Apa diantara para pembaca ada yang pernah menonton film dokumenter berjudul Chasing Coral? Beberapa hari lalu, aku baru menyaksikan film yang telah dirilis sejak tahun 2017. Film berdurasi 93 menit tersebut berisi fakta tentang realita perubahan iklim global yang berdampak bagi terumbu karang.
Kamu tahu kan, kalau terumbu karang itu termasuk dalam golongan makhluk yang sensitif (seperti si doi kalo lagi PMS!). Terumbu karang mudah sekali mati saat kenaikan suhu bumi semakin memanas. Lantas, laut akan berubah menjadi lingkungan tidak sehat. Dibutuhkan upaya peningkatan kesadaran terhadap keberlanjutan ekosistem laut.
Keterkejutan ku bertambah setelah menonton. Aku sadar bahwa laut Indonesia juga terancam. Hamparan terumbu karang yang ada di laut kita sudah banyak yang rusak. Bahkan terumbu karang diprediksi bisa punah pada tahun 2050 sebagai dampak dari perubahan iklim.
Ku lihat ibu pertiwi
sedang bersusah hati
air matamu berlinang
mas intanmu terkenang
sedang bersusah hati
air matamu berlinang
mas intanmu terkenang
hutan, gunung, sawah, lautan
simpanan kekayaan
kini ibu sedang susah
merintih dan berdoa.
simpanan kekayaan
kini ibu sedang susah
merintih dan berdoa.
Ibu pertiwi memiliki laut yang menjadi tempat tinggal seperti rumah yang kita huni. Kecintaan terhadap laut tentu sama hal dengan rasa sayang yang kita limpahkan terhadap ibu. Belajar dari alam dan lingkungan membuatku sering menemukan makna filosofi hidup supaya lebih bijak.
Indonesia disebut negara kepulauan karena 2/3 wilayahnya merupakan lautan. Belakangan isu-isu tentang laut dan pesisir sudah sering digaungkan terutama yang paling krusial seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Fenomena tersebut bisa mengancam keberadaan terumbu karang yang rentan mengalami polusi laut.
Padahal terumbu karang bisa menjadi keindahan bawah laut yang bisa kita selami. Ada pesona tersembunyi dari terumbu karang yang memiliki manfaat untuk keberlangsungan makhluk hidup di laut. Hakikat ekosistem terumbu karang ini disorot sebagai habitat utama terpenting untuk perikanan, wisata pantai, dan adaptasi perubahan iklim.
Terumbu karang merupakan biota tertua yang terbentuk sejak 450 tahun silam. Karang adalah bentukan hewan kecil yang hidup dalam semacam cawan yang terbentuk dari kalsium karbonat yang biasa disebut polip karang. Jutaan polip-polip ini membentuk struktur dasar dari terumbu karang.
Di perairan laut yang memiliki suhu 210 – 290 C terumbu karang dapat tumbuh. Jika suhu berada di atas itu tetap tumbuh. Hanya saja pertumbuhannya tergolong sangat lambat. Maka dari itu, terumbu karang lebih banyak ditemukan pada wilayah perairan tropis dan daerah sub tropis.
Sebagai pelindung ekosistem pantai, terumbu karang akan memecah dan menahan energi gelombang sehingga mencegah terjadi abrasi dan kerusakan di sekitarnya. Terumbu karang juga sering disebut rumah bagi ragam makhluk hidup di laut. Banyak hewan laut dan tumbuhan yang berkumpul untuk mencari makan, membesarkan anaknya, dan berlindung. Jika terumbu karang mati, maka ikan-ikan di laut mulai bermigrasi.
Ekosistem laut mati
Biota laut tak bisa hidup sendiri
Laut hanya tersisa air asin semataAkankah tangisan ibu pertiwi semakin mereda?
Jika dikaitkan dengan kepentingan manusia, terumbu karang memiliki peran sebagai sumber daya yang berpotensi menjadi modal mata pencaharian khususnya para individu yang bekerja sebagai nelayan. Profesi nelayan yang bertugas menangkap ikan membutuhkan terumbu karang sebagai tempat ikan-ikan bersemayam. Diperkirakan terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan ikan hingga 25 ton ikan per tahun.
Masih banyak manfaat lain dari terumbu karang yang dapat diurai dalam kehidupan. Namun, manfaat itu sering diabaikan oleh manusia. Banyak manusia yang menginjak terumbu karang seenaknya. Mereka mengancam keberadaan terumbu karang tanpa berpikir efek berkepanjangan yang bisa merugikan manusia itu sendiri.
