Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Surat untuk Menteri Perhubungan

Di masa new normal ini lebih baik aman dahulu produktif kemudian

Jakarta, 13 Juni 2020
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
        Salam hormat. Bagaimana kabar Bapak Menteri Perhubungan? Teriring doa semoga Allah SWT senantiasa melindungi Bapak Budi Karya Sumadi beserta jajarannya dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya.
     Perkenalkan, Blogger Eksis hanya bagian dari Transmate yang sering menggunakan transportasi publik. Bagiku, salah satu bidang penggerak perekonomian yang penting saat ini yaitu sektor transportasi. Mobilitas untuk bekerja  telah menjadi aktivitas masyarakat luas dalam keseharian. Izinkan aku ingin menyandarkan harapan kepada Menteri Perhubungan supaya transportasi umum tetap aman, nyaman, dan terjangkau setelah masa new normal.

    Wabah Corona yang berkepanjangan telah menelan ribuan nyawa. Hal ini membuat banyak perubahan dalam berbagai lini kehidupan. Berbagai pola hidup sehat gencar dilakukan, tapi masih banyak diantara kita yang mengabaikan.
    Memang hal itu yang harus disadari bahwa perubahan bisa bawa dampak positif maupun negatif. Dampak buruknya tentu ancaman kesehatan. Kalau kita memaksa beraktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan, infeksi Covid-19 akan semakin parah. Bukan tidak mungkin kita harus jalani karantina selama 14 hari. Hal seperti itu sebagai antisipasi penularan virus Corona kepada orang lain. Kita juga bisa mendapat sanksi sosial.
   Dampak baiknya, orang-orang lebih memperhatikan kesehatan baik dari dalam maupun luar tubuh. Pakai masker, jaga jarak, etika batuk, cuci tangan pakai sabun, konsumsi makanan higienis, olahraga untuk perkuat antibodi, menjaga kebersihan rumah, dan lebih waspada dalam setiap aktivitas. Semua itu wajib dilakukan walau terasa sulit.
adaptasi kebiasaan baru

