Tulis yang kamu cari

Analytics

Adv

Film Ambyar Mak Byar, Romansa Lokal dengan Unsur Musikal

 

Film-lokal

Ambyar Mak Byar jadi film romantis musikal yang bakal hiasi jagat layar lebar pada awal Januari 2025. Film yang diproduksi BION Studios dan Universal Mediatainment fokus pada konten hyperlocal sesuai perkembangan tren segar dalam cerita yang dekat keseharian. Puguh P.S. Admaja sebagai sutradara sekaligus penulis skenario seperti sengaja gali potensi untuk buat pengalaman nonton film seperti menyaksikan konser atau acara musik.

Ambyar Mak Byar bercerita tentang lika-liku perjalanan cinta Jeru (Gilga Sahid) sebagai pemuda naif anak dari abdi dalem yang berjuang menaklukkan hati putri keraton bernama Bethari (Happy Asmara). Perbedaan kasta di Keraton membuat hubungan keduanya penuh ujian. Ditambah lagi, Jeru masih punya impian menjadi musisi bersama grup band yang disebut Konco Seneng.

Idealisme untuk tetap berkesenian dalam bermusik akan terbentur perihal cinta yang punya harga diri. Dititik yang sudah terhimpit, apakah kekasih hati bisa kembali dalam pelukan atau hanya bisa dikenang dalam nyanyian?!

Pandora Experience Macabre, Destinasi Permainan Tema Horor yang Gore

Pandora-Experience
      Blogger Eksis tak membayangkan bisa tergoda ikut main ke Pandora Experience. Setelah dengar pengalaman teman teater dan lihat konten video dari Raditya Dika, akhirnya aku beranikan diri untuk ikut serta pada skenario Pandora Experience Macabre. Total 6 orang yang memilih lokasi di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat pada Minggu (1/12) untuk merasakan Macabre: Van Gogh’s Obsession dengan durasi maksimal 120 menit. 

    Sebelum menuju lokasi, aku sempat stalking terlebih dahulu akun IG @pandora.exp. Dari keterangan highlights IGs, Macabre punya level ketakutan bintang 5 (*****), tingkat kesulitan bintang 4 (****), dan aktivitas fisik skala 3 (***). Hanya fear factor level yang menurutku belum sesuai pada destinasi permainan tema horor ini meski vibe room yang ditampilkan sudah gore.


Ulas Film Indonesia Terbaik, Jatuh Cinta Seperti di Film-Film

 

Film-Indonesia

   Delapan tahun terakhir perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) selalu menempatkan film Indonesia terbaik yang punya kualitas mumpuni. Termasuk Jatuh Cinta Seperti di Film-Film (JeSeDeF) yang menurutku layak bersanding dengan deret peraih Piala Citra sebelumnya. Apalagi 3 dari nominasi film terbaik tahun ini juga belum rilis resmi ke publik. Untungnya JeSedeF punya color grading ‘hitam putih’ yang mampu memikat hati dewan juri FFI 2024. Sama seperti judulnya, Blogger Eksis pun makin jatuh cinta mendalam terhadap sinema perfilman nasional.

        Keunggulan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film tak hanya sebatas color grading yang memanjakan mata. Skenario asli yang ditulis langsung dari tangan sutradara, Yandy Laurens punya storyline yang rapi. Sutradara milenial ini berani menawarkan konsep meta, ada cerita tentang film didalam film. Premis segar didukung eksplorasi musik syahdu mampu bangkitkan imajinasi para pemeran sehingga masing-masing masuk ke dalam karakter secara emosional.

Indonesia Kita Pentaskan ‘Putra Sang Maestro’ di Teater Besar, TIM

 

Indonesia-Kita

Kedua kalinya, Blogger Eksis nonton program Indonesia Kita di Taman Ismail Marzuki (TIM). Tahun lalu, pentas Calon Lawan diselenggarakan di Graha Bhakti Budaya. Sementara panggung Teater Besar jadi saksi pentas ‘Putra Sang Maestro’ jelang akhir tahun 2024. Konon pementasan kali ini kurang dapat dukungan sponsor seperti biasa. Entah waktu persiapan yang terlalu mendadak atau sponsor yang mundur karena salah satu pelakon dalam pentas ini terlibat sebagai juru bicara untuk paslon yang sedang berlaga dalam Pilkada DKI Jakarta. Tapi, pertunjukan ke-43 ini justru lebih berwarna dan berhasil dipentaskan pada 14-15 November 2024 pukul 20.00 WIB.

