S'lalu ada bayangmu
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti
Ku yakin makna nurani
Kau takkan pernah terganti
Blogger Eksis merupakan sosok pedestrian atau pejalan kaki. Aku memang dibiasakan dari kecil oleh orangtua untuk berjalan dan naik angkutan umum kemanapun pergi. Meski ada kendaraan pribadi di rumah, kami terbiasa untuk menggunakan kendaraan tersebut jika pergi bersama saja.
![]() |
Pengguna kendaraan umum baru keluar dari Stasiun Juanda, Jakarta |
Pilihan transportasi publik juga sudah beragam di zaman now. Ada transportasi daring, bus kota, bus Trans Jakarta, taksi, kereta api (commuter line atau MRT), dan jenis transportasi yang masih on progress yaitu LRT. Dengan menggunakan transportasi publik, kita turut mengurangi kemacetan yang selalu jadi pemandangan tak sedap dari ibukota tercinta ini.
Jangan takut lelah!
Jalan kaki justru membuatmu semakin bergairah.
Ketika berjalan kaki, aku sering melihat banyak hal unik di sekitar yang bisa memberi inspirasi. Aku bisa menjadi pribadi yang lebih terbuka, lebih peduli, lebih berani, sekaligus meningkatkan level kewaspadaan saat berada di tempat umum. Kadang kita bisa bertemu dengan orang-orang yang tak dikenal. Namun siapa sangka, dari sekian banyak orang yang kita temui bisa saja terselip sosok gebetan yang cocok dengan pribadi kita. Jodoh kan bisa bertemu di mana saja!
Begitu juga saat aku berada di dalam angkutan umum, aku bisa memejamkan mata sejenak atau mengerjakan sesuatu sebelum sampai tujuan. Tentu hal tersebut tak mungkin kita lakukan saat berkendara. Coba saja lihat beberapa pengemudi yang terjebak kemacetan sering merasa stres alias mendapat beban atau tekanan berlebihan saat kondisi jalan tidak sesuai yang diharapkan. Situasi demikian bisa memicu peningkatan emosional dan kondisi rawan kecelakaan bisa saja terjadi.
Meski kondisi angkutan umum belum sepenuhnya memuaskan. Setidaknya sudah banyak perubahan nyata yang telah digaungkan oleh Pemerintah Jakarta saat ini. Revitalisasi angkutan umum menjadi hal yang layak untuk diapresiasi.
Sebagai pengguna kendaraan umum, kita juga dituntut untuk menjalankan gaya hidup sehat dengan berjalan kaki menuju tempat pemberhentian angkutan umum tersebut. Jalan kaki yang kita lakukan mampu mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh dalam bentuk keringat. Berarti, kendaraan umum mampu mendorong para pengguna untuk hidup lebih aktif dan sehat.
Lebih dari itu, jalan kaki dan pergi dengan angkutan umum juga bisa meningkatkan kemandirian serta kepercayaan diri. Kita bisa lebih bebas untuk menentukan arah dan tujuan ke mana kedua kaki ini ingin melangkah. Tak perlu merepotkan orang-orang terdekat kan!
Dengan membiasakan diri berjalan kaki dan naik angkutan umum, aku juga terbiasa mengontrol pengeluaran per hari untuk ongkos selama perjalanan. Aku tak perlu boros membeli kendaraan, mengurus administrasi dan bayar pajak, memikirkan biaya bensin (isi ulang bahan bakar), biaya parkir, atau perbaikan kendaraan setiap bulan. Semakin irit deh dan bisa menabung untuk menghalalkan si dia.
Lantas, apa Jakarta sudah menjadi kota yang ramah untuk pejalan kaki?
Aku hanya bisa berkata bahwa kota Jakarta sedang menuju ke arah sana. Hal ini terlihat dari ruang publik seperti trotoar yang mulai ditata sebagai jalur hijau untuk para pejalan kaki. Toh, keberadaan trotoar masuk dalam perencanaan kota yang akan meningkatkan kesadaran publik terhadap kesehatan dan keamanan selama perjalanan.
