Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Perjalanan Naik Kapal Ferry yang Aman dan Nyaman



Waktunya Blogger Eksis jalan-jalan. Melalui postingan ini, aku mau cerita tentang pengalaman asyik saat naik Kapal Ferry. Pastinya perjalanan ini dilakukan bersama dengan keluarga karena memang mama itu berasal dari Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Saat aku dan keluarga menjelajah Pulau Sumatera, secara otomatis harus menyeberangi selat Sunda untuk sampai di kampung halaman nun jauh disana.

          Perjalanan dengan kapal Ferry sudah aku lakukan sejak kecil. Tapi, aku tak terlalu ingat saat umur berapa. Hanya pernah melihat foto kenangan di dalam kapal ferry zaman old. Duh, foto itu entah kemana yaa.

Dari rumah, kami sekeluarga naik mobil pribadi. Kami harus menuju Pelabuhan Merak agar bisa menyeberang ke Pelabuhan Bakaheuni. Untuk masuk ke dalam kapal, mobil yang sudah tiba di Pelabuhan Merak harus tertib mengantre. Ramai antrean akan terlihat saat musim liburan atau mudik lebaran. Intinya, kita harus tetap sabar dan biarkan mobil itu masuk kapal sesuai dengan gilirannya.

Bagi aku, perjalanan menggunakan Kapal Ferry itu lebih seru jika dilakukan pagi hari atau sore hari. Yup, supaya aku bisa merasakan golden moment alias waktu matahari terbit yang biasa disebut sunrise atau saat matahari terbenam yang dikenal dengan istilah sunset

          Lagipula kalau menyeberang di malam hari, angin terasa kencang dan air laut sering pasang. Kalau sudah seperti itu, aku tak akan bisa menikmati pemandangan. Biasanya aku hanya memilih tidur selama perjalanan hingga tiba di dermaga pelabuhan tujuan.

Untung saja aku dan keluarga tidak ada yang pernah mabuk laut. Kadang mama sering antisipasi juga agar sebelum perjalanan mengonsumsi obat anti mabuk.

Lama perjalanan untuk menyeberang selama 2-4 jam. Banyak orang yang menghabiskan waktu untuk tidur atau bermain gadget kesayangan. Beberapa diantaranya, aku lihat membawa laptop dan telah mempersiapkan tontonan DVD untuk menemani selama perjalanan. Apalagi dibeberapa bagian kapal tersedia colokan. 

         Sementara penumpang kapal lain ada yang sibuk membuka ponsel pintarnya. Entah apa yang mereka lakukan. Tapi, aku pastikan lama-kelamaan aktivitas itu justru membosankan, terutama jika susah sinyal saat berada di tengah lautan.

Blogger Eksis bukan tipe orang yang betah diam begitu saja selama perjalanan. Bukan karena tidak sabar, tapi banyak hal yang bisa aku telusuri pada dek kapal sebelum tiba di pelabuhan yang dituju.

Jika kondisi penumpang kapal terlalu ramai, aku justru memilih masuk ke ruang eksekutif untuk sekedar membaca buku sambil menikmati makanan ringan yang telah dipersiapkan. Biasanya, penumpang yang masuk ke ruang ini akan dikenakan biaya tambahan Rp 10.000 per orang.

Di ruangan yang dilengkapi dengan mesin pendingin alias AC sudah tersedia beberapa sofa yang telah diatur sedemikian rupa. Penumpang bebas memilih sofa yang masih kosong. Beberapa sudut juga terlihat televisi yang memutar tayangan dari berbagai channel pilihan.

   Fasilitas dalam Kapal Ferry yang masih butuh perhatian yaitu kamar mandi. Beberapa kamar mandi kadang tidak memiliki pintu dan aroma tercium jorok. Perawatan kebersihan kadang diabaikan sehingga bisa saja kita dapat kapal yang tidak sesuai dengan standar kelayakan.

   Oia, pengalaman paling unik naik Kapal Ferry itu bisa melihat fenomena anak logam loh. Biasanya, sebelum kapal berangkat atau merapat di dermaga pelabuhan tujuan, para anak logam berenang di permukaan laut. Mereka mengharap para penumpang kapal bisa melempar uang logam supaya mereka bisa ambil uang tersebut sambil berenang. Lucu sih! seperti kita sedang memberi makan lumba-lumba atau ikan di lautan gitu. Lumayan lah untuk hiburan sesaat.

Sebelum mengakhiri kisah ini, Blogger Eksis mau berikan tips supaya kamu bisa tetap asyik melakukan perjalanan menggunakan Kapal Ferry. Silakan disimak:

1. Perhatikan jadwal keberangkatan
Ini menjadi hal penting agar kamu bisa mengatur waktu sesuai jadwal acaramu.

2. Estimasi waktu sampai di pelabuhan tujuan
   Ketika kapal akan mendekat ke dermaga, para penumpang akan mendapat pemberitahuan melalui suara yang berasal dari speaker di setiap sudut ruang. Jika sudah mendengar hal ini, kita harus segera kembali ke mobil untuk bersiap keluar. Jangan sampai telat karena bisa menghambat penumpang lain yang juga ingin keluar.

3. Bayarlah tiket
     Harga untuk naik Kapal Ferry tergolong murah meriah. Bayar tiket sesuai ketentuan yang berlaku yaa.

4. Persediaan P3K
Meski kamu bukan tipe orang yang hobi mabuk laut, kamu tetap harus mempersiapkan perlengkapan pertama pada kecelakaan. Jika tidak punya kotak P3K, kamu bisa membawa perlengkapan ringan saja seperti koyo, minyak kayu putih, atau persediaan kantong plastik.

5. Bawa bekal makanan
Di dalam kapal biasa tersedia nasi bungkus atau mie instan kemasan dengan harga yang ditawarkan berkisar antara Rp 15.000 sampai Rp 25.000. Jika kamu memang hobi ngemil, ada baiknya kamu bawa cemilan sendiri. Tapi ingat yaa, kamu juga harus tetap menjaga kebersihan kapal setelah makan. Jangan buang sampah kemasan sembarangan!

6. Persiapkan teman perjalanan
Teman perjalanan yang dimaksud bukan yang berbentuk manusia apalagi makhluk halus. Selama perjalanan, kamu bisa bawa buku bacaan, ipod, majalah, kartu Uno, atau segala hal yang kamu sukai dan bisa digunakan untuk menemani waktu perjalananmu.

7. Cek informasi di ASDP Indonesia Ferry
Sebelum keberangkatan, pastikan kamu telah melihat jadwal kapal dengan teliti. Jika kamu juga butuh informasi lebih lanjut, kamu bisa hubungi media sosial @ASDP191, web indonesiaferry.co.id, call center ASDP 191/021-191, atau SMS ke 0812 93 93 1000.

8. Berdoalah sebelum masuk kapal supaya selamat sampai tujuan

Silakan diamalkan tips di atas. Nikmati gugusan pulau sepanjang jalur laut yang kamu tempuh, niscaya kamu tidak akan lelah selama perjalanan naik Kapal Ferry sehingga semua terasa aman dan nyaman. #AsyiknyaNaikFerry

Tidak ada komentar:

Posting Komentar