Perjalanan Menuju Indonesian Dance Festival 2024 dari Salihara

 

Dance-Festival

Siapa yang pernah punya pengalaman menari? Tentu bisa menari jadi keahlian yang tak tertandingi sebab seni tari bagian dari budaya bangsa yang terus dijaga dan dilestarikan sampai kini. Masing-masing dari kita punya favorit tarian tersendiri. Blogger Eksis dapat sudut pandang baru terkait seni tari menuju Indonesian Dance Festival 2024 yang akan berlangsung dari tiga lokasi Komunitas Salihara Arts Center, Graha Bakti Budaya (GBB), dan Gedung Kesenian Jakarta (GKJ)

Menonton Pentas Repertoar “Lakon Tragedi Otak yang Bermigrasi”

 

Pentas-Repertoar

     Saat ini Bentara Budaya tengah rayakan ulang tahun yang menginjak usia ke 42. Umur memang tak terlalu penting sebab kreativitas tidak bisa diukur dengan angka. Hal yang paling penting dan menarik perhatian Blogger Eksis yaitu saat Bentara Budaya pernah memberi ruang bagiku untuk baca puisi. Daya cipta puisi dari seorang temanku mengajak jiwaku yang senang dengan karya sastra untuk usir rasa bosan kala itu. Aku pernah tampil bersama seni karawitan di Bentara Budaya Jakarta. Itu hanya sepenggal kenangan masa lalu sebelum pandemi.

      Aku merasa bahagia saat kembali ke Bentara Budaya. Tapi, kali ini bukan sebagai pelaku seni melainkan hanya menjadi bagian dari penikmat seni. Sebenarnya acara seni yang aku tonton juga bukan di BBJ, tetapi di gedung sebelah yang lebih megah yaitu Menara Kompas. Dari lantai 8 daerah Palmerah, aku nikmati dan maknai ingatan dalam Pameran Seni Rupa bertajuk Komunikasih VS Komunikacau. Pertemuan saat pembukaan pameran tersebut diisi dengan pentas Repertoar “Lakon Tragedi Otak yang Bermigrasi” pada (26/9)

Is it Possible to Wear Shapewear without Anyone Noticing?

feelin-girl

     You should always wear a shapewear because it helps achieve the perfect look. It will help hide your extra weight. In addition, it can help conceal the tummy rolls. However, many women say no to shapewear because it leaves the lines. This can create a bad look for the clothes.

Kejutan Spesial The Harvest Kingdom dalam Perayaan Ulang Tahun ke-20

 

Kue-Premium

     Menginjak usia 20 tahun, banyak kejutan spesial yang dihadirkan The Harvest Group dalam konsep The Harvest Kingdom di Senayan City Mall pada tanggal 2-4 Agustus 2024. Tempat acara dibuat semirip dengan istana dan pengunjung yang datang disambut para usher yang mengenakan kostum pangeran, Jasmine, Putri Salju, dan ratu yang cantik jelita. Kemeriahan pesta ulang tahun tak hanya itu saja, ada ragam aktivitas menarik, penawaran asyik, sampai penampilan dari bintang tamu yang menghibur setiap pengunjung. Kebetulan Blogger Eksis datang tepat hari terakhir pesta tersebut digelar.

Digiland 2024, Sesi Konferensi tentang Elevasi Digitalisasi Paling Diminati

 

Digiland-2024

    Puncak kegiatan dari rangkaian ulang tahun ke-59 Telkom Indonesia diselenggarakan lewat konsep acara DIGItal isLAND atau yang kerap disingkat Digiland 2024. Tanggal 27 dan 28 Juli, Tennis Indoor Senayan begitu ramai. Dari generasi muda sampai generasi tua hadir berbaur mengikuti tiap agenda acara yang telah disusun dengan tema “Elevating your Future”. Blogger Eksis pun ambil bagian sebagai pengunjung dalam Digiland tahun ini.

Ulas Film ‘Tuhan, Izinkan Aku Berdosa’

 

film-religi

Patahkan Stigma Mereka yang Berlindung Dibalik Agama

          Setelah tayang di Jakarta Film Week dan Jogja Netpac Asia Film Festival (JAFF) 2023, film Tuhan Izinkan Aku Berdosa akhirnya rilis secara komersial di bioskop bulan Mei tahun 2024. Film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini berani ungkap sudut pandang sosok yang terlihat taat beragama justru tak mampu bertindak baik sehingga memunculkan stigma di mata masyarakat. Sekilas, premis film ini mirip dengan karya mas Hanung sebelumnya bertajuk Doa yang Mengancam.

Menjadi Blogger yang Etis dari Personality Development bersama Duta Bangsa

 

Personality-Development

Masih ada yang ingat pepatah “Di mana bumi di pijak, disitu langit dijunjung”? Pepatah ini mengingatkan Blogger Eksis bahwa dimanapun kita berada, kita harus jaga tata krama atau sopan santun. Apalagi sebagai seorang blogger, kita tak hanya dituntut untuk buat konten tulisan saja. Sosialisasi kepada publik, negosiasi terhadap klien, dan berkenalan dengan orang-orang baru membuat kita harus punya personality development yang seru.

Setengah Abad Pementasan Lakon ADUH yang Tak Pernah Henti

 

Teater-Mandiri

     Kisah tentang orang-orang terpinggir dan akar rumput selalu jadi objek menarik dalam pertunjukan teater. Konseptual pementasan tersebut biasanya disajikan kelompok teater dalam dinamika yang beradaptasi pada intrepretasi naskah. Narasi naskah yang sudah dibedah kembali ditampilkan asyik oleh Teater Mandiri melalui lakon ADUH di Teater Salihara, Minggu (12/5/24) sore.

Ulas Film How to Make Millions Before Grandma Dies, Kesepian Nenek Usia Senja

Ulas-Film

          Rabu, 15 Mei 2024 akan jadi saksi film How to Make Millions Before Grandma Dies tayang di jaringan bioskop Indonesia. Film drama keluarga yang disutradarai Pat Boonnitipat ini bisa bikin penonton larut dalam cerita. Wajib siapkan tisu karena bisa menangis lihat hubungan nenek dan cucu.

      Film Thailand ini beranjak dari fenomena yang dekat dengan masyarakat di Indonesia. Saat anak kadang melupakan orangtuanya ketika sudah sukses, sibuk bekerja, atau malu hanya jadi pengangguran saja. Banyak dari kisah nyata tersebut berujung pada orangtua yang kesepian dan akhirnya menghabiskan usia senja seorang diri. Menariknya, film ini justru memperlakukan seperti apa seorang cucu yang rela jaga neneknya sampai akhir hayatnya. Sungguh relate dengan kisah Blogger Eksis dulu.

     Aku hadir pada momen special screening di CGV Grand Indonesia (8/5). Respon positif dari para penonton yang menyaksikan malam itu tentu membuat film asing ini harus dinantikan. Sebab selama nonton, banyak sekali yang meneteskan air mata. Berikut ulas film How to Make Millions Before Grandma Dies.

Film Badarawuhi Masih Gagal Keluar dari Desa Penari

 

Claresta-Taufan
Claresta Taufan sebagai Ratih dalam film Badarawuhi di Desa Penari

        Saat film KKN di Desa Penari (2022) mengukuhkan diri sebagai film Indonesia terlaris dengan raihan 10.061.033 penonton, agaknya bakal sulit dilakukan film Badarawuhi di Desa Penari (2024) yang saat ini masih tayang di bioskop. Meski film horor tersebut sudah memanfaatkan momen libur lebaran, tapi ekspektasi penonton makin dipatahkan. Peralihan sutradara ke tangan Kimo Stamboel pun tak mampu memberi efek yang istimewa. Formula film masih sama dengan prekuelnya.

