Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Tampilkan postingan dengan label Education. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Education. Tampilkan semua postingan

Menjadi Blogger yang Etis dari Personality Development bersama Duta Bangsa

 

Personality-Development

Masih ada yang ingat pepatah “Di mana bumi di pijak, disitu langit dijunjung”? Pepatah ini mengingatkan Blogger Eksis bahwa dimanapun kita berada, kita harus jaga tata krama atau sopan santun. Apalagi sebagai seorang blogger, kita tak hanya dituntut untuk buat konten tulisan saja. Sosialisasi kepada publik, negosiasi terhadap klien, dan berkenalan dengan orang-orang baru membuat kita harus punya personality development yang seru.

Setengah Abad Pementasan Lakon ADUH yang Tak Pernah Henti

 

Teater-Mandiri

     Kisah tentang orang-orang terpinggir dan akar rumput selalu jadi objek menarik dalam pertunjukan teater. Konseptual pementasan tersebut biasanya disajikan kelompok teater dalam dinamika yang beradaptasi pada intrepretasi naskah. Narasi naskah yang sudah dibedah kembali ditampilkan asyik oleh Teater Mandiri melalui lakon ADUH di Teater Salihara, Minggu (12/5/24) sore.

Ulas Film How to Make Millions Before Grandma Dies, Kesepian Nenek Usia Senja

Ulas-Film

          Rabu, 15 Mei 2024 akan jadi saksi film How to Make Millions Before Grandma Dies tayang di jaringan bioskop Indonesia. Film drama keluarga yang disutradarai Pat Boonnitipat ini bisa bikin penonton larut dalam cerita. Wajib siapkan tisu karena bisa menangis lihat hubungan nenek dan cucu.

      Film Thailand ini beranjak dari fenomena yang dekat dengan masyarakat di Indonesia. Saat anak kadang melupakan orangtuanya ketika sudah sukses, sibuk bekerja, atau malu hanya jadi pengangguran saja. Banyak dari kisah nyata tersebut berujung pada orangtua yang kesepian dan akhirnya menghabiskan usia senja seorang diri. Menariknya, film ini justru memperlakukan seperti apa seorang cucu yang rela jaga neneknya sampai akhir hayatnya. Sungguh relate dengan kisah Blogger Eksis dulu.

     Aku hadir pada momen special screening di CGV Grand Indonesia (8/5). Respon positif dari para penonton yang menyaksikan malam itu tentu membuat film asing ini harus dinantikan. Sebab selama nonton, banyak sekali yang meneteskan air mata. Berikut ulas film How to Make Millions Before Grandma Dies.

Film Badarawuhi Masih Gagal Keluar dari Desa Penari

 

Claresta-Taufan
Claresta Taufan sebagai Ratih dalam film Badarawuhi di Desa Penari

        Saat film KKN di Desa Penari (2022) mengukuhkan diri sebagai film Indonesia terlaris dengan raihan 10.061.033 penonton, agaknya bakal sulit dilakukan film Badarawuhi di Desa Penari (2024) yang saat ini masih tayang di bioskop. Meski film horor tersebut sudah memanfaatkan momen libur lebaran, tapi ekspektasi penonton makin dipatahkan. Peralihan sutradara ke tangan Kimo Stamboel pun tak mampu memberi efek yang istimewa. Formula film masih sama dengan prekuelnya.

Ulas Film Possession (Kerasukan): Feminisme Lawan Budaya Patriarki

 

Film-Possession

Ditakdirkan bahwa pria berkuasa

Adapun wanita lemah lembut manja

 

Sutradara, Razka Robby Ertanto, merilis film horor panjang terbaru yang berjudul Possession (Kerasukan). Ini merupakan film horor remake dari Perancis yang berjudul sama dan pernah rilis tahun 1980-an. Dalam versi orisinal, sutradaranya memang buat film horor ini karena alami perceraian dengan istrinya. Melalui pendekatan kreatif tanpa batas, Robby justru menumpahkan keresahan visual audio yang angkat isu feminisme lawan budaya patriarki karena telah lama mengakar di Indonesia. Apakah film Possession (kerasukan) bisa diterima penikmat horor Indonesia?

Film Dua Hati Biru, Edukasi Rumah Tangga biar Tidak Kaku

 

Film-lebaran
Adam dan Iqi sedang memikirkan bisnis baru (dok. Starvision)


Momen lebaran yang masih diselimuti semangat kekeluargaan, membawa film Dua Hati Biru begitu dekat temui penonton sejak 17 April 2024. Konflik khas keluarga baru yang hangat tentu ditunggu para penggemar film Dua Garis Biru sebelumnya. Emosi yang dimainkan Angga Yunanda dan Aisha Nurra Datau berupaya menjaga anak satu-satunya agar tumbuh menjadi sosok yang sesuai harapan orangtua.