Trotoar, sebagai istilah lain dari jalur pedestrian memang jadi ruang bertemu antar pejalan kaki. Dalam bahasa asing dikenal dengan sebutan “eyes on the street”. Supaya trotoar tidak beralih fungsi, maka pemenuhan hak atas pejalan kaki ini perlu mendapat perhatian dari Pemerintah yang mampu melibatkan warganya. Semua itu harus dilakukan secara pararel karena ruang bagi pejalan kaki akan mempengaruhi perilaku para pejalan kaki itu sendiri. Sementara perilaku juga selalu mempengaruhi ruang sehingga semua harus menyatu bagai rantai yang tak pernah putus.
Ada banyak tips dan trik yang akan aku bagi berdasar pengalaman saat berjalan kaki dan naik angkutan umum. Mulai dari bagaimana mengenali jenis bus berdasar kode di Travi, merencanakan perjalanan ala backpacker yang baik, hingga barang-barang apa saja yang penting untuk dibawa demi terjamin kenyamanan perjalanan.
Berikut ada 7 barang yang selalu aku bawa untuk mendampingiku selama perjalanan, seperti:
- E-money beserta tempatnya
Aku memiliki tempat khusus untuk menaruh kartu. E-money yang aku koleksi dari beberapa bank selalu aku bawa saat naik transportasi publik. Dengan begitu aku bisa lebih mudah melakukan pembayaran sebagai ongkos perjalanan yang hanya ‘tap’ saja pada mesin yang telah disediakan.
2. Uang receh
Bukan cuma kartu, aku juga memiliki tempat eksklusif untuk uang logam. Biasanya, aku mendapat uang ini dari kembalian saat melakukan transaksi. Ketika dalam perjalanan, uang receh akan berguna saat kita ingin jajan atau memberi sedekah kepada pengamen maupun pengemis yang ada di jalan.
3. Topi
Sebagai pelindung dari kepala, topi memang bisa digunakan saat kita berada di luar atau dalam ruangan. Cahaya matahari yang terik tak akan pernah terasa jika kita menggunakan topi. Begitu juga bagi kamu yang tidak tahan dingin AC dalam kendaraan umum, kamu bisa tetap mengenakan topi untuk melindungi kepala.
4. Sapu tangan dan masker
Aku selalu menggunakan masker saat ke luar rumah. Hal ini aku lakukan demi mengurangi beban polusi terhadap tubuh. Selain itu, aku juga membawa sapu tangan sebagai alternatif pengganti tisu. Dengan penggunaan sapu tangan yang bisa dipakai berkali-kali, kita turut mengurangi konsumsi tisu dan sampah yang dihasilkan setelah menggunakannya.
5. Sabun muka dan pembersih tangan
Kondisi jalan berdebu dan asap kendaraan terkadang membuat kita sulit untuk tampil segar. Demi memastikan kebersihan diri, aku selalu menggunakan pembersih tangan dan sabun muka saat tiba di lokasi tujuan. Hal ini mampu mengembalikan kepercayaan diri setelah melakukan perjalanan dengan jalan kaki atau naik angkutan umum.
6. Jas hujan atau payung
Barang ini biasa aku bawa saat musim hujan tiba. Ketika udara panas begitu menyengat, aku juga selalu mempersiapkan barang ini untuk perjalanan. Alternatif lain, kita bisa memilih untuk mengenakan jaket atau sweater dengan bahan yang mampu melindungi pakaian supaya tidak terkena noda. Selain itu, kita juga bisa membawa kipas elektrik saat udara lembab mulai terasa.
7. Bekal sehat
Waktu yang kita tempuh untuk melakukan perjalanan dengan jalan kaki dan naik angkutan umum akan membuat kita berangkat lebih awal. Estimasi waktu perjalanan memang sulit diperkirakan. Jika kita tidak sempat sarapan atau makan, maka bekal sehat bisa menjadi pilihan untuk dibawa.
Bekal yang sehat tidak hanya terlihat dari menu makanan dan minuman saja. Kita juga harus mampu memilih kotak makanan yang bukan dari bahan styrofoam maupun botol plastik. Biasakan bawa tempat makan dari bahan seperti tupperware dan tumblr. Dengan begitu kita juga turut mengurangi sampah plastik yang bisa menjadi ancaman bagi lingkungan.

