Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Workshop Jamu ala Indonesia di Philadelphia

workshop jamu di Philadelphia

Suwe ora jamu
Jamu sogo thunteng
Suwe ora ketemu
Temu pisan atine seneng

       Sepenggal lirik lagu daerah berjudul Suwe Ora Jamu di atas pernah populer oleh maestro keroncong dari Indonesia, Waldjinah. Lagu yang diciptakan oleh R.C. Hardjosubroto tersebut berasal dari Jawa Tengah. Makna lirik tersebut menceritakan tentang seseorang yang telah lama tidak bertemu dan saat bertemu ada yang membuat hatinya berbunga-bunga alias bahagia.

      Seperti apa yang terjadi saat Perhimpunan Mahasiswa Indonesia-Amerika Serikat (PERMIAS) Philadelphia berkolaborasi dengan brand lokal, Suwe Ora Jamu menggelar workshop melalui tema “SUWE ORA JAMU: celebrating “Jamu” as a new lifestyle for the young generation”. Bukan hanya sebatas workshop, acara sengaja digelar untuk memperkenalkan kembali tradisi minum jamu yang mungkin sudah terlupakan para generasi milenial Indonesia yang sedang berada di negara Paman Sam tersebut. Tampak para peserta begitu antusias untuk di CafĂ© Square One, Philadelphia, Minggu (08/9/2019). 

Inisiator acara workshop jamu
Dari kiri ke kanan: Bianca Goenawan (Wakil Ketua), Gracelynn Soesanto (Ketua PERMIAS),
Audrey Tirtaguna (Public Relations), Nova Dewi (Pemilik Suwe Ora Jamu)
Saya terkesan dengan brand Suwe Ora Jamu yang saat ini sedang happening dan giat mempromosikan produknya di berbagai penjuru Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Kebetulan pada bulan September 2019 ini, Ibu Nova Dewi sebagai pendiri Suwe Ora Jamu punya kesempatan mengunjungi Amerika Serikat sehingga sungguh apresiasi yang luar biasa buat kami sebagai pengurus PERMIAS Philadelphia saat Ibu Nova berkenan kerja sama dengan kami untuk bersama memperkenalkan jamu dengan membuat workshop tentang jamu hingga proses pembuatannya. Selain komunitas Indonesia di Philadelphia, kami juga mengundang rekan-rekan mahasiswa dan komunitas Indonesia di kota sekitar seperti New York, New Jersey dan Washington DC”, kata Audrey Tirtaguna sebagai Public Relation PERMIAS Philadelphia sekalgius inisiator acara ini.

       Audrey juga mengatakan bahwa jamu sudah selayaknya menjadi minuman herbal tradisional Indonesia yang harus dipopulerkan kepada dunia. Minuman jamu harus menjadi minuman sehat yang menyegarkan dan disukai oleh anak muda tanpa mengurangi khasiatnya. Dengan begitu kecintaan terhadap budaya Indonesia akan tetap ada, meski banyak anak muda yang mengejar pendidikan di luar negeri atau menjadi diaspora.

      Sambutan dari Audrey tersebut membuat aku tersentak. Sebagai bagian dari milenial, aku memang sudah jarang mengonsumsi jamu. Seingatku, aku rajin minum jamu saat masih kecil saja. Aku sering dibelikan mama jamu beras kencur dan jamu temulawak untuk meningkatkan nafsu makan. Seiring berjalan waktu, aku hanya mengonsumsi multivitamin saja yang kadang aku tak pernah tahu komposisi apa yang terkandung di dalamnya.
         
      Bicara tentang brand Suwe Ora Jamu, aku juga sempat mendengar dari teman-teman. Aku pernah diajak mengunjungi Suwe Ora Jamu yang membuka kafe unik di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Brand ini memang fokus mengembangkan bisnis obat-obatan tradisional dan herbal.

