Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

CerPen IndiHome, Pria Idaman Linda

 

Cerita-Pendek

Noval: Hei, Beib. Apa kabar Jakarta hari ini?

Linda: Hai, Noval. Lagi mendung manja aja sih cuacanya. Ya semoga gak hujan dan banjir kan. You know lah. By the way, what’s up?

Noval: Alhamdulillah, Singapura cerah. Aku sambil buat cerpen IndiHome dan terus kepikiran kamu.

Oia, ada hal penting yang mau aku sampein ke kamu.

Linda: Apaan tuh?

Noval: Sudah setahun sejak kita kenal dan mulai hubungan. Kamu merasa bosan nggak sih, begini aja?! Kurasa ini sudah saatnya.

Linda: Saatnya? Maksud kamu??

***

Jadi, kamu udah kasi jawaban, Lin?” tanya Fay, si soulmate Linda paling kepo.

“Hah? Ngomong apa sih kamu, Fay?” balas Linda sambil mengangkat sebelah alisnya.

Helow… Linda!” Fay berseru. “Cowok paling handsome di sirkel kita, ngajak kamu kencan kemarin!”

“Oh, Said” kata Linda tidak bersemangat. “Hmm, aku belum kasih jawaban sama dia. Tapi, kamu pasti  tahu jawabanku bakal gimana.” Dia bukan satu-satunya cowok di dunia kok!

“Linda, jangan bilang kamu masih terpikat sama cowok yang kamu temui di chat room medsos itu ya. Itu gak masuk akal banget, kenalan sama cowok asing pakai jaringan internetnya Indonesia! Huft, kalian tuh beda negara dan budaya. Bahkan, belum pernah ketemuan kan?!” kata Fay lantang.

***

Linda ada didalam mobil Said sekarang. Said sejak tadi terus bicara, bicara, dan bicara. Bercerita tentang harinya dan menanyakan seperti apa hari Seninnya Linda. Tapi, Linda cuma ingin pulang.

“Lin,” Said bertanya dengan sopan. “Aku sedang bicara sama kamu, tapi kamu kayak nggak ngedengerin. Ada masalah?”

“Oh, aku cuma nggak enak badan aja hari ini,” jawab Linda. “Aku rasa aku nggak bisa deh keluar sama kamu malam ini.”

“Nggak apa-apa kok, Lin. Istirahatlah. Gimana kalau kencan minggu depan aja?” Said tersenyum pada Linda.

Hmm, mungkin Fay benar. Cowok ini baik, pintar, dan tampan. Seseorang yang mempesona. Tapi, tetap saja, Linda tak nyaman berada di sampingnya. Entah belum ada feel’a.

***

Noval: Datanglah ke Singapura, Lin. Ketemu aku. Aku bakal atur semuanya buat kamu. Aku akan kirim tiket PP ke Jakarta.

Linda: Wow, Val! Ini benar-benar kejutan…

Noval: Anggap saja ini buat awal kita ketemuan. Aku tahu kamu bisa percaya sama aku. Kamu bakal baik-baik saja di sini, aku janji. Kita harus ketemu secara tatap muka, tak melulu virtual. Aku berasa cuma punya modal jaringan internet keluarga saja, kalau terus-terusan daring.

***

“Kamu nggak bakal pergi dan ketemu dia, kan? Kamu nggak sebodoh itu,” kata Fay makin khawatir.

“Kamu mikir apa sih, Fay? Tentu aja, aku bakalan pergi,” Linda berkata dengan tegas.

“Linda! Gimana kalo terjadi sesuatu? Gimana kalo dia ternyata nggak seperti yang kamu kira?? Kamu bakal sendirian di Singapura!!” Fay berkata keras sehingga orang-orang didalam kafe menoleh ke arahnya. “Pikirkan itu, Lin. Ini beresiko…” bisiknya.

Baru saja Linda mau jawab, Said datang dan gabung ke meja itu dengan wajah senang. “Hi, girls.”

Linda tersenyum padanya tapi Fay terus menatap Linda, memohon jangan pergi.

“Fay! Kenapa sih kamu nggak bisa ngerti juga? Ini salah satu bentuk apa yang aku inginkan!” teriak Linda.

“Hei, aku ketinggalan nih. Ada apa yah?” tanya Said penasaran.

Fine!” bentak Fay. “Ya udah. Pergi aja sana. Temui cowok impian kamu itu! Siapa-namanya? Oh ya, Noval. Pergi dan temuin si Noval. Tapi, kalo terjadi sesuatu dan ternyata dia nggak seperti yang kamu kira. Jangan datang nangis ke aku. Terus cerita tanpa batas tentang pacar khayalanmu itu yang dimatamu selalu oke”

Said makin bingung. “Kamu mau pergi ke suatu tempat, Lin? Sendirian? Siapa Noval? Kamu mau pergi ke mana?”