Ulas Film Possession (Kerasukan): Feminisme Lawan Budaya Patriarki

 

Film-Possession

Ditakdirkan bahwa pria berkuasa

Adapun wanita lemah lembut manja

 

Sutradara, Razka Robby Ertanto, merilis film horor panjang terbaru yang berjudul Possession (Kerasukan). Ini merupakan film horor remake dari Perancis yang berjudul sama dan pernah rilis tahun 1980-an. Dalam versi orisinal, sutradaranya memang buat film horor ini karena alami perceraian dengan istrinya. Melalui pendekatan kreatif tanpa batas, Robby justru menumpahkan keresahan visual audio yang angkat isu feminisme lawan budaya patriarki karena telah lama mengakar di Indonesia. Apakah film Possession (kerasukan) bisa diterima penikmat horor Indonesia?

Film Dua Hati Biru, Edukasi Rumah Tangga biar Tidak Kaku

 

Film-lebaran
Adam dan Iqi sedang memikirkan bisnis baru (dok. Starvision)


Momen lebaran yang masih diselimuti semangat kekeluargaan, membawa film Dua Hati Biru begitu dekat temui penonton sejak 17 April 2024. Konflik khas keluarga baru yang hangat tentu ditunggu para penggemar film Dua Garis Biru sebelumnya. Emosi yang dimainkan Angga Yunanda dan Aisha Nurra Datau berupaya menjaga anak satu-satunya agar tumbuh menjadi sosok yang sesuai harapan orangtua.

Film Exhuma, Horor Penjajahan Jepang di Korea

Film-Exhuma

     Film dari Korea yang berjudul Exhuma masih diminati penonton bioskop Indonesia dengan menjangkau 1.700.000 penonton per Sabtu (16/3). Lantaran film ini tak hanya menyajikan kisah horor semata, tetapi juga ada sejarah luar biasa yang pernah terjadi di sana saat Jepang menjajah Korea. Film ini pun mengukuhkan diri sebagai film terlaris di Indonesia mengungguli Parasite.

    Unsur spiritual dan mistis yang menegangkan dari Korea Selatan dalam film ini mengundang banyak tanda tanya. Daya pikat dari para pemeran seperti Choi Min Sik, Lee Do Hyun, Kim Go Eun, dan Yoo Hae Jin juga menjadi alasan film Exhuma begitu diminati. Blogger Eksis dan teman-teman sepakat nonton bareng film Exhuma pada 13 Maret 2024 di Cinema XXI Blok M Square, Jakarta Selatan.

Film Eksil, Pandangan Sejarah Bangsa dari Mereka yang Terasing

 

Film-Eksil

     Film Eksil menjadi dokumenter dari orang-orang Indonesia yang menjadi korban diskriminasi penguasa tanah air. Tragedi itu sisakan trauma ketakutan yang berkepanjangan. Ada yang dibungkam karena pihak yang memutar sejarah masih berkuasa dan siap mengancam.

 

Kuburan kami berserakan di mana‐mana

di berbagai negeri, di berbagai benua.

Kami adalah orang‐orang Indonesia

yang dicampakkan dari tanah‐airnya.

Paspor kami dirampas sang penguasa

tak boleh pulang ke kampung halaman tercinta.

 

      Penggalan puisi karya almarhum Chalik Hamid yang berjudul Kuburan Kami Ada Dimana-Mana menjadi adegan pembuka film yang disutradarai Lola Amaria. Saat penguasa pada era Orde Baru (OrBa) begitu sesuka hati atau berbuat sewenang-wenang, sungguh hal ini bikin sesak dalam dada.

Film Mendung Tanpo Udan dari Kisah Dibalik Lagu yang Pernah Viral

 

Film-Indonesia

     Mendung Tanpo Udan ialah film drama komedi yang bakal mengajak penonton lihat kisah dibalik lagu yang pernah viral tahun 2021. Film ini disutradarai oleh Kris Budiman. Sementara para pemain ada Erick Estrada, Yunita Siregar, Marcell Darwin, Tommy Lim, Kery Astina, Aulia Deas, dan Wavi Jihan. Rencananya, film bakal rilis di bioskop tanggal 29 Februari 2024.