Sebagai manusia, kita harus sadar bahwa terumbu karang merupakan rumah bagi para hewan laut. Terumbu karang sangat berharga. Ia menjadi struktur makhluk hidup yang tertua di bumi. Ia hanya tumbuh beberapa sentimeter saja per tahun sehingga karang yang ada di Indonesia saat ini bisa saja sudah berada pada usia sekian juta tahun. Maka, terumbu karang harus menjadi sumber kekayaan alam dan masa depan Indonesia.
Menurut riset yang dikutip dalam Laporan Konservasi Dunia, ekosistem terumbu karang menjadi habitat lebih dari 25% spesies ikan laut. Bahkan terumbu karang yang hanya menutup 0,1% bagian dari dasar laut bisa menghasilkan miliaran dolar Amerika Serikat setiap tahun. Dengan begitu terumbu karang memang bukan hanya bermanfaat untuk binatang laut saja, tetapi juga bagi kehidupan di daratan.
![]() |
Komitmen Indonesia untuk kelola terumbu karang
(base on Our Ocean Conference ke-5 tahun 2018 di Bali)
|
Semoga saja bangsa Indonesia terus melanjutkan upaya untuk perkuat kerja sama dalam konservasi dan pengelolaan terumbu karang serta mencegah dampak perubahan iklim dengan membangun ketahanan terumbu karang. Peran semua pihak dibutuhkan agar program yang direncanakan bisa berkelanjutan.
Terumbu karang harus dijadikan warisan bersama untuk semua generasi. Indonesia harus mampu menanggulangi ancaman kepunahan terumbu karang agar tidak berakibat bagi masyarakat dan lingkungan. Tak hanya sebatas mimpi, tapi hal ini bagai resolusi yang memberi arah bagi kebijakan dan pengelolaan terumbu karang dalam konteks agenda pembangunan 2030.
Ayo! kita jaga laut kita seperti kita menjaga ibu kita sendiri. Pertambahan usia tak membuat pesona laut kian memudar. Keramahan alam di laut membuat kita selalu tertarik untuk kembali. Entah sendiri atau bersama orang-orang yang kita cintai. Momen-momen berharga akan tercipta jika laut bersih sebagai latar tempatnya.
Salah satu cara sederhana untuk menjaga laut tetap bersih yaitu dengan tidak membuang sampah sembarangan karena kasihan jika sampai hewan laut memakan sampah yang menyerupai makanannya. Selain itu, kita juga bisa mendukung terwujud solidaritas, keadilan, keberlanjutan dan teladan perikanan, pengelolaan jejaring kawasan konservasi laut yang efektif, serta memastikan berakhir tangkapan ikan berlebih, dan terus melestarikan keanekaragaman hayati laut.
Melalui tulisan sederhana ini, Blogger Eksis ingin mengajak siapa saja untuk tidak mencemari ekosistem yang ada di bawah laut. Jaga laut kita demi terumbu karang untuk tetap eksis. Menjaga berarti memulihkan, menyelamatkan, melestarikan, dan memanfaatkan secara bertanggung jawab, berkelanjutan, dan berkeadilan.
Ubah mindset kita saat traveling untuk kesenangan semata. Jangan buat air laut menjadi keruh hanya karena sampah yang terbawa dari orang-orang kota. Semoga seluruh pihak termasuk Pemerintah juga bersungguh-sungguh dalam menjaga potensi kelautan yang ada di wilayah kewenangannya. Selamatkan laut kita demi menjaga terumbu karang sebagai warisan lintas generasi.
Sudah seberapa pedulikah kita menjaga lingkungan sekitar?
So, keep your green behavior gengs!!!
Hmm refleksi kembali dg utk tdk membuang sampah sembarangan krn bisa merugikan biota laut. Salut dg aktivis laut yg selalu menjaga kesehatan dr terumbu karang dan biota lainnya.
BalasHapusSemoga bisa tercerahkan ya kak. Yuk, kita jaga terumbu karang dengan semampu kita ^^
HapusSemoga semakin banyak yang peduli dengan kelestarian terumbu karang di Indonesia, kalau aku lihat sih sudah mulai banyak yang peduli dengan hal ini
BalasHapusAmin.
HapusKepedulian itu juga harus kita mulai dari diri sendiri supaya bisa menjadi inspirasi bagi yang lain*
Iya sih sy juga paling gk suka klw pantai banyak sampahnya, terutama plastik. Mau berenang, tapi udah ilfeel duluan..