        Maka tak perlu diragukan lagi, ketika founder dari Suwe Ora Jamu menyampaikan materi pada sesi workshop pada hari itu. Presentasi tentang sejarah perkembangan jamu seolah memberi wawasan baru. Peserta juga bisa melihat demo pembuatan jamu untuk mengenal bahan-bahan yang bisa ditemui dari sekitar. Hal yang paling menarik yaitu saat peserta bisa ikut lokakarya membuat jam secara langsung alias praktek meramu jamu dari bahan-bahan lokal yang sudah disediakan.

       Waktu 5 jam rasanya begitu berfaedah dinikmati setiap peserta yang hadir. Pengetahuan dan keterampilan semakin bertambah karena mengisi hari dengan kegiatan yang bermanfaat. Para peserta juga mendapat apresiasi dengan diberi sertifikat setelah mengikuti acara ini.

peserta workshop jamu di Amerika

Usai sesi workshop, acara semakin menarik karena semua peserta dijamu dengan makanan khas Indonesia. Jamuan makan siang hari itu juga disponsori oleh brand Indofood. Mie instan dengan merek Indomie menjadi sajian lengkap yang mampu mengatasi perut keroncongan dimana saja kita berada. Selera Indonesia yang memang jadi kebanggaan dalam keadaan apapun.

para peserta workshop menyantap makan siang berupa indomie

Workshop ini diharap dapat berlangsung secara berkesinambungan sebagai program dari Permias Philadelphia yang menjadi wadah kreativitas bagi mahasiswa di Indonesia. Sinergi yang terjalin antar berbagai pihak mampu meningkatkan citra jamu sebagai warisan budaya Indonesia yang seharusnya dilestarikan. Produk jamu harus menguasai pasar lokal dan menembus pasar internasional agar potensinya terus berkembang secara komprehensif dalam tiga aspek manfaat, yaitu kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya.

Jamu yang sudah dikenal oleh orang Indonesia sejak berabad lamanya harus mulai go international. Kita ciptakan branding bahwa produk Jamu made in Indonesia akan menjadi selera masyarakat dunia. Jadi, sudahkah kamu minum jamu hari ini?

acara workshop jamu yang digelar oleh Perhimpunan Mahasiswa Indonesia-Amerika Serikat (PERMIAS)

Suwe ora jamu
Jamu godhong bunder
Suwe ora ketemu
Temu pisan tambah pinter

29 komentar:

  1. Kuereeenn bangett!
    Bisa mengenalkan serba/i jamu ke kancah internasional
    Super proud!
    --bukanbocahbiasa(dot)com--

    BalasHapus
  2. keren banget nih, jamu sekarang jadi mendunia dan masuk ke kaum seluruhnya.
    Apalagi kalau jamunya enak hehehe.
    Sejujurnya saya kurang doyan jamu karena pahit hehehe.

    Tapi sekarang jamu udah dipermak macam-macam dan ada di mana-mana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Olahan jamu yang semakin kekinian memang bisa menyentuh semua kalangan.

      Yuk, cobain deh*

      Hapus
  3. Aku juga suka jamu karena hampir tiap hari salah satu jaga stamina badan ya minum jamu kalau aku

    BalasHapus
  4. Meskipun bukan jawa tulen, saya juga suka minum jamu. Malah kalo abis lahiran, saya suka buat sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga bukan jawa tulen dan suka minum jamu karena menyehatkan.

      Berarti, mbaknya punya ramuan khusus nih!

      Hapus
  5. Keren ini produk Suwe Ora Jamu, kalau mendengarnya jadi otomatis ingat lagunya. Ngomongin jamu, aku kalau sakit seringnya memilih jamu sebagai obat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alternatif yang oke nih!

      Apalagi jamu termasuk obat herbal kan..

      Hapus
  6. Aku masih suka minum jamu tapi gak rutin sih,
    Kalau kebetulan mbok jamu lewat dan aku liat baru aku minum hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lama-kelamaan juga bisa jadi kebiasaan, kak.