Festival Kebhinekaan, Keberanian untuk Hormati Perbedaan

 

Festival-Kebhinekaan

       Anies Baswedan saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta termasuk sosok pemimpin yang paling menjunjung tinggi toleransi. Dalam hal toleransi dan kerukunan, Abah Anies pernah berkata bahwa negara harus lakukan komunikasi dan dialog dengan semua unsur masyarakat yang ada. Sebagai bagian dari penduduk Jakarta sejak kecil, aku merasa bahagia karena rekam jejak Abah Anies telah menerbitkan banyak surat izin pembangunan tempat ibadah yang merata di Jakarta ketika Ia menjadi pemimpinnya.

Dari sinilah aku sadar bahwa toleransi harus dijaga tak hanya sebatas budaya dan sejarah saja. Stigma negatif terkait agama, ras, dan etnis tertentu harus punya ruang bebas untuk dialog terbuka. Sebab setiap warga negara punya hak kebebasan berpendapat karena negara tak mengatur pikiran atau perasaan seseorang, tapi negara hadir mengatur tindakan agar saling mengenal satu sama lain lebih baik.

Film Agak Laen yang Mempersatukan Komedi, Horor, dan Drama yang Beda

 

Agak-Laen

     Film komedi biasa dipilih penonton agar bisa rileks saat lihat setiap kisah untuk ditertawakan. Film komedi terakhir yang Blogger Eksis tonton di bioskop tahun lalu yaitu Gampang Cuan. Meski ceritanya maksa, tapi beberapa adegan gampang diingat. Masuk bulan kedua awal tahun 2024, bioskop digemparkan dengan film komedi seperti Pasutri Gaje dan Agak Lain. Dari kedua film ini, Agak Laen punya kisah jenaka yang level kelucuannya begitu dekat dengan keseharian. Latar rumah hantu di Pasar Malam menjadi tempat bagi komedi lokal ini menemui penontonnya.

     Sejak 1 Februari 2024, Film Agak Laen masih tayang di bioskop. Berarti, layarnya sudah bertahan 20 hari. Jumlah penonton terus merangkak naik untuk menembus rekor deretan film-film Indonesia terlaris. Lebih dari 6 juta penonton sudah melihat cerita dari 4 komika yang menjadi pemeran utama dalam film berdurasi 119 menit ini.

Ulas Pertunjukan Monolog “Ular, di Meja Revolusi”

 

Perjuangan Revolusi Tan Malaka terhadap Para Pesohor

pentas-monolog
Aktor Joind Bayuwinanda sebagai Tan Malaka

Revolusi adalah kerangka tubuh yang tidak utuh. Revolusi tidak memerlukan apapun, kecuali kebencian. Serupa Pemerintah kolonial mengusir saya,” ujar Tan Malaka.

Sebagai penampil, Joind Bayuwinanda menjerumuskan akal sehat penonton dalam imaji ketika Tan Malaka berjuang melawan penjajahan Belanda dengan caranya sendiri sampai merumuskan Republik Indonesia yang berjaya hingga kini.

Pemuda NU dan Gadis PKI Jatuh Cinta dalam Film Kupu-Kupu Kertas yang Tragis

 

Chicco-Kurniawan

Aku mending hidup seperti Bapak tidak berada dalam golongan manapun sehingga tidak perlu menyakiti siapapun”, ujar Ihsan kepada Ibunya. Saat kisah cinta Ihsan sebagai pemuda NU harus bersentuhan dengan sejarah PKI. Mungkinkah ada kata 'damai' yang disepakati?!

Diantara film horor dan komedi, drama romantis yang dibalut sejarah tragis kembali mewarnai layar bioskop Indonesia. Film Kupu-Kupu Kertas sudah bisa disaksikan mulai tanggal 7 Februari 2024. Blogger Eksis pun sudah nonton saat hari pertama penayangannya di Cinema XXI Blok M Square.