BalasHapusSemoga sekarang orang-orangnya sadar dan tidak membuang sampah sembarangan.
Amin
Nah, itu dia.
HapusAwalnya mau ena ena berenang di pantai. Eh, ketemunya sama sampah lagi aja. Mending ketemu sama ikan duyung ya, Mas :D
Soal sampah di laut ini PR banget yaaaa :( BTW, soal terumbu karang hmmmm masalahnya kyknya di edukasi juga, selain krn ada oknum nakal yang merusak terumbu karang. Soalnya di daerah2 itu terumbu karang emang ada yang diambilin buat mata pencaharian, mungkin jg krn bener2 gak tau. Di sini kyknya pentingnya peran pemerintah buat edukasi dna melakukan penjagaan di terumbu2 karang ya... imho lho :D
BalasHapusYa gitu deh kak.
HapusKadang banyak pihak yang tak bertanggung jawab sih. Tapi, kita harus kembalikan lagi fungsi dari terumbu karang itu seperti apa :)
Aku kalau ke pantai dan ke tempat lain ya tetep coba gak buang sampah sembarangan. Pernah lihat di TV soal konservasi terumbu karang, kebangbiakin juga. Tapi belum pernah lihat secara langsung
BalasHapusTidak buang sampah ke pantai memang langkah mudah yang harus kita biasakan. Semoga bisa selalu diamalkan ya kak*
HapusUlah manusia yang merugikan biota laut emang enggak bisa disingkirkan, tapi fakta bahwa sekarang semakin banyak yang peduli terhadap masalah ini juga cukup membahagiakan. Semoga aja, perlahan manusia-manusia terus bergerak menuju perubahan yang baik agar enggak melulu merugikan makhluk hidup lain di sekitarnya.
BalasHapusSetuju banget kak.
HapusSesama makhluk hidup dan lingkungan kan harus ada simbiosis mutualisme sehingga kehidupan bisa tercipta selaras, serasi, dan seimbang..
Kalau lihat orang yang diving di bawah laut, suka deh dengan pemandangan laut yang indah, makanya penting sekali ya menjaga biota laut, bukan sekadar sebagai pemandangan indah, tapi juga sebagai tempat tinggal makhluk laut
BalasHapusBetul kak.
HapusAku juga pernah snorkeling kan. Pas lihat terumbu karang dan biota yang ada di bawah laut itu indah sekali. Auto suka!!
Walau belum pernah menyelam di laut, keindahan lautan dan terumbu karangnya membuat mata senang melihatnya. Apalagi jika biota laut seperti terumbu karang dapat hidup sehat tnpa ada sampah2 itu yg merusak hidup mereka
BalasHapusJadi bukan PR buat diri sendiri tapi PR bersama utk menjaga harta milik ibu Pertiwi ya mas
Reminder banget dah
Yeay.. Menjaga keindahan laut dengan segala isinya memang jadi tanggung jawab bersama.
HapusAnggap saja kita sedang merawat ibu kandung kita*
film yang perlu ditonton buat kita semua terutama yang hobi leburan ke laut dan pantai. jangan sampai tereksploitasi harus tetap dijaga supaya ekosistem tetap sehat dan menjadi pariwisata berkelanjutan. penasaran ama filmnya
BalasHapusSelamat menonton film dokumenternya kak.
HapusLiburan di laut boleh ngapain aja ya. Asal jangan eksploitasi keindahan laut dengan merusaknya..
Sebagai pecinta laut dan penyuka snorkeling, aku sedih deh liat diagram tadi, artinya masih banyak terumbu karang yg dalM keadaan tidak baik, hiks..
BalasHapusIdem kak. Aku juga terkejodh saat menemukan fakta seperti itu. Semoga saja bisa dapat data terbaru dan ada perubahan ya supaya terumbu karang kita kembali dalam kondisi normal.
HapusKasihan banget ya kekayaan laut kita punah kalau terumbu karang terancam peradabannya. Enak nih sesekali snorkling melihat kekayaan laut.
BalasHapusBetul kak. Padahal terumbu karang bisa jadi potensi dari Indonesia yang tak ternilai.
HapusMau snorkeling coba main ke Kepulauan Seribu aja yang deket..
sayang banget ya trumbu karang yang sangat indah itu udah mulai banyak yang hancur, sedih deh jadinya.. aku jadi penasaran sama filmnya juga nih kak
BalasHapusPuk puk puk buat kak Yesi.
HapusSupaya tidak sedih coba kita resapi filmnya dan mulai kita jaga terumbu karang yang ada sebagai bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan*