Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Film Tentang Cinta dari Negeri Dongeng



‘Ketika muda-mudi dari dua negara berbeda dipertemukan di Bali, adakah cinta yang mulai tumbuh di hati? Apakah mereka siap menghadapi problematika yang terjadi dan berhadapan langsung dengan orang-orang terdekat yang ingin memisahkannya??’


Blogger Eksis mendapat kesempatan untuk menonton film Forever Holiday in Bali dari majalah Coppa Magz di Cinema XXI, Blok M Square, Jakarta. Nonton bareng dengan para pemeran film ini berlangsung di hari perdana pemutaran filmnya.

Film Tentang Cinta yang Terbentur Adat

Film Silariang bercerita tentang cinta yang terbentur adat

Blogger Eksis coba menghubungi Om Ichwan Persada selaku produser Silariang the Movie melalui direct message (DM) Instagram. Namun, kali ini aku belum berkesempatan mendapat undangan langsung menonton film ini dari produser film tersebut. Padahal kami sudah saling mengenal sebelumnya dari Forum Film Indonesia yang pernah digagas beliau beberapa tahun silam. Pernah juga terlibat kolaborasi menulis tentang perfilman Indonesia di salah satu media online.
Terlepas dari itu, Blogger Eksis pun mendapat undangan dari salah satu admin akun media sosial Gila Film yang juga merupakan anggota dari Komunitas TDB (Tau Dari Blogger). Lalu, pada tanggal 10 Januari 2018, aku pun menyempatkan diri sebagai blogger yang eksis menjadi penonton Silariang The Movie di Cinema XXI, Epicentrum, Jakarta Selatan.

Film Chrisye: Mengusir Rindu dengan Lagu Syahdu

Poster Film Chrisye


‘Dan kau lilin-lilin kecil
Sanggupkah kau berpijar
Sanggupkah kau menyengat
Seisi dunia … .'


Tiket nonton film Chrisye
       Itulah sepenggal lirik lagu Lilin-Lilin Kecil yang diciptakan oleh James F. Sundah untuk ajang Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors pada akhir tahun 1976. Melalui ajang ini, nama Chrisye yang memiliki suara khas mulai diperhitungkan oleh pencipta lagu muda pada masanya. Ajang tersebut dianggap menjadi salah satu wadah pencipta lagu muda untuk berkreasi.
Lalu, Mengapa sosok Chrisye diangkat ke dalam sebuah film?. Begitu salah satu pertanyaan yang muncul dalam pemikiran ku sejak awal bulan Februari 2017 lalu saat menghadiri press conference film Chrisye di Rolling Stone Café, Jakarta Selatan.
Akhirnya, pertanyaan itu terjawab ketika aku menonton film Chrisye pada tanggal 6 Desember 2017 silam di XXI Plaza Senayan, Jakarta bersama salah satu komunitas blogger. Film ini diproduksi sebagai bentuk kolaborasi dari MNC Pictures dan Vito Global Visi.

Qwords; Pilihan Tepat untuk Pelayanan Koneksi yang Lebih Cepat



Blogger Eksis masih ingat di akhir tahun 2011, tepatnya tanggal 25/12/2011, tiba-tiba aku ingin memiliki sebuah blog. Atas dasar ingin mengikuti sebuah lomba blog tentang pemerintahan, aku pun mulai membuat blog dengan belajar secara otodidak. 


Lama-kelamaan ketika aku ingin menekuni profesi sebagai blogger, terlintas dalam benakku untuk memiliki top level domain di awal tahun 2017. Memang di tahun yang masuk dalam era digital ini, perkembangan blog dan internet semakin intens sehingga aku harus berani move on dari domain blog gratisan ke domain blog berbayar.

Ev Hive Bukan Sekedar Coworking Space Biasa

Coworking Space Terbaik

Industri ekonomi kreatif digital di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mengalami kemajuan yang pesat. Indikator atau ‘bahan bakarnya’ terlihat dari mulai banyak para pelaku kreatif yang tersebar di seluruh Indonesia. Seperti para pekerja mobile untuk pengembang aplikasi, desainer, programmer, arsitek, seniman, penulis, hingga kalangan entrepreneur itu sendiri. Perkembangan tersebut juga diikuti dengan mulai bermunculan bisnis coworking space yang semakin menjanjikan.

