Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Perjalanan Menuju Indonesian Dance Festival 2024 dari Salihara

 

Dance-Festival

Siapa yang pernah punya pengalaman menari? Tentu bisa menari jadi keahlian yang tak tertandingi sebab seni tari bagian dari budaya bangsa yang terus dijaga dan dilestarikan sampai kini. Masing-masing dari kita punya favorit tarian tersendiri. Blogger Eksis dapat sudut pandang baru terkait seni tari menuju Indonesian Dance Festival 2024 yang akan berlangsung dari tiga lokasi Komunitas Salihara Arts Center, Graha Bakti Budaya (GBB), dan Gedung Kesenian Jakarta (GKJ)

Menurutku, menari itu sebagai bentuk ekspresi diri yang bisa jadi candu sama hal dengan menulis. Menari bisa jadi bagian terapi emosi saat siapa saja sedang galau dan patah hati sehingga bisa menyesuaikan suasana hati. Dengan menari, ada keajaiban olah tubuh yang bisa dirasakan dari ujung kepala sampai batas kaki.

Sejujurnya waktu kecil, aku sempat ingin masuk sebuah sanggar tari tradisional dekat rumah. Tapi, itu semua hanya angan belaka karena orangtua tak setuju bila seorang anak lelaki harus konsisten berlatih tari. Agak sakit hati memang saat menerima stereotip tersebut. Sampai akhirnya, saat SMA justru aku diperkenalkan dengan grup teater yang mana dalam teater juga ada pelatihan olah tubuh. Disinilah aku mengerti korelasi latihan olah tubuh sebagai mediator tari untuk persiapan tubuh. Bisa juga berfungsi sebagai alat sehingga aktivitas gerak tari dan ekspresi tetap terjaga kelenturan bahasa tubuhnya.

 

Tahun ini, aku dapat kesempatan hadir pada workshop hari terakhir peserta Kampana Jumat (20/9). Pada kesempatan tersebut, aku melihat seperti apa proses presentasi karya untuk sambut Indonesian Dance Festival 2024. Aku bersama teman-teman dari komunitas Indonesia Social Blogpreneur (ISB) bisa lebih dekat memantau persiapan para peserta Kampana yang menampilkan sebuah konsep tarian sebagai simbol dari negara yang diwakilinya.

Kampana merupakan suatu laboratorium yang menyediakan ruang dan waktu bagi seniman muda untuk kembangkan penelitian artistik. Dalam bahasa Sansekerta, Kampana berarti getaran. Sebagaimana artinya, pada tari tiap gerakan tubuh punya getaran yang dilakukan dengan ritmis tertentu demi ungkapkan tujuan, perasaan, dan pikiran. Tarian ternyata tak identik harus diiringi musik. Bisa juga tanpa alunan musik sehingga proses kreatif dan penciptaan karya baru terasa makin orisinal. Inilah yang aku lihat saat ikut workshop secara luring di Studio Tari Salihara pada Jumat siang lalu.

   

Try-Anggara
       Salah satu peserta Kampana yang unjuk bakat ada Try Anggara sebagai perwakilan dari Indonesia. Ia tampak membawa beberapa properti seperti kertas nasi dan karet untuk hidupkan tariannya. Properti tari yang digunakan tersebut mengambil konsep “nasi bungkus”. Terinspirasi dari ibunya dan mendapat ide dari makanan sehari-hari yang dekat dengan orang Indonesia. Meski terkesan sederhana, namun gerak tubuhnya tetap dalam kondisi ideal. Bahan alat dan ekspresi tubuh penari yang kerap disapa Angga ini tak heran bisa menyematkan gerakan-gerakan indah seperti orang yang sedang membungkus nasi. Ada watak lentur dan seni melipat untuk jangkau gerakan tari lebih leluasa.

Sesi tatap muka dipadukan juga dengan beberapa kesempatan dialog intim yang dilakukan peserta lain seperti apa yang disampaikan Linda Mayasari sebagai kurator IDF 2024. Ia berkomentar bahwa konsep tarian yang disuguhkan Angga begitu menyegarkan. Tak hanya beri makna atau pesan. Ada proses dan unsur materialitas yang memberi kesan maskulin. Apalagi Angga sempat membuka kaosnya sebagai bentuk improvisasi tarian.

