Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Pembatasan Iklan Rokok di Kota Layak Anak, Sawahlunto

Pembatasan iklan rokok di Kota Layak Anak
Target Iklan Rokok
(sumber: WHO Indonesia)

     Aku        : “Kata siapa merokok itu keren?...     
    Sepupu   : “Kata iklan rokok yang tadi dilihat di instagram . . .         
    Aku        : “Ah, masa sih! Rokok itu justru bisa buat kamu terlihat lebih tua tau.”
                   Sepupu   : “Tapi, Rafli pengen coba deh buat merokok.  
                    Biar macho aja gitu!!      
Aku           : “Rokok bukan buat percobaan. Kamu mau diserang sama penyakit mematikan
               (suasana hening)
     Percakapan di atas menjadi obrolan Blogger Eksis dengan sepupu yang baru berusia 15 tahun. Baginya, rokok bisa membuat lebih percaya diri. Padahal dibalik kemasan rokok sudah jelas tertulis bahwa “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan serta janin”. Maka, motif terselubung iklan rokok harus dipikirkan kembali dengan akal sehat.


Contoh visual iklan rokok di media sosial
Contoh visual iklan rokok di media sosial
(sumber: akun IG @lazone.id)
     Rokok itu candu. Rokok selalu berbahaya bagi kesehatan kita. Miris rasanya bila melihat anak-anak di bawah umur mulai mengonsumsi rokok. Seharusnya kita lebih sayang akan paru-paru yang ada didalam tubuh. Perilaku merokok pun terlihat mubazir alias tak ada manfaatnya.
  Pembahasan tentang rokok selalu bertemu dengan perdebatan panjang. Hal itu juga yang dilalui Kota Sawahlunto, Sumatera Barat saat membuat Peraturan Walikota (Perwako) Sawahlunto nomor 70 tahun 2019 terkait pelarangan dan pembatasan Iklan, Promosi, dan Sponsor (IPS) rokok. Proses perjalanan terbit kebijakan itu disampaikan melalui program radio Ruang Publik KBR episode “Strategi Daerah Terapkan Pembatasan Iklan Rokok” dalam edisi #putusinaja.
     Hadir dua narasumber dalam Ruang Publik KBR tersebut, yaitu:
  • Dedi Syahendry sebagai Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan, dan Perlindungan Anak dari Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
  • Nahla Jovial Nisa selaku Koordinator Advokasi Lentera Anak.
  Mereka memberi edukasi seputar fakta yang terjadi sehubungan dengan pembatasan iklan rokok terkini. Bukan hanya bicara tentang dampak, tetapi juga ada hal lain yang diungkap karena ketergantungan terhadap rokok susah disembuhkan. Terungkap pula siapa saja target dari iklan rokok yang diproduksi oleh industri kreatif atau agency.


infografis usia perokok pemula
Infografis usia perokok pemula
(sumber: Atlas Tembakau Indonesia 2020)


Grafik data terpaan iklan rock tinjauan media dari segi domisili
Grafik data terpaan iklan rokok tinjauan media berdasar domisili
(sumber: www.tcsc-indonesia.org)
       Selain dijuluki Kota Tua Warisan Dunia versi UNESCO, Kota Sawahlunto juga termasuk Kota Layak Anak sejak tahun 2013. Predikat ini diberi bagi kota yang mampu merencanakan, menetapkan, serta menjalankan seluruh program pembangunannya dengan berorientasi pada hak dan kewajiban anak. Kota Sawahlunto memang berkomitmen mencetak generasi unggul sehingga menjamin masa depan emas bagi anak-anak di kawasannya.
     Salah satu langkah yang dilakukan kota ini yaitu fokus mengkaji agar Sawahlunto menjadi Kawasan Bebas Asap Rokok. Dari 2015-2017, kajian itu dilakukan begitu panjang karena dilematis sekali untuk menegakkan peraturan tentang rokok. Di tahun 2018, Kota Sawahlunto coba mulai menolak sama sekali Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari iklan rokok. "Sawahlunto pun kehilangan 32 juta rupiah dari PAD tahunan iklan rokok tersebut," kata Dedi.