Filosofi Kopi 2: Tentang Duka, Luka, dan Wanita yang Bertemu Ego Para Pria



Blogger Eksis di Kafe Filosofi Kopi     Berawal dari sebuah buku laris karya Dewi Lestari, cerita Filosofi Kopi divisualisasikan ke dalam bentuk film sejak tahun 2015. Berlanjut dari hal itu, karya ini menjadi inisiasi sebuah kedai kopi yang juga dinamakan Filosofi Kopi. Tak berhenti sampai situ, Web Series Filosofi Kopi pun tayang melalui YouTube hingga akhirnya di tahun 2017 ini hadir kembali tayangan audio visual layar lebar berjudul Filosofi Kopi 2: “Ben & Jody”.

Ngeblog itu Bisa Membuktikan Eksistensi Diri



Waktu memang berlalu begitu cepat. Tak terasa aku sudah menjadi bagian dari Warga WB. Umur WB yang sudah 6 tahun ternyata juga sama dengan umur blogku. Meskipun tahun-tahun dahulu aku selalu ragu untuk menulis di blog karena terlalu banyak budaya copy paste yang menjamur di jagat maya. Alhasil, aku menjadi blogger pasif dengan konten tulisan yang bisa terhitung dengan jumlah jari.

Semenjak masuk dalam komunitas WB, aku semakin mantap menekuni profesi menjadi Blogger. Bulan kelahiran Komunitas Warung Blogger pun sama dengan bulan kelahiran ku. Mungkin ini yang disebut jodoh pasti bertemu. hehehe…

Kamu Siap Ikut Management Trainee Bersama Miracle Agency?








PRUDENTIAL itu asuransi terdepan di Indonesia yang senantiasa mengutamakan para pemegang polis dalam memberi solusi yang fokus pada kesehatan, kesejahteraan dan rasa aman. Dibalik kesuksesan produk Prudential tersebut ada perusahaan agensi yang bekerja sama dengan nama Miracle Agency.

Ini Baksoku! Mana Baksomu?


Blogger Eksis makan bakso
Kamu lagi di sekitar kawasan Blok M atau Melawai? Mau makan siang atau makan malam? Sekaligus cari tempat untuk nongki bareng keluarga atau teman-teman? Nah ini dia, rekomendasi dari aku. Langsung ke Dapur Blok M dan pilih Bakso BOM Mas Erwin yaa. Makanan favorit aku ini ada di Jalan Melawai Raya.






Kartini, Putri Bangsawan yang Jadi Kebanggaan dalam Film Kartini



Ketertarikan Blogger Eksis dengan film Kartini muncul sudah sangat lama. Hal ini dimulai sejak wacana produksi film tersebut digaungkan tahun lalu bertepatan dengan tayang film Surat Cinta Untuk Kartini. Blogger Eksis pun tidak sabar untuk segera menontonnya. Akhirnya, Blogger Eksis terpilih menjadi salah satu yang beruntung bisa menyaksikan film Kartini sejak awal tahap special screening pada hari Rabu, tanggal 5 April 2017 silam bersama rekan-rekan KoMiK (Kompasianer Only Movie enthusIast Klub) di Plaza Indonesia.

Surat Cinta Untuk Kartini; Film Fiksi yang Dijejali Eksekusi

Film Surat Cinta Untuk Kartini menjadi kisah fiksi yang diadaptasi dari sejarah. Ada pelepasan diri dari tradisi dan adat istiadat. Ada perjuangan terhadap kelas sosial. Namun, semua itu dijejali dengan eksekusi yang basa-basi.


Keputusan kreatif yang dibuat oleh rumah produksi MNC Picture untuk film Surat Cinta Untuk Kartini menjadi pertanyaan dari awal bagi Blogger Eksis. Apakah mereka akan membawa pada penceritaan sejarah atau penceritaan fiksi?. Aku coba menjawab bahwa penceritaan film ini terbawa ke arah fiksi sehingga kemasan terlalu ringan untuk dicerna.

Indonesia Movie Review: Surat Cinta Untuk Kartini



R.A.Kartini adalah sosok ikonik dari kalangan priyayi yang melambangkan perjuangan wanita Indonesia. Kita semua tahu nyata sejarahnya. Bagaimana Ibu Kartini memperjuangkan kesetaraan perlakuan dan derajat kaum wanita ditengah zaman penjajahan. Bagaimana Ibu Kartini mendirikan sekolah untuk anak-anak pribumi sehingga mereka bisa mengenyam pendidikan. Semua ada di buku. Hanya kadang kita enggak tahu seperti apa sih pribadi seorang Kartini. Dilihat dari foto, sepertinya beliau orang yang pendiam dan thoughtful


Alhamdulillah, Blogger Eksis dapat tiket gratis lagi setelah ikut kuis di akun twitter @BrandOutlet_ID yang menjadi salah satu brand clothing online shop di bawah naungan MNC Group. Kali ini ogut pun nonton film Surat Cinta Untuk Kartini pada Senin, 11 April 2016 tepatnya di Blok M Square saat ada meet n greet dengan sutradara (Azhar Kinoi Lubis), Sarwadi (Chicco Jerikho), dan Ningrum (Christabelle Grace Marbun). Ogut gak sabar mau lihat Kartininya divisualisasikan dalam versi seperti apa. So, I was excited going into this movie.

Pengalaman Perdana Ikut Media Development Program NetMedia



Tidak seperti biasanya, dengan penuh semangat aku bangun sekitar jam 4 subuh. Setelah mandi dan shalat subuh, taksi yang semalam sudah dipesan oleh abangku tiba di rumah. Rencananya, jam 6 memang sudah harus berangkat. Berhubung taksi sudah menunggu sebelum jam 6 justru aku sudah berangkat. 


Perjalanan lancar bebas kemacetan, namun jalan yang masih senggang justru membuat pengemudi taksi itu mengantuk. Ia pun memutuskan untuk berhenti di pinggir jalan tol untuk sekedar mencuci muka dengan botol air minum yang dibawa. Setelah melanjutkan perjalanan, kami melewati beberapa gerbang tol. Kami pun sepakat untuk keluar di gerbang tol Sentul. Setelah keluar tol, justru kami kebingungan karena tidak ada yang tahu lokasi persis Sentul International Convention Center (SICC). Aku pun memutuskan untuk bertanya dengan warga sekitar. Ibarat pepatah, “Malu bertanya, sesat di jalan”.

Salah satu penduduk asli Bogor yang aku temui menyarankan untuk memutar balik taksi dan jalan lurus saja ke arah Desa Babakan. Tapi, ia bilang jalan tersebut macet jika dilalui pagi hari karena arus mobilitas kendaraan yang begitu padat. Ia pun menyarankan agar taksi kembali masuk tol dan keluar lagi di gerbang tol Sentul Selatan. Nanti dari pinggir tol bisa terlihat lebih jelas Gedung SICC. Aku pun mengikuti petunjuknya yang kedua.

Taksi melaju masuk kembali ke gerbang tol untuk mengambil tiket. Saat tiba di gerbang tol Sentul Selatan yang begitu ramai antrian kendaraan, pengemudi taksi langsung masuk ke Gerbang Tol Otomatis (GTO). Setelah dicoba membayar tol dengan menggunakan kartu e-money, transaksi pun gagal dilakukan. Aku juga sempat meminjamkan kartu e-money milikku dan transaksi masih tetap gagal. Aku langsung memanggil petugas disekitar dan Ia membantu kegagalan tersebut. Ternyata, kegagalan transaksi disebabkan karena di gerbang tol sebelumnya, kami mengambil kartu tol bukan melakukan tap dengan e-money sehingga di gerbang tol berikutnya akan mengalami kendala. Beberapa mobil juga tampak mengalami kejadian seperti kami. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi yaa karena bisa menyebabkan kemacetan panjang di gerbang tol.

Setelah keluar tol dan belok kiri mengarah ke gedung SICC, kami pun sudah disambut dengan bendera-bendera atau panji-panji yang bertuliskan NET TV. Berarti, ini tidak akan nyasar lagi dalam hatiku. Namun, kemacetan masih panjang karena semua mobil bergantian keluar masuk area parkir yang sudah disiapkan panitia. Akhirnya, argo pun sudah mencapai Rp. 300.000,- aku memutuskan untuk turun dari taksi karena gerbang utama SICC tampak sudah dekat lagi. Selain itu, aku juga sudah kebelet pipis efek cuaca dan AC yang dingin di taksi pagi hari itu. 

 Wow banget! Lokasi toilet agak jauh dari arena utama, aku pun harus berjalan tergesa-gesa kembali. Sampai toilet pun, aku harus kembali mengantri karena beberapa peserta juga bergantian keluar masuk toilet itu.

Keluar dari toilet, semua terasa ‘plong’. Di TKP sudah ada puluhan ribu generasi milenial yang datang untuk mewujudkan mimpi bekerja di NET Media. Aku pun langsung menuju panggung utama yang terdapat seorang pria dan seorang wanita berseragam Net TV (crew dari Net TV) bertindak sebagai host di hari itu untuk memandu peserta masuk dan mengantri sesuai ID masing-masing. Host hanya menyebutkan jalur antrian untuk nomor peserta 1 sampai dengan 15000 yang bisa masuk melalui gate yang sudah ditentukan. Sementara aku memiliki nomor peserta 35039.

Aku pun langsung mengambil posisi mundur dan mencari tempat duduk di pagar taman yang berdinding keramik. Sebelah kanan dan kiri yang duduk disitu juga masih menunggu instruksi karena mereka memiliki nomor peserta 30ribuan juga. Lalu, sempat terdengar desas-desus bahwa nomor peserta di atas 30ribu bisa mengikuti psikotes dengan batch 2 yang dijadwalkan pada pukul 13.00 WIB. Aku pun sempat geram karena sudah jelas tertera dalam undangan bahwa aku dijadwalkan mengikuti psikotes dalam kelompok gelombang pertama (batch 1) yang dimulai pukul 09.00 WIB.

Tak lama, aku mendengar arahan kembali dari host yang memberi instruksi untuk nomor peserta 30ribuan masuk ke dalam ruangan. Setelah masuk, ternyata para peserta harus duduk kembali lesehan sambil menunggu peserta yang sudah masuk terlebih dahulu diatur tempat duduknya di dalam ruangan. Dalam beberapa menit, seluruh peserta disuruh berdiri kembali dan mulai memasuki ruangan auditorium sambil dibagikan kertas soal test yang akan diujikan hari itu.

Aku pun langsung mendapat tempat duduk di tribun atas. Acara belum dimulai karena masih banyak para peserta yang belum masuk ke ruangan. Sementara itu, beberapa peserta diminta untuk naik ke atas panggung sambil wawancara singkat dan menunjukkan kepiawaiannya sesuai posisi yang dilamar. 

 Acara pun dimulai. Setelah pembukaan, beberapa jajaran manajemen hadir melakukan sambutan.  Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WIB, Psikotes pun segera dimulai. Para peserta harus menyelesaikan terlebih dahulu soal hitungan penjumlahan deret angka dari atas ke bawah (tes pauli) yang dilanjutkan dengan menjawab sekitar 20-30 soal tes psikologi DISC. 

Tes Pauli atau tes koran. Bagi yang belum pernah melakukan tes ini pasti agak sedikit bingung. Untung saja, aku sudah pernah melakukan tes ini sebelumnya. Tes ini dikerjakan pada kertas segede gaban yang terdapat angka dari 0-9 dengan deret acak dari atas sampai ke bawah, yang mana harus kita jumlahkan dan dalam beberapa kesempatan sesuai instruktur tes, kita wajib memberi garis atau jeda sementara dalam penyelesaian hitungannya. Hasil dari penghitungan bisa ditulis antara dua angka yang dijumlahkan. Perlu dipahami jika hasil penghitungan itu merupakan bilangan puluhan, peserta hanya boleh menuliskan hasil angka yang satuannya saja.

Tes kedua yaitu tes DISC atau tes kepribadian. Strategi untuk mengisi pertanyaan ini cukup mudah. Kita hanya perlu menjawab jujur apa adanya karena jawaban yang kita berikan menggambarkan diri sendiri.



Seluruh tes hanya diselesaikan sekitar 2 jam. Selebihnya para peserta terlalu lama mendengar kata-kata sambutan. Setelah tes selesai, para peserta pun belum boleh keluar ruangan karena harus mendengar sambutan kembali yang disampaikan oleh Bapak Triawan Munaf selaku kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEkRaf). Dalam sambutannya, Ia menyatakan bahwa industri kreatif termasuk eksponensial karena telah menyumbangkan 800 triliun untuk pendapatan negara. Sektor perfilman, musik, dan games startup akan menjadi pengembangan BeKraf agar sektor-sektor tersebut menjadi tulang punggung perekonomian nasional.

Tepat pukul 14.00 WIB, para peserta batch 1 diperbolehkan keluar ruangan. Begitu keluar auditorium, aku langsung bergegas mencari mushalla untuk menjalankan perintah utama Sang Pencipta. Aku pun tak lupa berbisik kepada bumi dan berharap didengar oleh langit. 

Selesai shalat dzuhur, aku segera mencari akses transportasi online menuju Stasiun Kereta Api Bogor. Berhubung saat itu sedang ada kisruh antara transportasi online dan angkutan umum di sana, aku dan peserta tes lainnya agak kesulitan mendapat transportasi tersebut. Dari ketiga aplikasi transportasi online yang aku gunakan, aku bisa mendapat transportasi menuju stasiun dengan menggunakan UberMotor. Sepanjang perjalanan menuju stasiun, kang UberMotor juga menceritakan tragedi yang sedang terjadi di Bogor. Seram juga sih dengar ceritanya. Apalagi mereka seharusnya tidak perlu merebutkan penumpang, toh sama-sama mencari rezeki di jalan.

Sampai stasiun Bogor, perut ku terasa lapar. Aku memutuskan makan siang yang sudah kesorean dengan menyantap soto mie khas Bogor. Setelah makan siang selesai, aku menyempatkan diri kembali untuk mencari mushalla dan menunaikan shalat Ashar. Begitu selesai shalat, aku langsung naik kereta api jurusan Jakarta.

Malam itu aku tidak langsung pulang karena aku sudah memiliki agenda lain yaitu menghadiri peringatan hari ulang tahun Sapardi Djoko Damono yang ke-77 tahun di Bentara Budaya Jakarta (BBJ). Aku pun sempat turun naik kereta untuk sampai di stasiun kereta api Palmerah yang terdekat dari lokasi acara.
Sampai di BBJ waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB. Aku tidak bisa mengikuti acara dari awal yang sudah dimulai sejak pukul 18.30 WIB. Begitu banyak undangan yang menghadiri acara malam itu. Aku pun cukup menikmati acara sampai selesai, meski tidak mendapat tempat duduk.
Dari BBJ aku sampai ke rumah sekitar pukul 11 malam. Aku langsung bergegas tidur karena sudah tampak lelah dan masih berharap aku bisa bermimpi bekerja di Net Media.

Keesokan harinya, pengumuman lolos psikotes tiba dan bisa langsung dilihat pada web Net Media. Aku telah berusaha semampu yang aku bisa. Aku juga sudah mengikuti prosedur yang berlaku. Bersikap untuk selalu tenang dan optimis akan lanjut ke tahap berikutnya. Namun, terjadilah apa yang tidak diharapkan; nomor ID peserta aku tidak ada di daftar pengumuman yang lolos psikotes. Lumayan ngedrop melihat hasilnya. But, life must go on.


Tidak pernah menyerah dan selalu berusaha lebih baik akan mendapatkan hasil yang luar biasa menuju masa depan yang lebih baik. Mungkin belum rezeki*

Sensasi Wisata Kuliner di Food Garden



Jakarta Food Garden

Hari ini, tepat tanggal 19 Maret 2017, Blogger Eksis hadir dalam Event March Fiesta di Food Garden, daerah Cakung, Jakarta Timur. Event ini diselenggarakan sebagai launching zona kuliner (food court) yang dinamakan Food Garden dengan luas lahan mencapai 1,7 Ha. Food Garden mulai dibuka terhitung tanggal 18 Maret 2017 oleh Sami Miettinen, Presiden Direktur PT. Mitra Sindo Sukses yang didampingi para owner dari berbagai tenant yang siap menyediakan santapan lezat bagi para pengunjung.

Film Salawaku: Mengenal Lebih Dalam Maluku


       Jelang Hari Film Nasional 2017, kebangkitan perfilman Indonesia tumbuh subur. Sineas lokal mulai membuat film dengan variasi genre yang berbeda. Menurutku, jika cerita dalam film tersebut mampu menyentuh secara personal, film itu akan menjadi bagus. Karya yang baik selama ini ialah film tentang manusia (karakter), tentang apa yang dirasakannya, kepedulian, dan juga identifikasi seseorang pada kehidupannya.

Film-Salawaku

The Chocolate Chance: Menonton Film Ini Ibarat Konsumsi Cokelat Ada Pahit Manis Menggigit



"Waktu adalah hal paling kejam yang bisa mengombang-ambingkan seseorang. Detik ini kau bisa tertawa, tidak menutup kemungkinan bisa saja kau menangis beberapa menit kemudian karena pada dasarnya manusia itu hidup dalam ketidakpastian. Manusia hidup dalam sekumpulan kejutan yang tidak tentu, layaknya terpidana mati yang belum tahu kapan akan dieksekusi." 

(Novel Chocolate Chance hal. 24)

Investasi Apartemen di Signature Park Grande oleh Pikko Group



Memiliki investasi yang berkualitas namun tetap terjangkau adalah idaman bagi semua orang. Siapa sih yang tidak menginginkannya? Terlebih investasi bisa memenuhi kebutuhan kita di masa mendatang karena nilai jual yang memiliki peluang.

Namun memilih investasi tinggi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab investasi akan semakin berharga jika digunakan untuk simpanan jangka panjang. Kita tentu berharap terus mendapat nilai investasi yang lebih dan menunjang gaya hidup kita. Apalagi jika kita mau investasi properti, berupa apartemen. Kita harus memiliki berbagai pertimbangan. Apakah lokasinya strategis? Apakah harganya terjangkau? Apakah fasilitasnya oke? Dan berbagai pertimbangan lain.

Press Release: BNI Java Jazz Festival 2017





Jakarta International Java Jazz Festival diadakan untuk ketiga belas kalinya. Event ini digagas pertama kali oleh PT. Java Festival Production yang telah berhasil mengorganisir festival musik di Indonesia setiap tahunnya. Bank Negara Indonesia (BNI) juga masih menjadi sponsor utama untuk kedua kali secara berturut-turut demi mendukung terselenggaranya acara ini. Event festival musik tahunan ini diadakan pada akhir pekan di minggu pertama awal bulan Maret. Untuk tahun ini, event akan dilaksanakan selama tiga hari, pada tanggal 3, 4, dan 5 Maret 2017 dengan tetap membawa misi mempromosikan budaya Indonesia kepada dunia. Hal ini yang menjadi dasar digelar event JJF dan menjadi wujud nyata dedikasi Java Festival Production sebagai perusahaan industri kreatif di Indonesia yang dikelola secara profesional untuk menyajikan hiburan berkualitas Internasional.