    Ketidakpastian yang dibawa oleh wabah ini tentu mengantar kita pada adaptasi kebiasaan baru (AKB). Kebiasaan pertama yang aku cermati untuk sektor transportasi yaitu jaga jarak dan hindari kerumunan. Contoh, antrean saat membeli tiket bus transJakarta, kereta api, kapal laut, atau pesawat terbang kadang begitu ramai tak terbendung. Banyak individu yang terburu-buru karena dikejar waktu membuat kondisi antrean tidak teratur, baik di terminal, stasiun, pelabuhan, maupun bandara. Jalur antrean tersebut bisa saja menjadi momen penularan Covid-19 antar manusia. Kondisi antrean yang ramai juga bisa membuat orang lain cemas.
      Sudah selayaknya Menteri Perhubungan membuat kebijakan budaya antre yang ketat. Hal ini dilakukan supaya antre bisa menjadi perilaku masyarakat yang lebih santun dan tertib. Hidupkan kembali bahwa kesabaran itu pasti karena setiap antrean akan mendapat giliran untuk dilayani.
       Selain itu, aku berharap Menteri Perhubungan mampu mengandalkan kemajuan teknologi untuk semua sistem transaksi penggunaan transportasi. Hal ini diperlukan agar masyarakat bisa beralih pada cashless society (gerakan masyarakat non-tunai). Kebiasaan baik ini harus dilakukan sejak dini supaya bisa mengurangi peredaran uang palsu.
      Dari antre, polemik asap rokok juga terus meneror para pengguna transportasi publik. Penyebaran asap yang tak mengenal situasi dan kondisi tersebut bisa membuat banyak perokok pasif semakin bertambah jumlahnya. Apalagi perilaku merokok memang sebaiknya dihindari karena bisa menurunkan imunitas tubuh. Sampah puntung rokok pun sering menjadi pemandangan tak elok dibeberapa failitas umum.
    Bukan cuma new normal, tetapi juga harus ada new habbit. Perilaku merokok erat hubungannya dengan Covid-19 saat ini. Dalam rokok, diketahui ada zat-zat kimia berbahaya yang bisa menyebabkan kanker dan mudah masuk ke dalam aliran darah untuk mencapai organ-organ tubuh. Kebiasaan merokok terus menerus bisa merusak respons imun yang ada. Itulah gambaran singkat perilaku merokok yang bisa meningkatkan infeksi Covid-19 dan komplikasinya.
     Harapan saya bagi Menteri Perhubungan mampu mengoptimalkan peraturan Kawasan Dilarang Merokok selama berada di terminal, bandara, stasiun, pelabuhan, dan didalam transportasi umum. Meski beberapa daerah telah membuat peraturan tentang pengendalian pencemaran udara, nyatanya sanksi masih belum diterapkan. Padahal setiap warga negara berhak atas lingkungan yang bebas dari asap rokok.
    Beberapa titik di bandara, terminal, stasiun, dan pelabuhan ada baiknya juga ditempatkan wastafel. Aliran air bersih dan sabun harus terpenuhi guna menunjang tren kebiasaan baru saat cuci tangan. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya pencegahan virus Corona bila saat bepergian ada yang lupa membawa hand sanitizer.
     Dipastikan pula keran air yang ada pada wastafel maupun beberapa spotpenumpang transportasi umum lebih sering disemprot dengan disinfektan. Bila memungkinkan, pilih wastafel yang memiliki sensor otomatis tanpa sentuhan keran. Hal ini akan mengurangi risiko penularan Covid-19. Jika tangan masih kotor lalu terpapar virus Corona, bukan tak mungkin tangan yang memegang wajah bisa terkontaminasi kuman berbahaya.
   Selain pengadaan wastafel, coba anjurkan para petugas layanan transportasi untuk mengenakan pelindung wajah atau face shield. Aku melihat face shield sebagai tren baru dalam berpakaian. Face shield dianggap cukup efektif untuk melindungi area mata, hidung, dan mulut yang jadi tempat sensitif masuknya virus Corona. Face shield pun bisa disterilisasi dan dibersihkan dengan mudah sehingga bisa digunakan kembali.
    Jika semua sudah terpenuhi, ada satu harapan terakhir yang aku sampaikan melalui surat ini. Tolong Menteri Perhubungan juga melakukan adaptasi dalam birokrasi. Jangan buat masyarakat bingung dengan kebijakan yang berubah-ubah atau benturan kepentingan yang tidak berpihak pada publik. Kalau hal itu masih dilakukan lagi, maka kesiapan diri menghadari new normal akan semakin tak terkendali. 
    Dibalik semua ketidakpastian yang dibawa oleh wabah ini, banyak pembelajaran baru yang didapat dalam pola hidup keseharian. Adaptasi diri dengan kebiasaan baru semakin erat tentu berhubungan dengan teknologi (digital atau virtual). Semoga Menteri Perhubungan bisa terus berkomitmen untuk gerak lebih cepat dalam berbenah melakukan perbaikan sektor transportasi. Utamakan keselamatan dan kesehatan sehingga seluruh masyarakat bisa #AmanProduktif untuk menjalani kebiasaan baru. 
    Jangan sampai Pemerintah gagal menumbuhkan “sense of crisis” di dalam masyarakat. Ekonomi sudah sulit dan kebutuhan mendesak. Pergerakan ekonomi yang harus kembali dilakukan melalui new normal tak boleh membuat ledakan pandemi makin tak terbendung. Kalau sudah begitu, ekonomi bisa semakin runtuh.

belajar dari pandemi di masa new normal

    Mari, ambil hal baik di masa PSBB transisi ini. Jaga kesehatan diri dan lingkungan sekitar. Positifkan selalu pemikiran supaya tidak panik dan berlebihan dalam menyikapi informasi. Bersikaplah rasional untuk saling menjaga supaya tak menambah kekhawatiran baru.
      Kita tahu bahwa Covid-19 tak bisa diprediksi kapan selesai. Selama keadaan seperti ini, banyak kebiasaan baru yang kita jalani. Kebiasaan baru tersebut harus diadopsi sebagai perilaku hidup bersih dan sehat.
     Semoga setelah new normal berlalu, kemacetan juga tak lagi menjadi masalah transportasi. Dengan adanya imbauan #dirumahsaja, lalu lintas tak sepadat seperti biasanya. Bila memang harus keluar rumah untuk jarak dekat, tidak ada salahnya kita memilih jalan kaki atau bersepeda sebagai perilaku hidup sehat yang ramah lingkungan. 
     Beragam rasa berkecamuk dalam diri. Semua harapan yang telah ditulis hanya deskripsi dari realita yang terjadi. Aku yakin Menteri Perhubungan merupakan sosok penebar kebaikan sehingga mau melihat, mendengar, dan merasakan situasi baru seperti ini.
    Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, engkau menjadi harapan yang bisa menjadikan kami semangat untuk produktif di masa pandemi ini. Aku berharap engkau bisa mewujudkan harapan dan selalu dicintai oleh seluruh Kawula Moda dimanapun berada. Demikian surat ini ditulis. Semoga kebaikan senantiasa menaungi kita bersama.
            Stay productive and healthy!! 
            Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Harapan transportasi dari Blogger Eksis

