malah di sekolahku nggak ada kegiatan ini. Namanya juga sekolah desa. Tahunya malah pas udah kuliah. Emang keren banget sih orang-orang yang ikutan teater tuh. Totalitas semua.

    BalasHapus
  7. Rasanya dulu di SMA saya tidak ada eskul teater. Jadi hanya sebatas tahu tapi tidak begitu mengerti perkembangannya. Tapi semakin ke sini, teater menjadi lebih mudah dinikmati ya. Publikasi dan event-eventnya pun lebih mudah dijangkau banyak orang.

    BalasHapus
  8. Sama dong saya juga dulu pernah ikutan ekskul Theater. Seru ya pas latihan ama perform. Jadi kangen masa-masa SMU deh

    BalasHapus
  9. waaa keren banget sudah ikut teater sejak SMA.. seru yaa kelihatannya

    BalasHapus
  10. Melihat pertunjukan teater jaman SMA, sebenarnya dulu juga pernah. Sewaktu SMA tapi ada di asrama. Seru banget dan bisa menjadi apa saja di dalamnya.

    BalasHapus
  11. Seketika teringat saat main teater masa sekolah. Memang seseru itu ketika mendapatkan peran dalam pertunjukan teater. Bagus deh jika sudah semakin aktif sekarang ya dengan rutinnya Festival Teater Pelajar nih.

    BalasHapus
  12. Betul, seru sekali ketika mendapatkan teman yang kompak dalam aktivitas yang disukai. Mengikuti teater memang banyak sekali pembelajaran hidup yang bisa diambil yaa.. Selain juga memperluas pertemanan dan mengasah bakat juga pengalaman.

    Selamat dan Sukses untuk prestasinya.
    Semoga semakin banyak karya dan perannya.

    BalasHapus
  13. Teater memang serus ekali. Dulu sempat ikutan teater waktu SMA. Tapi sebentar aja.

    Salah satu tujuan teater memang untuk emnanamkan rasa bsrani dan percaya diri pada setiap pribadi

    BalasHapus
  14. Aku belum pernah nonton teater apalagi sampai memperagakannya. Di sekolahku dulu gak ada karena SMK, kebanyakan SMA, entah kalau SMK lain.

    BalasHapus
  15. https://dilabahar.com4 Februari 2024 pukul 21.45

    Wah keren banget. Menurutku anak anak teater itu keren sih. Gak semua orang bisa berbakat. Sukses terus kak!

    BalasHapus
  16. perlu banget nih si sekolah dasar ada eksul drama.teater. kalao di Bandung saya kurang tahu sih ada gak ya Festival Teater Anak seperti di Jakarta. biasanya yang ngadain kampus seni sih atau kampus yang emang punya organisasi drama/teater

    BalasHapus
  17. wah, keren neh pengalamannya. semoga sukses di masa yang akan datang

    BalasHapus
  18. Ekskul yang dulu aku ikuti juga dipandang sebelah mata even buat guru. Hehe gpapa.. in the end, pembuktian terpenting.

    BalasHapus