Pasti akan kunanti
Meski ketujuh samudera
Pasti ku kan menunggu
Karena ku yakin...
Kau hanya untukku
Demi mendukung partisipasi publik untuk jalan kaki dan menggunakan transportasi umum, aku mengikuti kegiatan kampanye “Gerakan Jalan Hijau” yang dilakukan pada Senin, 19 Agustus 2019 lalu. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi dari Kamadigital dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan.
Filosofi makna hijau dalam gerakan ini akan merepresentasi bahwa transportasi perkotaan harus bersifat ramah lingkungan alias go green. Hal ini dikarenakan partisipasi publik untuk naik kendaraan umum bisa mempengaruhi pula kondisi pemanasan global. Selain itu, berjalan kaki akan menjadi bagian dari olahraga yang mampu menyehatkan tubuh. Kesadaran ini menjadi bagian dari gerakan hijau demi keberlangsungan bumi yang kita pijak.
Kampanye dari #JalanHijau mampu memberi sosialisasi dan edukasi akan manfaat dari berjalan kaki. Selain itu, para pejalan kaki yang menggunakan transportasi umum juga mendapat apresiasi dengan diberi masker, pin, kipas, dan tumblr sebagai bagian dari barang-barang yang bisa menjadi pendamping selama berjalan kaki.
![]() |
Taruna dan Taruni Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) sedang berkampanye #JalanHijau |
Jadi, masih wara-wiri menggunakan kendaraan pribadi?
Sudah nggak zaman keleus.
Yuk! Kita beralih ke transportasi umum dan #KalauDekatJalaninAja
Wah seru sekali acarnya. Jalan kaki ini salah satu olahraga favoritku, apalagi dari kecil mau ke mana-mana yang jalan kaki, terlebih kalau dari perkampungan seperti saya.
BalasHapusDi sekolahku bahkan ada komunitas jalan kaki, jalan jalannya ke swah, bukit, hutan kota, ke curug dll. Seru dan menantang pastinya...
Ah, indahnya. Semoga hal seperti itu bisa ditiru di kota-kota besar yang ada di Indonesia..
HapusAku suka nih artikel ini. Ada tips untuk bekal pejalan kaki. Thanks kak!
BalasHapusTerima kasih telah berkunjung kak Tika.
HapusKalau dekat, jalanin aja :)
Zaman sekarang orang sudah gengsi ya buat jalan kaki. Tapi aku salut sama jakarta yang akan memperbaiki sarana untuk para pejalan kaki. Karna liat trotoar sudah di pakai para pedagang dan motor berkendara. Semoga kedepannya jauh lebih baik. Thank ya infonya,bagus banget.
BalasHapusApalah artinya gengsi kalau kita tidak mampu mempopulerkan gaya hidup yang sehat.
HapusSemoga para pejalan kaki bisa terpenuhi ya kebutuhannya*
Bener bangets kalau di angkutan umum kita bisa memejamkan mata sejenak atau mengerjakan sesuatu sebelum sampai tujuan. Terus lanjut jalan kaki, sehat deh badan. Apalagi angkutan dan trotoar kini makin nyaman.
BalasHapusAsal jangan ketiduran di angkutan umum ya, kak.
HapusNanti kelewatan lagi tujuannya :D
Dapet quote ciamik saya dr tulisan Mas Maidy ini.
BalasHapus1. Bersamamu jalan kakipun aku 'kan bahagia
2. Kreativitas akan meningkat 60% jika berjalan kaki
3. Kalau deket jalanin aja
Mantul ya, thanks for sharing
Semoga terinspirasi untuk jalan kaki ya kak.
HapusSiapa tau kita bisa jalan bareng :D
Xixixi.. lucu pas baca bagian semakin ngirit dan nabung biar bisa menghalalkan dia. eaeaea.. Semangat bang.
BalasHapusAmin.
HapusSemoga si Doi bisa diajak jalan kaki bareng ke pelaminan.. ehh*
sek sek, aku tak nggandeng si dia, biar jalannya terasa lebih hijau, hoho
BalasHapusKak Rhos mah gandengnya pasti jalan-jalan di pegunungan atau kebun teh deh*
HapusZaman sekarang angkutan umum kyk KRL, MRT, TransJakarta dll udah merupakan pilihan yang nyaman banget ya, makanya aku kalau pergi2 ya pakai itu, hemat pula dan gak stress kalau macet.