Sosok dramaturgi Nia Agustina juga sempat bilang bahwa Angga terlihat enjoy (santai) dan tidak terbebani sebagai penari. Ini menjadi bentuk cara kerja koreografer yang menemukan dulu apa yang diinginkan baru mengaplikasikan lagi untuk dipadupadankan dengan properti yang dipilih. Pemilihan material juga menarik sehingga tubuhnya harus hadir dalam karya yang akan dipertontonkan pada festival yang sudah diadakan sejak tahun 1992.


workshop-tari

Aktivitas tak kalah penting pada hari itu yaitu sesi diskusi. Pada pertemuan tersebut masing-masing peserta berbagi tantangan yang mereka hadapi dalam proyek yang sedang dilalui. Sementara insight baru bisa didapat seperti apa yang aku dengar dari seniman India yang menjadi fasilitator IDF 2024 bernama Madeep Ia sempat bilang kemampuan maksimal seorang penari dalam olah tubuh dapat menentukan tingkat kualitas teknik tari yang ditampilkan. Sebuah tari akan dapat disajikan sesuai konsep garapan, salah satunya berhubungan dengan kematangan teknik tari. Apabila teknik tari tidak mumpuni, maka tari tidak akan dapat mengkomunikasikan konsep garapan kepada penonton.

Dari hari itu, satu kutipan Angga berhasil buka sudut pandang baru 

Sosok koreografer seperti saya bukan mencari jawaban tapi kita harus menemukan pertanyaan-pertanyaan hingga menjadi suatu gerakan yang penting.

 

Indonesian Dance Festival 2024, 

Jelajah Tari Kontemporer untuk Berkarya

Tari-Kontemporer

      Berkaitan dengan event tahunan yang terafiliasi dengan Institut Kesenian Jakarta tentu ajang Indonesian Dance Festival (IDF) selalu menghadirkan sesuatu yang istimewa. Event ini selalu dinanti para pihak yang terlibat dalam ekosistem tari kontemporer di Indonesia. Bahkan, 90 karya koreografer internasional akan ditampilkan sebagai bentuk apresiasi yang mendalam. Dengan demikian, Indonesian Dance Festival 2024 akan melibatkan 400 seniman tari dan seniman multidisipliner.

   Filosofi tema pada IDF 2024 yaitu Liquid Ranah. Ini akan menjadi kegiatan yang mengajak seniman dan penonton untuk jelajah berbagai kemungkinan gerak yang cair. Tujuannya, festival ini merayakan seperti apa tari kontemporer bisa memperkaya interaksi kita dengan tempat, komunitas, dan media sehari-hari. Apalagi ada eksplorasi bentuk, identitas kenangan, suara, gestur, tindakan, dan pikiran yang menghasilkan lebih dari 270 pertunjukan utama dan perdana.

    Selain itu, penulis juga mendapat tambahan informasi bahwa karya pertunjukan tari kontemporer akan menghasilkan 150 karya koreografer Indonesia. Selama rangkaian festival, seniman dan koreografer yang terlibat juga akan mengadakan workshop serta masterclass bagi siapa saja yang ingin menekuni tari kontemporer. Program lain yang dinantikan selain Kampana, ada Evening Performances dan Matatari.

      Dengan segala kemeriahan yang ada, 45 komisi dan rekonstruksi tari juga bakal hadir serta eksklusif diproduksi khusus untuk Indonesian Dance Festival tahun ini. Pencapaian yang terus meningkat setiap tahunnya dan akan memberi pengalaman berharga bagi siapa saja yang bisa datang ke Jakarta pada tanggal 2-6 November 2024. Buat para pembaca yang mau lihat kegiatan-kegiatan IDF 2024 dan mau menikmati sebagai audiens, segera cek situs web www.indonesiandancefestival.id

Indonesian-Dance 

      Kualitas gerak dan kesadaran estetik dalam menari bisa kita pelajari atau nikmati. Tari akan menjadi rangkaian gerak yang indah dilakukan oleh tubuh sesuai dengan maksud dan tujuan atau ekspresi manusia itu sendiri. Mari terus menari sebab tarian telah jadi bagian integral kehidupan manusia yang mencerminkan budaya, emosi, dan cerita dalam proses penciptaan karya. #RoadToIDF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar