Film Eksil menjadi dokumenter dari orang-orang Indonesia yang menjadi
korban diskriminasi penguasa tanah air. Tragedi itu sisakan trauma ketakutan
yang berkepanjangan. Ada yang dibungkam karena pihak yang memutar sejarah masih
berkuasa dan siap mengancam.
Kuburan kami berserakan di
mana‐mana
di berbagai negeri, di
berbagai benua.
Kami adalah orang‐orang
Indonesia
yang dicampakkan dari
tanah‐airnya.
Paspor kami dirampas sang
penguasa
tak boleh pulang ke
kampung halaman tercinta.
Penggalan puisi karya almarhum Chalik Hamid yang berjudul Kuburan
Kami Ada Dimana-Mana menjadi adegan pembuka film yang disutradarai Lola Amaria.
Saat penguasa pada era Orde Baru (OrBa) begitu sesuka hati atau berbuat
sewenang-wenang, sungguh hal ini bikin sesak dalam dada.