Dahulu saat SMA, Blogger
Eksis memilih jadi anak teater atau ikut ekskul teater yang masih dipandang
sebelah mata sama sekolah. Kegiatan seni budaya terkesan hanya buang waktu
saja dan menjadi aktivitas langka yang favorit. Padahal ekstrakurikuler teater harus dipandang sebagai proses belajar
yang bentuk paradigma pendidikan untuk cerdaskan kehidupan bangsa. Biasanya,
sekolah yang fokus dengan kegiatan akademik justru mengabaikan non-akademik
seperti ini. Sudah capek latihan teater, kadang sekolah tak setuju untuk
menampilkan pentas atau pertunjukan diluar sekolah seperti ikut festival.
Berbagai tantangan dalam berteater saat sekolah dulu juga
banyak dialami teman-teman lain. Mulai dari tidak dapat izin orangtua untuk
latihan sampai larut malam, sulit dapat pendanaan dari OSIS, hingga tidak ada
regenerasi dalam setiap angkatan kelompok teater yang telah terbentuk. Aku
paling merasakan terkait regenerasi ini karena hampir 2 tahun latihan teater
harus gagal pentas akibat tak ada pendampingan dari kakak kelas atau alumni
sekolah tersebut.