BalasHapusSetuju sama kempennya, moga banyak masyarakat yg tergerak jalan kaki. Wah aku jarang pakai topi krn berhijab yang aku bawa tabir surya kalau mau jalan kaki xixixi :D
Selamat berjalan kaki kakak.
HapusSemoga perjalanannya menyenangkan selama di angkutan..
Memulai membiasakan untuk berjalan kaki OK banget, gak hanya untuk untuk efeknya untuk kesehatan diri sendiri tapi juga untuk mengurangi polusi udara ya
BalasHapusBetul banget kak.
HapusLebih ramah lingkungan lah istilahnya..
Aku bukan cuma jalan kaki, tapi ngejer ngejer kereta setiap hari tapi iya sih masih kurang dari 10.000 langkah per hari
BalasHapusSemangat, mas!!
HapusSemoga bisa memenuhi 10.000 langkah per hari untuk jalan kaki..
Langsung nyanyi loh aku pas baca di awal tulisan. Hehehehe
BalasHapusAku sudah membiasakan jalaan kaki agak jauhan sebagai itung itung olahraga . Apalagi sekarang banyak trotoar sudah di lebarkan . Makin nyaman buat jalan kaki .
Olahraga yang murah meriah ya kak.
HapusJangan cuma olahraga nyanyi alias karaokean aja kan..
wkwk
Aku pun sudah terbiasa berjalan kaki, dan apalagi di Jakarta menurut aku alat transportasinya sudah menuju nyaman apalagi sekarang juga tersedia jalur pejalan kaki yang mulai di tata agar nyaman.
BalasHapusAlhamdulillah.
HapusWajah baru Jakarta sudah semakin terasa ya. Semua berkat kerja cerdas Gubernur baru yang menjadikan Jakarta sebagai kota ramah lingkungan..
Aku suka banget jalan kaki sebenernya. Tapi di daerah daerah Jakarta tertentu, pedestrian belum nyaman banget. Jarak antara jalan raya nya masih sempit. Kadang juga harus papasan sama motor atau mobil mau lewat. Mudah mudahan semakin banyak daerah Jakarta yang pedestriannya dibuat nyaman dan aman pastinya.
BalasHapusSabar, kak.
HapusSemua masih dalam tahap pengembangan..
Semoga saja trotoar di Jakarta tidak dipakai lagi untuk berjualan apalagi lintasan para pengendara motor yang tak bertanggung jawab itu.
saya juga pecinta jalan kaki nih mas..
BalasHapustapi belakangan ini, waduh... ndak kuat euy... Medan panas buangettttttt....
meleleh awak semenit aja bediri di luar. RAsa-rasa nak pingsan....
haizzzz
Bisa dicek lagi kak 7 barang yang harus dibawa saat berjalan kaki supaya terhindar dari cuaca panas. hhe*
HapusCampaign Kaya gini bagus banget kalau ditularkan ke Kota besar lainnya, secara yaa budaya malas jalan kaki dan Naik kendaraan umum bukan hanya fenomena yang terjadi di Jakarta aja :D
BalasHapusTapi tentu saja, yang paling pertama perbaikan fasilitasnya, biar Kita bisa merasa aman dan nyaman saat jalan kaki atau Naik kendaraan umum
Semoga semua bisa berjalan beriringan ya kak, terkait awareness publik untuk menjaga lingkungan dan juga perihal dukungan infrastruktur bagi para pedestrian..
HapusIni kalimat panjang yang aku suka. Ketika berjalan kaki, aku sering melihat banyak hal unik di sekitar yang bisa memberi inspirasi. Aku bisa menjadi pribadi yang lebih terbuka, lebih peduli, lebih berani, sekaligus meningkatkan level kewaspadaan saat berada di tempat umum. Kadang kita bisa bertemu dengan orang-orang yang tak dikenal. Bahkan mungkin, bisa bertemu gebetan
BalasHapusTerima kasih kak Windhu telah berkunjung.
HapusHAPPY WALKING !!