Pentas NGERJAIN PR, Personal Aksi Reaksi yang Terus Mengalir

 (Sebuah Resensi Pertunjukan Monolog – 

Dialog Repetitif Putri Ayudya dan Randhy Prasetya)

Pentas-Monolog
Randhy Prasetya dan Putri Ayudya dalam pentas di Galeri Indonesia Kaya
(dok. Indonesia Kaya)


     Lampu digelapkan. Pintu samping panggung terbuka. Seorang lelaki dan seorang perempuan berpakaian hitam masuk ke ruangan. Mereka seolah baru ingin memulai latihan teater. Ya, ini adalah adegan pembuka pertunjukan monolog dan dialog repetitif di Galeri Indonesia Kaya (3/2). Pentas ini berhasil mendekat pada hal-hal personal untuk seni pertunjukan. Terlebih ketika mereka menjadi diri sendiri di atas panggung. Mereka yang jauh dari pemberitaan media, tapi sudah dikenal menjadi bagian dari seniman kreatif di dalam negeri ini. Pertunjukan punya konsep baru sebab nuansa pemeranan hadir sesuai arahan Sanford Meisner. Apalagi dibawakan duo seniman yang sudah malang melintang dalam industri ekonomi kreatif seperti Putri Ayudya dan Randhy Prasetya.

Teror dalam Gerbong Film Kereta Berdarah yang Penuh Amarah

 

Kereta-Berdarah

Film Kereta Berdarah selipkan isu lingkungan hidup untuk akhiri cerita sepanjang perjalanan durasi filmnya. Sentuhan isu tersebut memberi ciri khas tersendiri dibanding film horor lain. Blogger Eksis pun sudah menaruh ekspektasi tinggi atas film produksi Multivision Plus (MVP) Pictures ini sejak lihat trailernya.

          Nuansa cerita dan karakter hantu yang beda memantik Film Kereta Berdarah untuk jadi film horor yang menerobos pakemnya. Apalagi dengan komando penyutradaraan Rizal Mantovani yang mampu buat para pemeran dalam film ini punya akting begitu meyakinkan. Coba bayangkan ketika kamu menjadi bagian dari penumpang yang ikut dalam rombongan kereta melintasi rel penuh misteri dan diteror ketakutan. Jelas kekuatan ini yang menjadi unsur horor paling menegangkan untuk awal tahun 2024.

Festival Teater Pelajar, Paradigma Pendidikan yang Harus Jadi Bahan Ajar

 

festival-teater

   Dahulu saat SMA, Blogger Eksis memilih jadi anak teater atau ikut ekskul teater yang masih dipandang sebelah mata sama sekolah. Kegiatan seni budaya terkesan hanya buang waktu saja dan menjadi aktivitas langka yang favorit. Padahal ekstrakurikuler teater harus dipandang sebagai proses belajar yang bentuk paradigma pendidikan untuk cerdaskan kehidupan bangsa. Biasanya, sekolah yang fokus dengan kegiatan akademik justru mengabaikan non-akademik seperti ini. Sudah capek latihan teater, kadang sekolah tak setuju untuk menampilkan pentas atau pertunjukan diluar sekolah seperti ikut festival.

   Berbagai tantangan dalam berteater saat sekolah dulu juga banyak dialami teman-teman lain. Mulai dari tidak dapat izin orangtua untuk latihan sampai larut malam, sulit dapat pendanaan dari OSIS, hingga tidak ada regenerasi dalam setiap angkatan kelompok teater yang telah terbentuk. Aku paling merasakan terkait regenerasi ini karena hampir 2 tahun latihan teater harus gagal pentas akibat tak ada pendampingan dari kakak kelas atau alumni sekolah tersebut.

Layangan Putus The Movie: Kelanjutan Serial dengan Eksekusi Gagal

Reza-Rahadian
    Belakangan banyak film-film Indonesia bermunculan dengan kisah perselingkuhan. Tentu fenomena ini tidak terlepas dari riuh media sosial yang membongkar skandal selingkuh dari yang awalnya rahasia justru jadi viral. Beranjak dari series WeTv yang viral akhir tahun 2021 lalu, hadirlah Layangan Putus The Movie sebagai kelanjutan dari series itu.

       Perhatian netizen tentu banyak yang tak setuju dengan pergantian Putri Marino menjadi Raihaanun sebagai Kinan dalam filmnya. Untungnya Blogger Eksis bukan bagian dari penonton seriesnya. Maka, saat nonton Layangan Putus The Movie di CGV Grand Indonesia 27 Desember lalu masih bisa menikmati penampilan dari para pemerannya. Jangan buang waktu percuma untuk membandingkan series dan filmnya sebab jalan ceritanya justru menjadi kisah kelanjutan yang klise saja.