    Hal tersebut berlanjut di tahun 2019 sampai terbitlah Perwako yang melarang iklan, promosi, dan sponsor rokok dalam setiap kegiatan yang dilakukan di Kota Sawahlunto. Mungkin hal tersebut terasa berat bagi Pemerintah Daerah, tapi semua itu dilakukan untuk melindungi generasi bangsa untuk tidak merokok. Dengan tidak ada iklan rokok sama sekali dalam bentuk reklame, Kota Sawahlunto membuktikan komitmennya untuk menyelamatkan anak-anak dari bahaya rokok. Kota Sawahlunto pun pantas dianggap sebagai Kota Layak Anak.
    Bersama Forum Anak, sosialisasi selalu dilakukan untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Forum anak ini tentu diikuti oleh para pelajar dan kalangan anak-anak dari beberapa sanggar, kegiatan keagamaan, dan perkumpulan anak sesuai hobi. Forum anak ini juga terus dikembangkan pada setiap jenjang birokrasi pemerintahan daerah, seperti tingkat desa, kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten. Mereka selalu tampil berani menyampaikan aspirasi guna menuntut hak mereka sebagai anak. Forum Anak pula yang melakukan audiensi terhadap para stakeholder sehingga tercipta komunikasi dan interaksi antara anak-anak dengan Pemerintah Daerah. 
     Semangat penegakan aturan yang berlaku juga dilakukan dengan tegas. Satpol PP dan jajaran PemDa terjun langsung dalam kurun waktu tiga bulan sekali. Mereka menertibkan iklan rokok yang kadang masih dipasang oleh oknum nakal. Materi promosi langsung diganti dengan hal-hal informatif yang berguna bagi anak-anak. Spanduk (banner), baliho, dan izin keramaian untuk acara sponsor rokok pun selalu dicabut dan murni ditolak di kota Sawahlunto. Kota ini selalu mendapat dana promosi dari iklan-iklan lainnya sehingga menambah pundi pendapatan.
    Mengubah perilaku merokok memang butuh waktu. Ke depan, Pemerintah Daerah juga akan melarang bagi influencer Kota Sawahlunto yang aktif di media sosial untuk tidak mempromosikan rokok di akun yang mereka kelola. Muatan edukasi pun terus diperbaharui supaya kesehatan dasar dan kesejahteraan anak-anak bisa didapat tanpa ada unsur rokok didalamnya.


Desain logo forum Anak
Logo Forum Anak
(sumber: akun FB Forum Anak Kota Arang Sawahlunto)

     Peraturan dibuat untuk dipatuhi bukan dilanggar
    Apa yang dilakukan Kota Sawahlunto diapresiasi oleh perwakilan Lentera Anak. Selain Sawahlunto, ada 16 daerah lain yang sudah berkomitmen melarang iklan rokok. Anak-anak harus dijadikan sebagai pelapor dan pelopor supaya bahaya merokok bisa menyebar secara masif.
      Namun, Lentera Anak mengajak pendengar kembali melihat PP No. 109 tahun 2012. Peraturan baru membatasi saja, belum melarang iklan rokok secara nasional,” ujar Nahla. Peraturan ini seharusnya diamandemen sehingga ada pelarangan iklan rokok yang bersifat total seperti apa yang telah dilakukan oleh negara-negara lain di Asia Tenggara.


Regulasi terkait industri rokok
Peraturan kegiatan industri rokok yang berlaku di Indonesia
(sumber: Yayasan Lentera Anak)

       Peraturan-peraturan di atas memang sudah dibuat. Namun, banyak sekali industri rokok yang mengakali regulasi tersebut. Dalam penyelenggaraan sponsorship, mereka jelas melanggar. Terbukti, nama merek dagang dan logo produk tembakau tetap dipergunakan sebagai brand image yang ditujukan untuk mempromosikan produk rokok.

      Kita harus sadar bahwa motif dari iklan rokok bukan diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah merokok, melainkan iklan dituju bagi para perokok pemula. Iklan rokok terus bergerilya menonjolkan segi heroik, maskulin, dan visual serba kekinian. Apalagi iklan tersebut mudah beredar pada platform media sosial sehingga mudah diakses kapan saja oleh anak-anak yang tak berdosa. Inilah fenomena sesungguhnya karena tidak ada asap kalau tidak ada api.
    Anak-anak sebagai target iklan rokok menjadi calon konsumen yang mudah dipengaruhi. Mereka terlalu penasaran untuk coba hal-hal baru dan mudah sekali dipengaruhi oleh lingkungkan. Dibutuhkan awareness bersama supaya iklan rokok dilarang sehingga pelarangan menjadi cara ampuh untuk cetak generasi emas atau masa depan anak-anak Indonesia. 
    Apalagi Instagram juga melarang tidak boleh mengiklankan produk rokok, narkoba, dan sebagainya melalui platform media sosialnya. Kalau sudah begitu, kita pun harus ikut aktif sebagai pegiat media sosial  untuk  melaporkan akun-akun yang mempromosikan produk rokok. Kondisi demikian membuat promosi rokok bisa diawasi secara bersama.

