Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Asus ZenBook Terbaru, Laptop Menawan dengan Desain Ringan




Brand ambassador ASUS ZenBook

Resolusi untuk ganti laptop tahun lalu tidak tercapai. Kesibukan membuat Blogger Eksis sulit membagi waktu antara pekerjaan, pergaulan, sampai pemenuhan kebutuhan hidup yang aku perlukan. Aku masih saja setia dengan laptop yang menemani hari demi hari selama 7 tahun lamanya.

Sebagai seorang kreator konten, aku selalu membawa laptop dengan bobot 2,2 kilogram ditambah lagi adapter baterai yang lumayan berat. Aku juga kerap membawa colokan bercabang karena kondisi laptop hanya bisa menyala saat terpasang dengan arus daya listrik yang ada. 
Perlengkapan tempur lain yang sering aku bawa yaitu kamera DSLR dilengkapi tripod dan peralatan pendukungnya. Semua itu aku masukkan dalam tas demi mendapat konten foto dan video sebagai bahan pendukung tulisan atau liputan ala blogger yang aku lakukan. Beban tersebut harus aku panggul dalam tas ransel yang dibawa kemana saja.
Tak hanya sampai disitu, pekerjaan yang menuntut aku berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lain membuat aku harus cepat bergerak. Diburu waktu sampai deadline konten yang harus disetor agar esensinya tetap aktual. Itulah profesi pekerja lepas yang aku geluti di zaman now atau lebih dikenal dengan istilah digital nomad.  

Hingga beberapa hari lalu, laptop ku mati total alias rusak begitu saja. Saat power on ditekan, layar monitor menyala beberapa saat dan mati secara tiba-tiba. Sepertinya motherboard sudah tidak kuat untuk hidup lebih lama. Semua kenangan yang ada didalamnya lenyap begitu saja.
Laptop yang aku punya memang termasuk kategori legendaris. Laptop dengan merk lokal itu telah menemani sejak masa kuliah hingga menyelesaikan skripsi. Tapi, untuk diperbaiki sepertinya sangat mustahil sekarang. Hal ini dikarenakan brand yang memproduksi laptop tersebut sudah tidak operasional. Untuk cari service center saja rasanya sulit.      
Aku memutuskan untuk meminjam laptop dari abangku. Aku harus selesaikan konten demi konten yang masih jadi tanggung jawabku. Sebelum akhirnya, aku memutuskan untuk membeli laptop yang baru.
ZenBook ID hadir sebagai produk dari brand ASUS

Resolusi Ganti Laptop
 
Beberapa hari ini, aku merasa tidak produktif karena laptop yang aku punya sudah tamat riwayatnya. Produksi konten tentu menurun drastis. Pembuatan konten tanpa laptop terasa sangat sulit. Aku sangat butuh laptop yang andal dalam unsur grafis maupun memori penyimpanan yang cukup besar.
Aku tak terbiasa mengetik tulisan dengan smartphone. Rasanya ada yang kurang dan kata-kata sulit untuk mengalir. Jika mau menambah gambar saja terasa tidak maksimal. Biasanya, ponsel pintar yang aku punya hanya dipergunakan untuk mencatat poin-poin penting sebagai bahan atau sudut pandang tulisan.
Setelah itu, data-data yang aku kumpulkan dari smartphone dipindahkan semua ke dalam laptop. Hal ini dilakukan agar aku lebih leluasa mengolah data tersebut menjadi sebuah karya. Bisa berupa tulisan, foto, video, maupun gabungan dari semuanya.
Jika sudah berada di depan laptop, aktivitas multitasking juga sering aku lakukan. Tak hanya sekadar edit foto dan video, aku lebih nyaman saat browsing menggunakan laptop. Apalagi sebagai hiburan, aku sering menggunakan laptop untuk bermain games, menonton film, atau karaoke.
Asus ZenBook memiliki performa terbaik

Sebelum aku memutuskan untuk beli laptop baru, aku coba menggali spesifikasi apa saja yang harus dimiliki oleh laptop dambaan aku nanti. Ada beberapa standarisasi yang harus aku penuhi, seperti:

1.  Laptop harus memiliki dimensi yang pas sehingga bobotnya terasa ringan. Faktor ini aku perhatikan karena aku akan menenteng laptop kemanapun aku pergi untuk liputan. Aku tak mau terhambat saat diwajibkan berpindah lokasi kerja dari event ke event.
2.   Laptop harus menggunakan prosesor sesuai kebutuhan pekerjaanku yang multitasking. Jika laptop lama, aku ditemani tipe Intel Core i3, maka aku berharap dapat prosesor yang lebih kekinian untuk generasi ke-8 Intel Core.
3.  Laptop harus punya material penyusun yang tangguh agar tahan lama. Berkaca pada laptop aku sebelumnya yang sudah tahan selama 7 tahun. Aku berharap laptop baru nanti tak hanya punya powerfull dalam teknologi, tetapi juga terasa eksklusif untuk dimiliki.
4. Laptop harus diproduksi oleh brand dengan reputasi terpercaya. Pemilihan brand ini penting dilakukan sehingga tidak terjadi seperti pengalamanku tadi. Saat laptop mati, tak ada service center yang bisa memperbaiki karena komponen didalamnya sudah tak ada yang menjual lagi.