      Monggo dilanjutkeun minum jamunya :D

      Hapus
  7. Jamunya udah go international yak, hehe. Terasa banget sih emg kl minhm jamu, palagi buat cewe kl lg haid trus minum jamu kunir asem hmm... Rasanya nyaman aja. Tfs Mas Maidy

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks sudah berkunjung juga, Mba Nur.

      Jamu ternyata banyak manfaat ya buat cowo atau cewe..

      Hapus
  8. Saya auto nyanyi pas opening, Mas hahaha.
    Dan keren sekali ini, menjadikan jamu sebagai minuman tradisional Indonesia sampai ke luar negeri ya, Mas. Apalagi mereknya sudha sangat familier.
    Saya juga sesekali suka minum jamu. Kadang yang dijajakan naik sepeda, atau yang sasetan.

    BalasHapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  10. wah keren banget nih acaranya. Semoga dengan ini makin membuka mata kita para millenial bahwa jamu memang kudu dilestarikan bahkan diupayakan bisa mendunia

    BalasHapus
  11. Sebagai pecinta jamu, rasanya seneng sekali di Philadelphia jamu diterima dengan baik.
    Lucu ya nama brandnya, Suwe Ora Jamu, hihi auto nyanyi

    BalasHapus
  12. Sampai sekarang aku masih minum jamu sih. Manfaatnya terasa banget soalnya, jadi aku pertahankan. Selain menggunakaan bahan alami, juga murah meriah, meski repot sedikit ya hehe

    BalasHapus
  13. Aku sampai sekarang masih minum jamu lho, tapi blm pernah bikin sendiri, ibuku yg rajin biasanya bikin jamu kunir, sinom dll :D
    Seru ada workshop jamu kyk gtu, bahkan org Philadepia aja tertarik, mestinya kita yang punya jamu juga harus melestarikan yaa

    BalasHapus
  14. Aku doyan banget sama beras kencur dan kunyit asem. Rasanya tuh seger dan fresh aja gitu setelah minum jamu. Tukang jamu keliling juga makin modern karena jualannya pake motor

    BalasHapus
  15. Sebagai pecinta jamu, aku bangga bila ada wirkswor begini. Biar kamu Made in Indonesia makin mendunia ya. Biar semua orang tahu kalau Jamu kita enak. Apalagi yang beras kencur hehe. Sukses deh buat suwe ora jamu

    BalasHapus
  16. Aiihh seru bgt ini acaranya, bikin mupeng aja. Saya aja di Indo gak pernah belajar buat jamu hehe. Keren nih mahasiswa Philadelphia, bersatu sebgai bentuk cinta negri

    BalasHapus
  17. Saya bukan orang yg rurin minum jamu. Seumur hidup bisa dihitung jari brapa kali minum jamu.

    Tapi saya ndak nolak sih klo diajakin minum jamu hehehe

    Sukses untuk Suwe Ora Jamu!

    BalasHapus
  18. Sebagai pecinta jamu, pengen cobain racikan 'Suwe Ora Kamu' ini. Keren ya bisa sampai ke kancah internasional,

    BalasHapus
  19. saya waktu kecil minum jamu
    tapi yg manis aja hehehe
    pernah dikasi yang pahit blm sanggup
    sekarang minum jamu sebulan sekali klu jelang haid

    BalasHapus
  20. Masyarakat milenial malah kalo ada yang berbau non tekno (kebudayaan, etc) juga banyak yang minat tuh, karena unik dan bernilai seni tinggi, suka deh

    BalasHapus
  21. Mantab, generasi sekarang peduli dengan minuman tradisional Indonesia. Duh, jadi pengen minum jamu kunyit asem...

    BalasHapus
  22. aku belum pernah sih mencoba untuk mengkonsumsi jamu, meskipun tahu jika ternyata memiliki banyak khasiat bagi kesahatan dan kebugaran

    BalasHapus
  23. Aku hampir tiap pagi minum jamu buat jaga stamina ku, keren banget ya Jamu bisa di kenalkan ke kancah dunia

    BalasHapus