     Tolak Jadi Target Iklan Rokok


   Kita harus lebih jeli melihat industri rokok yang semakin cerdas memasukkan unsur-unsur kegiatan yang seolah anti rokok, namun ternyata dibalik konten tersebut ada promosi rokok sebagai modusnya. Penegasan regulasi terhadap rokok harus dilakukan secara berkesinambungan. Jangan buat anak-anak sebagai korban dari iklan.
    Apalagi Indonesia mendapat bonus demografi yang begitu tinggi. Anak-anak diharap bisa menjadi generasi emas Indonesia di tahun 2045. Visi tersebut dipersiapkan supaya Indonesia bisa unggul, maju bersaing dengan bangsa-bangsa lain, dan kritis dalam mencari solusi persoalan bangsa.
     Ingat, anak merupakan aset jangka panjang. Hak anak untuk tumbuh dan berkembang dalam lingkungan sehat harus segera direalisasikan. Pemenuhan hak anak sejak dini menjadi investasi bagi daerah ke depan. Hal itu bisa beriringan sesuai dengan pendidikan yang disesuaikan tuntunan zaman. Menjadi Kota Layak Anak pun bukan lagi impian sulit setiap daerah. 
  Larang iklan rokok sekarang juga. Kita harus jauhi kebiasaan merokok supaya bisa hidup lebih mapan. Indonesia bisa bangkit menuju perspektif masa depan. Keberhasilan Indonesia sebagai negara berdaulat, maju, adil, dan makmur berada di tangan anak-anak penerus bangsa. Say No To Smoke!

Tolak Jadi Target Iklan Rokok

"Aku sudah berbagi pengalaman pribadi untuk #putusinaja hubungan dengan rokok atau dorongan kepada pemerintah untuk #putusinaja kebijakan pengendalian tembakau yang ketat. Kamu juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog serial #putusinaja yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Indonesian Social Blogpreneur ISB. Syaratnya, bisa kamu lihat lomba blog #putusinaja"

16 komentar:

  1. Saya pernah kecanduan rokok saat kelas 2 sampai kelas 1 sma. Jika saja saat itu saya gk dilarang ibu ku, pasti saat ini saya masih merokok.

    BalasHapus
  2. Saya merokok jika mati, Rokonya saya hidupkan kembali. Hehe

    Panjang umur untuk orang baik yang memperjuangkan bahaya rokok pada anak.

    BalasHapus
  3. Min kalo kita berhenti merokok,,,apakah paru2 kita bentuk nya sama dengan perokok pasif?

    BalasHapus
  4. emang sesuatu hal yang secara instan enak tapi belum nampak efek buruk jangka panjangnya itu susah buat diperingati ya

    BalasHapus
  5. Sudah jelas tulisannya ROKOK DAPAT MEMBUNUHMU ayooo lawan

    LITERACY MILITER

    BalasHapus
  6. Untunglah jika di Sawah Lunto pemerintahnya memiliki inisiatif demikian. Artinya mereka sadar betapa berbahayanya rokok. Patut dijadikan teladan untuk daerah yg lain

    BalasHapus
  7. Senang rasanya apabila iklan rokok tidak dipertontonkan. Aneh aja rasanya apabila ada anak kecil yang merokok, tetapi masih sd yang belum bekerja...

    BalasHapus
  8. Saya pribadi merasakan bagaimana berada di dalam keluarga yang perokok sekaligus tidak merokok. Ayh perokok berat dan aku sering menjauh saat beliau merokok karena saya enggak kuat sama asapnya. Sementara suami alhamdulilah enggak merokok dan saya merasa lebih nyaman tanpa ada gangguan asap dan batuk-batuk karena rokok. Baiknya rokok memang harus dihindari daripada telanjur menyukai.

    BalasHapus
  9. Merokok bukanlah hal keren memang banyak anak - anak yang beranjak menjadi remaja menganggap merokok merupakan hal keren dan ini hal yang sangat ironis.

    BalasHapus
  10. Sebenernya bagus nih langkah buat pembatasan iklan rokok di daerah daerah Indonesia.. Namun, saya juga kepikiran bagaimana pendapatan Indonesia nantinya ya. Apakah bakal ada pengganti dari industri rokok.. Secara, pendapatan Indonesia melalui industri rokok termasuk penyumbang terbesar

    BalasHapus
  11. Kebijakan bagus dan tegas, tp nanti terpaannya jg lumayan kuat,
    Soalnya jd target iklan industri rokok.
    Pemimpinnya jg kudu kuat, cermat dan hati hati.

    Tio
    iotoMagz

    BalasHapus
  12. Padahal sudah jelas rokok itu sangat tidak bagus untuk kesehatan tubuh

    BalasHapus
  13. Merokok memang suatu hal yg dilematis bagi negara, mau ditutup kawatir cukai berkurang ...mau belajarlanjut ya ...!!

    BalasHapus
  14. Iklan rokok, paling kontra jika ditanyangkan ditv swasta walau dilihatkan dampaknya tapi masih aja banyak penggunanya

    BalasHapus
  15. memang rokok itu merugikan bagi semua orang, terutama yang menghirup asap dari rokok itu sendiri

    BalasHapus
  16. Merokok dapat membunuhmu, tulisan ini ditujukan bagi orang yang mau membaca dan berfikir. 😄

    BalasHapus