Film Exhuma, Horor Penjajahan Jepang di Korea

Film-Exhuma

     Film dari Korea yang berjudul Exhuma masih diminati penonton bioskop Indonesia dengan menjangkau 1.700.000 penonton per Sabtu (16/3). Lantaran film ini tak hanya menyajikan kisah horor semata, tetapi juga ada sejarah luar biasa yang pernah terjadi di sana saat Jepang menjajah Korea. Film ini pun mengukuhkan diri sebagai film terlaris di Indonesia mengungguli Parasite.

    Unsur spiritual dan mistis yang menegangkan dari Korea Selatan dalam film ini mengundang banyak tanda tanya. Daya pikat dari para pemeran seperti Choi Min Sik, Lee Do Hyun, Kim Go Eun, dan Yoo Hae Jin juga menjadi alasan film Exhuma begitu diminati. Blogger Eksis dan teman-teman sepakat nonton bareng film Exhuma pada 13 Maret 2024 di Cinema XXI Blok M Square, Jakarta Selatan.

Film Eksil, Pandangan Sejarah Bangsa dari Mereka yang Terasing

 

Film-Eksil

     Film Eksil menjadi dokumenter dari orang-orang Indonesia yang menjadi korban diskriminasi penguasa tanah air. Tragedi itu sisakan trauma ketakutan yang berkepanjangan. Ada yang dibungkam karena pihak yang memutar sejarah masih berkuasa dan siap mengancam.

 

Kuburan kami berserakan di mana‐mana

di berbagai negeri, di berbagai benua.

Kami adalah orang‐orang Indonesia

yang dicampakkan dari tanah‐airnya.

Paspor kami dirampas sang penguasa

tak boleh pulang ke kampung halaman tercinta.

 

      Penggalan puisi karya almarhum Chalik Hamid yang berjudul Kuburan Kami Ada Dimana-Mana menjadi adegan pembuka film yang disutradarai Lola Amaria. Saat penguasa pada era Orde Baru (OrBa) begitu sesuka hati atau berbuat sewenang-wenang, sungguh hal ini bikin sesak dalam dada.

Film Mendung Tanpo Udan dari Kisah Dibalik Lagu yang Pernah Viral

 

Film-Indonesia

     Mendung Tanpo Udan ialah film drama komedi yang bakal mengajak penonton lihat kisah dibalik lagu yang pernah viral tahun 2021. Film ini disutradarai oleh Kris Budiman. Sementara para pemain ada Erick Estrada, Yunita Siregar, Marcell Darwin, Tommy Lim, Kery Astina, Aulia Deas, dan Wavi Jihan. Rencananya, film bakal rilis di bioskop tanggal 29 Februari 2024.

Festival Kebhinekaan, Keberanian untuk Hormati Perbedaan

 

Festival-Kebhinekaan

       Anies Baswedan saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta termasuk sosok pemimpin yang paling menjunjung tinggi toleransi. Dalam hal toleransi dan kerukunan, Abah Anies pernah berkata bahwa negara harus lakukan komunikasi dan dialog dengan semua unsur masyarakat yang ada. Sebagai bagian dari penduduk Jakarta sejak kecil, aku merasa bahagia karena rekam jejak Abah Anies telah menerbitkan banyak surat izin pembangunan tempat ibadah yang merata di Jakarta ketika Ia menjadi pemimpinnya.

Dari sinilah aku sadar bahwa toleransi harus dijaga tak hanya sebatas budaya dan sejarah saja. Stigma negatif terkait agama, ras, dan etnis tertentu harus punya ruang bebas untuk dialog terbuka. Sebab setiap warga negara punya hak kebebasan berpendapat karena negara tak mengatur pikiran atau perasaan seseorang, tapi negara hadir mengatur tindakan agar saling mengenal satu sama lain lebih baik.

Ulas Pertunjukan Monolog “Ular, di Meja Revolusi”

 

Perjuangan Revolusi Tan Malaka terhadap Para Pesohor

pentas-monolog
Aktor Joind Bayuwinanda sebagai Tan Malaka

Revolusi adalah kerangka tubuh yang tidak utuh. Revolusi tidak memerlukan apapun, kecuali kebencian. Serupa Pemerintah kolonial mengusir saya,” ujar Tan Malaka.

Sebagai penampil, Joind Bayuwinanda menjerumuskan akal sehat penonton dalam imaji ketika Tan Malaka berjuang melawan penjajahan Belanda dengan caranya sendiri sampai merumuskan Republik Indonesia yang berjaya hingga kini.

Pentas NGERJAIN PR, Personal Aksi Reaksi yang Terus Mengalir

 (Sebuah Resensi Pertunjukan Monolog – 

Dialog Repetitif Putri Ayudya dan Randhy Prasetya)

Pentas-Monolog
Randhy Prasetya dan Putri Ayudya dalam pentas di Galeri Indonesia Kaya
(dok. Indonesia Kaya)


     Lampu digelapkan. Pintu samping panggung terbuka. Seorang lelaki dan seorang perempuan berpakaian hitam masuk ke ruangan. Mereka seolah baru ingin memulai latihan teater. Ya, ini adalah adegan pembuka pertunjukan monolog dan dialog repetitif di Galeri Indonesia Kaya (3/2). Pentas ini berhasil mendekat pada hal-hal personal untuk seni pertunjukan. Terlebih ketika mereka menjadi diri sendiri di atas panggung. Mereka yang jauh dari pemberitaan media, tapi sudah dikenal menjadi bagian dari seniman kreatif di dalam negeri ini. Pertunjukan punya konsep baru sebab nuansa pemeranan hadir sesuai arahan Sanford Meisner. Apalagi dibawakan duo seniman yang sudah malang melintang dalam industri ekonomi kreatif seperti Putri Ayudya dan Randhy Prasetya.

Festival Teater Pelajar, Paradigma Pendidikan yang Harus Jadi Bahan Ajar

 

festival-teater

   Dahulu saat SMA, Blogger Eksis memilih jadi anak teater atau ikut ekskul teater yang masih dipandang sebelah mata sama sekolah. Kegiatan seni budaya terkesan hanya buang waktu saja dan menjadi aktivitas langka yang favorit. Padahal ekstrakurikuler teater harus dipandang sebagai proses belajar yang bentuk paradigma pendidikan untuk cerdaskan kehidupan bangsa. Biasanya, sekolah yang fokus dengan kegiatan akademik justru mengabaikan non-akademik seperti ini. Sudah capek latihan teater, kadang sekolah tak setuju untuk menampilkan pentas atau pertunjukan diluar sekolah seperti ikut festival.

   Berbagai tantangan dalam berteater saat sekolah dulu juga banyak dialami teman-teman lain. Mulai dari tidak dapat izin orangtua untuk latihan sampai larut malam, sulit dapat pendanaan dari OSIS, hingga tidak ada regenerasi dalam setiap angkatan kelompok teater yang telah terbentuk. Aku paling merasakan terkait regenerasi ini karena hampir 2 tahun latihan teater harus gagal pentas akibat tak ada pendampingan dari kakak kelas atau alumni sekolah tersebut.

3 Indikator Pariwisata Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal

 

Pariwisata-Berkelanjutan

     Sustainable Tourism atau pariwisata berkelanjutan sepertinya masih menjadi topik yang hangat diperbincangkan sampai tahun depan. Beberapa acara terkait pariwisata selalu menempelkan idiom “sustaination” sebagai paradoks yang berkembang tentang konsep wisata yang mudah dan murah sehingga bisa dijangkau semua kalangan. Namun, Blogger Eksis mau analisa kembali apa saja yang menjadi indikator dari pariwisata keberlanjutan ini.

Ulas Film Buya Hamka Volume 1, Jalan Dakwah dengan Cara yang Wah

 

Buya-Hamka

Film “Buya Hamka” volume 1 sudah dapat disaksikan via platform OTT Netflix. Kisah perjuangan sosok tokoh Muhammadiyah tersebut yang berdakwah melalui media tulisan sarat makna religi. Kisahnya dibuat menjadi trilogi film yang tentu dinantikan kalangan umat muslim.

Suatu kebanggaan, Blogger Eksis sudah menonton dua kali filmnya. Banyak informasi terkait sejarah dan kiprah Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau kerap disapa Hamka. Sebagai ulama yang jadi panutan, Ia juga merupakan sastrawan dan jurnalis sejak masa sebelum kemerdekaan. Menonton film Buya Hamka ibarat menambah luas akal dan memperluas pandangan hidup atau wawasan.

Berwira Usaha sambil Memanfaatkan AI demi Ciptakan Inklusivitas Keuangan

 
teknologi-AI
Amartha dukung pelaku UMKM manfaatkan teknologi AI (dokpri)

Blogger Eksis akan ajak kamu berimajinasi. Coba bayangkan, apabila kamu bisa menjadi pengusaha paling kaya di Indonesia. Tentu menjadi pebisnis bagai mimpi setiap orang dibanding menjadi karyawan dalam suatu perusahaan.