Tahun ini JJF tertantang untuk kembali memperkenalkan seni Indonesia kepada dunia dengan membuat ondel-ondel dan batik betawi bermotif Monas sebagai tema untuk desain konsep acara ini. Setelah sebelumnya berhasil mempromosikan batik dan wayang sebagai ikon festival musik ini menjadi bentuk kebudayaan yang membanggakan Indonesia di mata dunia. Kini, JJF akan mengembangkan kebudayaan khas Jakarta yang siap menyemarakkan perhelatan festival musik di tahun 2017 ini.

Area JIExpo Kemayoran dipilih untuk menjadi lokasi digelarnya event tahunan ini karena lokasi yang strategis dan mampu menampung pengunjung dalam jumlah banyak. Adapun JJF tahun ini masih diramaikan dengan penampilan musisi internasional dan dalam negeri. Beberapa musisi internasional yang akan hadir, Elliott Yamin (Juara American Idol 3), Incognito, Ne-Yo, Michal Martyniuk Quartet Cristina Morrison, Sergio Mendes, The Lao Tizer Band feat Chieli Minucci & Eric Marienthal, Naughty by Nature, Mezzoforte, Nik West, The Chick Corea Elektric Band, Bebel Gilberto, Arturo Sandoval, Anthony Strong, Wojtek Pilichowski, Renegade Brass Band, Nicholas Payton Afro, Caribbean Mixtape, Leonardo Amuedo, Christina Morrison, Kinga & Irek Glyk. Sedangkan untuk deretan musisi nasional yang sudah dipastikan tampil, diantaranya ada Afgan, Glenn Fredly, Tulus, Barasuara, Andien, Monita Tahalea, Dira Sugandi, HiVi, Endah n Rhesa, The Groove dan masih banyak lagi. 😀😃

Selama festival berlangsung, beberapa musisi akan mempersembahkan penampilan khusus dan siap menghipnotis penonton dengan suara merdu hasil kolaborasi antara musisi luar dan dalam negeri yang hanya ada di JFF 2017. Mereka akan tampil di 14 panggung yang terdiri dari 10 panggung indoor dan empat panggung outdoor. Arena panggung tahun ini terhitung lebih banyak dari perhelatan 2016 lalu yang hanya terdapat 10 panggung secara keseluruhan.

Untuk menyaksikan penampilan para musisi berbakat tersebut. Saat ini, Java Festival Production juga masih menjual tiket reguler seharga Rp. 300.000,- untuk mengikuti acara selama 1 hari dan tiket untuk mengikuti acara selama 3 hari dijual seharga Rp. 750.000 (dengan kuota terbatas). Tiket JJF 2017 bisa langsung dibeli melalui situs resmi www.javajazzfestival.com

Untuk info lebih lanjut, silakan update di sosial media, Twitter (@javajazzfest), Instagram (@javafestpro), Facebook (@Java Jazz Festival), Line (@JavaFestPro) dan YouTube (JavaJazzFest).

Sampai jumpai di BNI Java Jazz Festival 2017 ke-13

Jadilah ! bagian dari festival musik terbesar tahun ini*



(Tulisan ini ditulis sebagai portfolio saat Blogger Eksis melamar sebagai Social Media & Media Relations di Java Festival Production tahun 2016)

Humanisme dalam Bahasa Audio Visual

Festival Film Pendek

Pada hari Jum’at, tanggal 20 Januari 2017 lalu, Blogger Eksis menghadiri Malam Anugerah Festival Film Pendek Indonesia (FFPI) 2016 di Bentara Budaya, Jakarta Barat. Dengan tema humanisme, seluruh peserta sudah mencapai babak final dengan karya film pendek masing-masing. Tema humanisme dipilih karena selama ini banyak orang yang mengetahui tentang arti dari humanisme tersebut, namun sulit divisualkan secara konkret. Dari semua karya yang masuk, semua sineas muda Indonesia pun berupaya menciptakan film yang menonjolkan kualitas dengan muatan kearifan lokal daerah masing-masing.