“Diam!” teriak Linda. “Fay, masalah kamu apaan sih? Aku bisa lakuin apa aja yang aku mau! Aku pergi minggu depan. Mumpung di Telkom Group lagi gak ada kerjaan, jadi aku bisa ambil cuti”

***

Linda mendarat di Changi Airport dan mencari Noval. Ada banyak orang di sana, tapi tidak ada yang terlihat seperti cowok ganteng dalam foto yang pernah Noval kirimkan. Tiba-tiba, ada suara lembut yang memanggil namanya dari arah belakang. “Linda?”

Linda berbalik cepat. Ada cowok di belakangnya. Cowok yang memakai kacamata, terlihat lebih muda darinya, dan masih memakai seragam sekolah. Linda sangat syok. Noval seperti berbohong. Dia telah mengirim foto orang lain saat kenalan pertama melalui media sosial.

“Linda…” cowok berkacamata itu tersenyum dan mendekati Linda.

Tiba-tiba Linda mendapati dirinya berlari cepat. Bodoh! Aku berasa jadi manusia bodoh. Harusnya aku dengerin Fay dan Said. Apa sih yang aku pikirin dulu? Oh Tuhan, semoga saja Said mau mengerti. Semoga Said masih menginginkan aku. Semoga semua belum terlambat. Dia bergegas menggunakan tiket pulangnya untuk terbang kembali ke Jakarta. Tanpa memberi sepatah kata lagi terhadap Noval yang ternyata tak sesuai dengan kriteria pasangan yang dicari Linda. Ia pun gagal mendapat pacar idaman!

22 komentar:

  1. Suka banget dengan cuplikan dari cerita yang konyol tapi nyata. Semoga dunia pacaran lewat virtual tidak mengecohkan perempuan-perempuan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi lebih melek ya untuk selektif sebelum kencan virtual. wkwk

      Hapus
  2. Dulu aku jadian dan pacaran online tapi sama temen sma yang udah aku kenal dan pernah ketemu. Emang resikonya gede banget ya kalau kenalan sama orang asing di internet itu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu dia. Berasa gambling kalo belum kenal sebelumnya..

      Hapus
  3. Udah lama banget nggak baca cerita-cerita ringan kayak gini. Karena hari-hari udah disibukkan dengan pekerjaan yang menggunung. Rasanya kangen banget. Thankyou cerita ringannya kak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, kak Ririn sudah mampir untuk baca cerita pendek ini*

      Hapus
  4. Kasihan deh si Linda, demi cowok Singapura yang belum pernah bertemu, rela meninggalkan cowok kece didekatnya. Tapi, memang kalau kenalan di internet itu harus hati-hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Perkenalan melalui internet memang harus diselidiki dulu latar belakangnya sebelum bertemu di dunia nyata.

      Hapus
  5. Begitulah dunia maya, tidak sesungguhnya. Makanya cari tahu lebih banyak si dia lewat sosmed dan pertemannya. Pakai indihome biar hemat pembayaran

    BalasHapus
  6. Hadeuh Linda hari gini masih bisa dibohongi aja 😆😆, ini ada kelanjutannya gak kak hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kelanjutannya masih berlangsung dari kisah nyata sih. hihihi

      Hapus
  7. kerennnnn cerpennya
    bisa memadukan internet indonesia ke dalam cerpen
    pengen banget bikin fiksi seperti ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks Bunda Maria sudah membaca cerpen sederhana ini :)

      Hapus
  8. iyaa kena frank sendiri, wkwkwkwk. kalo niat nyari jodoh di sosmed atau aplikasi emang harus jujuran, kalo gak kena frank sendiri. mana udah habis biaya perjalanan ke singapura pula, hadeuh. etapi jangan salah, di dunia nyata banyak juga kok yang cari jodoh dan akhirnya beneran nikah karena ketemunya di sosmed. ya balik lagi ke pasangannya ya. BTW semoga LINDA ketemu jodoh yang sesuai yaa, mungkin di cerita selanjutnya? hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Linda dapat jodoh yang seagama ya. Eh! Udah dispill deh kelanjutan ceritanya. hahaha

      Hapus
  9. kenak prank wkwkwk bagus nih tema blog begini, ceritanya ringan dan cocok dibaca sebelum tidur hihi sukses terus!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, kak Betha sudah membaca cerita pendek yang ringan ini. Semoga mimpi indah yah*

      Hapus
  10. Baca ini jadi inget sama kisah temenku yang kenalan sama cowok bule di sosmed terus bener-bener bucin pengen nyusul ke negaranya. Eh tau tau ternyata cowoknya fiktif

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya begitulah. Harus lebih berhati-hati lagi saat kenalan melalui dunia maya.

      Hapus
  11. Seru deh cerpen ini. Aku udah lama ga bacs cerpen dan novel ringan kyk gini. Ditunggu cerita selanjutnya ka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejujurnya, aku jarang sekali nulis cerpen. Tapi, kalau banyak yang suka. Mungkin bisa dilanjutkan edisi postingan blog berikutnya*

      Hapus