Tante dari temanku pernah bercerita kalau di Amerika Serikat dan Eropa bermunculan pengusaha asal Indonesia yang menjajakan produknya dalam ranah bisnis online. Misal, ada yang berjualan buku secara daring dan pembeli cukup unduh langsung buku dalam bentuk digital atau yang dikenal dengan istilah e-book. Ada juga yang berbisnis furniture, pakaian, dan makanan yang harus bersaing dengan pelaku UMKM setempat.

 

Cara Kelola THR Biar Tak Sekadar Numpang Lewat

 

internet-provider

     Momen lebaran identik dengan pembagian Tunjangan Hari Raya (THR). Bagi Blogger Eksis yang pernah jadi pegawai kantoran, tentu THR selalu dinantikan apalagi jumlah nominal yang didapat bisa 2x dari upah bulanan. Rasa bahagia penuh harap saat THR cair harus dimaksimalkan dengan perencanaan atau pengelolaan apa saja yang kita lakukan dari dana tersebut kemudian. Supaya THR tak sekadar numpang lewat, sudah saatnya kita kelola dengan bijak sama seperti kita saat memanfaatkan internet provider selama Ramadan tahun ini.

Blogger Eksis Hadir Nonton Bareng Film Pendek “Climate Witness”

 

Nonton-Bareng

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah tak asing lagi dengan dampak perubahan iklim yang terjadi. Bencana demi bencana sering dialami hingga peristiwa kerusakan lingkungan sudah dirasakan seperti pencemaran laut. Saat Blogger Eksis ikut program pemerintah pada tahun 2017 di Kabupaten Belu pun kekeringan dan krisis air bersih jadi polemik di wilayah Indonesia timur ini. Dibutuhkan adaptasi terhadap lingkungan sebagai bentuk tindakan responsif yang mampu minimalisir dan antisipasi dampak yang diterima.

Saat ini, CoAction Id dan Hutan itu Indonesia sedang kolaborasi untuk lakukan sosialisasi seperti apa langkah-langkah yang harus kita lakukan agar kerusakan lingkungan tidak terjadi berulang kali. Dengan usung konsep #MauHidupLebihLama dan #LangkahHariIni, mereka mengajak siapa saja terlibat digital activity untuk sebarkan narasi kebaikan melalui media sosial. Selain itu, kegiatan khusus pun dibuat dalam rangka peluncuran film pendek “Climate Witness” atau cerita inspiratif dari Nusa Tenggara Timur. Film pendek ini menarik perhatian dari berbagai kalangan.

Resolusi Sehat 2023: Jaga Kesehatan Mental

 

Resolusi-Sehat

     Film Indonesia apa saja yang angkat tema perihal kesehatan mental? Dua judul film kembali #BloggerEksis tonton ulang streaming melalui platform OTT pakai akses paket internet cepat. Film Kukira Kau Rumah dan Film Dear Nathan: Thank You Salma. Isu kesehatan mental yang diangkat dalam film tersebut memang dekat dengan keseharian dan punya pesan moral bagi siapa saja yang menontonnya.

     Minggu lalu, aku juga sempat nonton film “Berbalas Kejam” yang mana seorang ayah harus memproses memori traumanya dengan mengalami kembali insiden yang pernah menimpa keluarganya. Meski sudah terapi ke psikiater nyatanya masih belum bisa menyembuhkan luka mental yang dialami. Sosok ayah terlihat sulit melepaskan diri dari memori silam sejak terjebak dalam trauma akut saat melihat anak dan istrinya meninggal dihadapannya sendiri.

Manfaat Jalan Kaki demi Gaya Hidup Sehat Terkini

 

Jalan-Kaki

Paket internet cepat dari jaringan Telkomsel yang ada dalam ponsel pintar selalu mengiringi langkah Blogger Eksis kemanapun berada. Bila tak tersambung dengan internet tentu aku cepat merasa bosan saat berada di jalan. Kemanapun kakiku melangkah, transportasi publik jadi andalan mobilitasku dalam keseharian. Meski sudah ada pilihan kendaraan pribadi yang terparkir di rumah.

Alasanku memilih jalan kaki karena termasuk olahraga yang murah dan ringan. Jalan kaki juga terbukti memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Manfaat jalan kaki yang bisa didapat antara lain mengurangi stres, menurunkan berat badan, mencegah diabetes, hingga mengurangi risiko kanker. Masihkah kamu punya alasan untuk tidak merasakan manfaatnya?