18 komentar:

  1. Semoga surat ini nyampe ke Menteri Perhubungan yah kak. Dan aku setuju banget sih bahwa kita gak hanya harus siap menjalani era new normal tapi kita juga harus bisa berasaptasi dengan new habit ( kebiasaan baru ). Sehat2 selalu kk Bloger Eksis ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, kak.

      Semoga kisa selalu diberi kesehatan dalam beradaptasi terhadap kebiasaan baru..

      Hapus
  2. Selama pandemi ini, urusan transportasi memang suka membingungkan. Tetapi, semoga terus melakukan perbaikan. Biar bagaimanapun masyarakat saat ini membutuhkan transportasi umum untuk beraktivitas

    BalasHapus
    Balasan
    1. Supaya roda ekonomi terus berputar dibutuhkan pergerakan masif untuk para pelakunya. Transportasi menjadi alat sebagai perpindahan barang dan jasa.

      Hapus
  3. Setuju bange abang, yang musti kita tahu adalah, new normal ini bukan berarti kita bener-bener bebas dari corona, melainkan kita harus berdamai dengan keadaan dan menerapkan pola hidup sehat dimanpun kita berada :) stay safe abang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin..

      Belajar dari pandemi dan harus siap menghadapi segala situasi tetap dengan koridor yang damai. Nice!!

      Hapus
  4. Semoga saja suratnya terbaca oleh Pak Menteri. Ia sendiri telah tertular oleh Covid 19 dan merasakan bagaimana rasanya jadi pasien corona.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, Kak.

      Sebagai garda terdepan seharusnya Bapak MenHub bisa lebih edukasi terkait Covid-19 ini.

      Hapus
  5. apa cuma aku yang samapi skrg masih parno buat keluar rumah apalagi kalo udh ada yg kumpul2 gitu? well, semoga semuanya baik-baik aja karna memang kita harus hidup berdampingan dengan korona

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hidup berdampingan dengan pasangan aja selalu ada pertentangan. Apalagi hidup dengan virus yang mematikan.

      Semoga situasi tetap aman produktif ya*

      Hapus
  6. Semoga apa yang disampaikan ini bisa dibaca oleh beliau yaa. Karena bagaimanapun memang harus beraktivitas, ada banyak orang yang harus tetap bekerja, tapi kembali lagi..keamanan pun harus terjamin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu dia.

      Sudah usai waktunya untuk berdiam diri di rumah. Kita harus tetap produktif bagaimanapun caranya*

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin.

      Semua tentu punya harapan yang sama untuk moda transportasi ke depan..

      Hapus
  8. Semoga setelah ada beberapa aspirasi yang tersampaikan seperti ini, bisa menjadikan birokrasi dan kinerja menteri perhubungan menjadi lebih baik. Dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan transportasi bagi masyarakat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagai bagian dari rakyat jelata, aspirasi harus tetap disampaikan supaya para penguasa bisa mengambil kebijakan yang berpihak pada rakyat Indonesia.

      Hapus
  9. Semoga birokrasinya jelas dan tidak memberatkan seperti surat rapid test itu. Semoga saja bisa ada kebijakan untuk rapid test gratis, ya. Kalau enggak pakai rapid test online walaupun itu juga berisiko banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup. Rapid test memang syarat mutlak untuk melakukan perjalanan via jalur udara atau jalur laut. Semoga birokrasi di lapangan tak terlalu memberatkan..

      Hapus