Dari 4 indikator di atas, aku harus memilih brand yang sudah terbukti memiliki komitmen terhadap inovasi dari segi desain dan kualitas teknologi. Aku teringat ada brand ASUS yang sering tampil hadir mengisi timeline linimasa media sosial. Brand tersebut selalu mendapat review positif dari netizen yang telah berpengalaman dalam penggunaannya. Selain itu, ASUS juga merupakan perusahaan yang masuk dalam daftar World’s Most Admired Companies dari majalah Fortune karena dedikasi tinggi atas produk komprehensif seperti Zenbo, ZenFone, ZenBook, dan rangkaian perangkat IT maupun komponen lain termasuk AR, VR, dan IoT.

Target 2019 Pakai ZenBook

Target 2019 Pakai ZenBook

          Dari semua produk Asus yang diproduksi, aku mencari yang sesuai dengan standarisasi yang telah aku dambakan. Sepertinya aku memilih ZenBook karena termasuk seri laptop yang tidak hanya mengedepankan performa dan fitur saja, tetapi juga estetika yang bernyawa. ZenBook juga dinilai cocok bagi kalangan milenial yang produktif sepertiku.
       Beruntung, aku berkesempatan untuk datang dalam launching event trio ASUS ZenBook yang baru diluncurkan pada tanggal 17 Januari 2019 di Grand Ballroom Pullman Hotel - Central Park, Jakarta Barat. ASUS ZenBook 13 (UX333), ZenBook 14 (UX433) dan ZenBook 15 (UX533) telah hadir di Indonesia menyapa para pencinta gadget dengan kombinasi terbaiknya.
          3 seri ZenBook terbaru memiliki segudang fitur dengan bobot ringkas termasuk baterai yaitu 1,19 kg untuk ZenBook 13 dan 14 serta 1,67 kg untuk ZenBook 15. Saat aku memegangnya, laptop ini memang tampak portable sehingga layak buat aku miliki karena mobilitas pekerjaan begitu tinggi.
       Meski sangat ringan, performa ZenBook dengan screen to body ratio hingga 95% tak bisa dianggap enteng. Laptop ini diperkuat prosesor Intel Core yang terkenal kencang dan memukau para pengguna yang bekerja diindustri kreatif. Kecepatan komputasi maksimal pada Quad Core Processor Intel Core i5 mencapai 3.4 GHz dan Whisky Lake atau Intel Core i7 8565U sebesar 4.6 GHz. Prosesor yang mumpuni ini mendapat dukungan teknologi Hyper-Threading. Teknologi tersebut masuk dalam kategori turbo boost sehingga kecepatan pemrosesan terus dipacu sampai batas maksimal.
Komponen performa komputasi dan grafis terbaik juga didukung oleh GPU NVIDIA GeForce MX150 untuk ZenBook 13 dan 14. Sementara ZenBook 15 justru diselipkan tenaga chip grafis yang lebih cepat yaitu NVIDIA GeForce GTX 1050 Max-Q. GPU tersebut juga membuat skor benchmark grafis pada laptop ini lebih baik dari laptop yang hanya menggunakan chip grafis terintegrasi (integrated graphics).
Kedua varian tersebut menjadi fitur bertenaga untuk memberi optimalisasi pengalaman pengguna, khususnya dalam aspek grafis. Aku bisa menjalankan berbagai aplikasi Adobe Photoshop, Adobe Premiere, dan Adobe Reader secara bersamaan. Aku jadi tak sabar berkreasi membuat konten yang lebih kreatif karena ASUS ZenBook memberi ruang yang lebih leluasa untuk menuangkan daya imajinasi.

Jimmy Lin sbeagai regional director ASUS South East Asia

Jimmy Lin selaku Regional Director ASUS South East Asia juga menjelaskan bahwa lini zenbook terbaru bukan hanya sekedar canggih, tetapi juga sangat elegan karena bezel-nya yang sangat tipis. Bezel tipis pada laptop ini hadir untuk empat sisi laptop dengan ukuran bodi ZenBook yang terbentuk berkat teknologi NanoEdge Display. Teknologi tersebut memungkinkan bezel pada layar laptop tampil dengan ukuran 2,8 milimeter pada bagian sisi samping, 5,9 milimeter di bagian atas, dan 3,3 milimeter untuk bagian bawah.
Rancangan mutakhir dari laptop Asus yang masuk ke dalam kategori ultrabook premium ini mampu membingkai layar tampak ramping sehingga dimensi lebar bodi menyusut lebih kecil. Hal yang menarik perhatianku, saat laptop ini disinyalir memiliki bodi dengan ukuran yang tidak jauh dari kertas A4. Jelas sudah jika ZenBook terbaru dapat dengan mudah dibawa bepergian, bahkan dimasukkan ke dalam tas eksklusif.
Semakin terbukti bahwa ASUS sudah memperhatikan penggunaan material dasar yang tangguh untuk mendukung pengguna agar tetap stylish. Dengan demikian, penampilan aku sebagai milenial yang penuh gelora semangat bisa melirik tiga warna menarik yang ditawarkan yaitu royal blue, icicle silver, dan burgundy red.
Desain laptop secara keseluruhan tentu tampil mewah dilengkapi konsep spun-metal-finish yang khas pada bagian belakang layarnya. Kilauan cahaya tersirat menerangi laptop saat berada pada sorot lampu yang terang. Hal ini memberi gambaran bahwa ZenBook terlihat tipis, tapi begitu kokoh.
Laptop Premium paling ringkas di dunia
        Ketangguhan desain memang teruji secara pasti. Bodi yang kokoh membuat ZenBook terbaru memiliki sertifikasi standar militer MIL-STD-810G. Dengan lolos uji produk ini, maka aku tak perlu khawatir untuk menyimpan laptop ke dalam tas bersama dengan benda lain. Mereka tak lagi merasa sesak di dalam tas yang selalu aku bawa kemanapun aku pergi.
        Ibarat kata, semua lini ZenBook tahan banting dalam setiap ragam situasi. Mau laptop tersebut jatuh dari ketinggian, terinjak oleh anak-anak, atau tertindih benda apapun sepertinya laptop tetap akan berfungsi dengan baik. Semua ujian ekstrem seperti uji suhu dan kelembaban sampai pada uji banting dan getaran telah berhasil dilalui. Rasanya, aku tak perlu uji nyali untuk meminang laptop ini.
       Aku jadi teringat tentang tragedi laptop lama yang layarnya pernah pecah karena laptop tersebut aku tempatkan di bawah bantal dan tanpa sengaja aku ketiduran di atas bantal tersebut. Saat itu, aku menghabiskan dana sebesar 1 juta rupiah untuk memperbaiki layar laptop saja. Semua itu pasti tidak akan terjadi lagi jika aku punya ZenBook. Aku bisa lebih tenang karena kekhawatiran terhadap laptop rusak tak lagi menghantui pikiran.
ASUS ZenBook menjadi laptop premium di kelas dunia

Keunggulan tiga lini ZenBook terbaru tak hanya sampai disitu. ASUS memberi kapasitas penyimpanan dengan menggunakan M.2 NVMe PCle SSD sebagai ruang bagi pengguna menyimpan banyak file penting. Dengan kapasitas sebesar 512 GB, pemuatan data pekerjaan semakin banyak. Ditambah lagi tersedia dukungan performa memori RAM LPDDR3 hingga 16 GB dan penyimpanan internal PCie SSD sampai 1 TB.
Aku yakin bisa lebih puas dalam transfer data-data yang ada di smartphone ke laptop ZenBook ini karena port konektivitas juga lengkap. Mulai dari HDMI, USB 3.1, MicroSD Card Reader, microphone-in atau headphone-out jack, dan lain-lain. Kesempatan aku untuk mengolah data semakin terbuka lebar. Disokong RAM besar dan port yang memudahkan pengguna.
standar baru laptop ultraportable

The World's Smallest 13, 14, 15 Inch Laptop

the world smallest laptop is ASUS ZenBook
Sebagai laptop premium yang paling ringkas di dunia, ada 3 hal juga yang aku suka dari ZenBook 13 UX333, ZenBook 14 UX433, dan ZenBook 15 UX533  yang mampu menghadirkan pengalaman visual tanpa batas karena menjadi standar baru untuk perangkat ultraportable. Adapun 3 hal favorit yang menarik versi Blogger Eksis terhadap laptop ini yaitu:

1.   Kamera
kamera laptop dari ASUS ZenBook terbaru
Bagi pengguna yang sering melakukan video call untuk berkomunikasi. Tentu sebuah webcam di bagian depan layar atas laptop wajib berfungsi. Pada seri ZenBook terbaru, ASUS mampu menyematkan kamera meski ukuran bezel-nya hanya 5,9 milimeter atau hanya sekitar setengah centimeter. Ditambah lagi kamera tersebut bukan kamera seperti pada laptop umumnya.
Kamera yang digunakan yaitu adalah 3D IR (Infra Red) HD camera yang mampu memindai wajah secara akurat bahkan dalam kondisi minim cahaya. Tentu saja kamera tersebut sudah terintegrasi dengan sistem Windows Hello yang memungkinkan kita masuk ke dalam sistem Windows 10 tanpa menggunakan password. Cukup pindai wajah dan kita bisa masuk ke dalam sistem secara langsung dan sangat cepat (face login).

2.   Keyboard
Kenyamanan dalam mengetik tentu harus aku perhatikan dalam menyelesaikan karya tulisan. Laptop yang tipis biasanya tidak mementingkan desain keyboard yang membuat pengguna senang. Berbeda hal dengan brand ASUS yang mampu memanjakan para pengguna.
Khusus ZenBook 13 UX333 dan ZenBook 14 UX433 telah dilengkapi numpad virtual yang bisa diaktifkan melalui tombol khusus. Saat tombol ditekan, numpad akan muncul pada touchpad menggunakan LED khusus dan menggantikan fungsinya. Touchpad ini akan menjadi alat navigasi dan kontrol untuk kursor saat kita tidak menggunakan mouse.
tampilan numpad virtual pada keyboard ASUS ZenBook terbaru

          ZenBook terbaru ini juga memiliki desain tombol keyboard yang cekung sedalam 0,15 mm sehingga mencegah jari kita terpeleset saat mengetik. Jarak antar tombol keyboard pun dioptimalkan dengan rancangan short distance hanya sejauh 1,4 mm saja. Para pengguna yang terbiasa mengetik dengan kekuatan 10 jari akan semakin terbantu pastinya.
Dengan jarak antar tombol yang pas bisa dibayangkan desain tersebut mampu mengurangi kondisi saltik (salah ketik) alias typo. Lebih asyik lagi karena pada model ZenBook terbaru ada keyboard backlit. Dengan kondisi keyboard itu, kita masih dapat mengetik meski dalam keadaan gelap.

3.   Baterai
 Pengguna seperti aku yang punya mobilitas kerja tinggi tentu bisa menggunakan perangkat ZenBook terbaru dengan leluasa karena baterai mampu bertahan cukup lama berkat baterai 3 cell 50Whrs. Baterai jenis lithium-polymer ini mampu bertahan hingga 14 jam untuk seri ZenBook UX333 dan UX433. Sementara untuk seri ZenBook UX533 bisa bertahan sampai 16 jam.
Durasi pemakaian bisa kita gunakan terus menerus untuk berselancar web. Dipastikan koneksi jaringan juga akan tetap berada dalam kondisi stabil karena telah didukung ASUS WiFi Master Technology. Kondisi demikian tentu diperlukan sekali bagiku yang sering bekerja diluar rumah dan jarang menemukan colokan daya arus listrik.
daya tahan laptop ASUS ZenBook 13, 14, dan 15 inch
          Tapi, apa laptop ini juga cepat terasa panas yaa jika digunakan nonstop terus menerus?

Aku pernah punya pengalaman dengan laptop yang lama. Laptop jadul itu memiliki suara kipas yang bising. Begitu dinyalakan, kipas akan berputar sehingga membuat distraksi sekitar. Mungkin faktor usia yang membuat suara itu mengganggu. Pernah ada teman sampai berpindah tempat hanya karena mendengar suara laptopku yang berisik.
        Konon kalau aku punya ZenBook terbaru tentu hidup aku tidak terusik. Hal ini dikarenakan jika laptop sudah mulai lelah, aku tak lagi pasrah karena ASUS menggunakan sistem pendingin yang terbaik di kelasnya. Sistem ini bisa menjaga suhu operasi tetap berada pada rentang yang nyaman. Di Zenbook series ini, ASUS coba menghadirkan pendingin dengan ketebalan 4 mm dan 75 bilah kipas. 
       Pengguna juga bisa mengatur sistem pendingin tersebut untuk beroperasi di mode Quiet Fan. Jadi, kita tak perlu khawatir terganggu dengan suara kipas saat menggunakan ZenBook terbaru. Sungguh bahagia sekali diriku jika bisa memiliki laptop dambaan seperti ini.

Blogger Eksis sedang mencoba Asus ZenBook terbaru

Jika membaca kembali tulisan dari atas, rasanya sudah lebih dari tiga keunggulan yang dimiliki. Hati ini sudah yakin terpana dengan segala pesona untuk segera memiliki ASUS ZenBook terbaru. Semua standarisasi yang aku tetapkan melebihi ekspetasi terhadap seri ZenBook terkini. Laptop menawan dengan desain ringan tentu sudah sesuai dengan harapan.


Sudah siapkan 2019 Pakai ZenBook?
spesifikasi produk dari ASUS ZenBook

2 komentar: